Purna Warta – Mengkonsumsi segala sesuatu secara berlebihan tidaklah baik dan akan menimbulkan efek buruk terhadap organ tubuh kita. Susu sapi memiliki banyak vitamin dna kalsium yang sangat dibutuhkan oleh badan kita tapi aturan dalam meminumnya harus juga diperhatikan.
Protein sapi merupakan penyebab alergi terbesar kedua di Asia setelah telur. Di Indonesia anak-anak yang menderita alergi susu sapi mencapai 0,5-7,5 persen, sedangkan di dunia mencapai 1,9-4,9 persen.
Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M.Kes. dokter anak konsultan alergi imunologi sekaligus Guru Besar Universitas Padjadjaran mengatakan ada tiga gejala yang dapat dikenali saat anak mengalami alergi susu sapi atau protein sapi.
Anak yang mengalami alergi harus ditangani sedini mungkin agar dapat diberikan pengobatan yang optimal sehingga tidak menghambat tumbuh kembangnya.
“Yang harus dilakukan orangtua adalah mengenali sedini mungkin untuk mendeteksi apakah anak ini alergi atau bukan. Kalau sudah mengenali sedini mungkin, berarti harus segera dikonsultasikan ke dokter agar anak dapat tumbuh kembang yang optimal,” kata Prof. Budi.
Prof. Budi menyebutkan, ada tiga gejala yang muncul saat anak mengalami alergi yakni ringan, sedang dan berat. Alergi juga dapat mengenai tiga organ tubuh seperti pencernaan, pernapasan dan kulit.
Untuk organ pencernaan, gejala alergi yang muncul seperti kolik, muntah dan paling banyak adalah diare atau dialami oleh 53 persen anak yang menderita alergi susu sapi.
Pada organ pernapasan, gejala alergi yang muncul seperti batuk-batuk, asma atau rhinitis. Sedangkan pada organ kulit, biasanya muncul ruam, gatal atau eksim.