3 Bahaya Buruk Kecanduan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Purna Warta – Kecanduan bermain media sosial secara berlebihan sangat berbahaya bagi kondisi jiwa dan mental kita. Hari ini 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Topik yang hangat dibahas adalah soal pengaruh media sosial (medsos) bagi kesehatan mental.

Organisasi World Health Organization (WHO) menyerukan tujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat dunia pentingnya menjaga kesehatan mental. Sekaligus mengajak masyarakat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kemunculan sosial media memang membawa sejumlah manfaat. Teknologi era baru ini mampu mendekatkan yang jauh. Sosial media memungkinkan kita untuk tetap terhubung walau terpisah oleh jarak dan waktu.

Namun, hal yang positif dari sosial media juga dibarengi dengan adanya kekurangan atau dampak negatif khususnya bagi kesehatan mental.

Dilansir dari Help Guide, berikut 5 dampak negatif dari sosial media bagi kesehatan mental Anda

1. Merasa iri dan membandingkan hidup Anda dengan orang lain

Sosial media menjadi tempat orang untuk membagikan momen soal kehidupannya dan bisa dibilang menjadi ‘ajang pamer’. Unggahan tentang liburan, naik jabatan, dapat pekerjaan, menikah, punya anak, belanja, dll. Keseringan melihat sosial media menanamkan rasa iri dan insecure. Iri yang kemudian berujung Anda selalu membandingkan hidup Anda dengan mereka seakan ‘hidup mereka lebih baik’. Hal inilah yang dapat berdampak bagi kesehatan mental Anda.

2. Merasa FOMO (takut tertinggal)

Sosial media juga selalu menciptakan tren-tren baru yang ramai diikuti orang. Istilah FOMO (fear of missing out) ini menggambarkan perasaan takut tertinggal. Seolah memberi tekanan dan menuntut diri Anda untuk harus terus update dan melakukan hal yang sama dengan mereka. Misal, harus mengetahui trending topik terbaru, mencoba restoran terbaru, memiliki koleksi pakaian atau gadget terbaru, dll

Efeknya adalah Anda mudah merasa cemas, khawatir, kurang percaya diri, dan mendorong diri Anda untuk menjadi lebih rutin membuka sosial media agar tidak ketinggalan update.

3. Merasa kesepian

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pennysylvania menemukan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan sosial media seperti Snapchat, Facebook, dan Instagram membuat semakin tinggi pula perasaan sendiri dan kesepian.

Bagaimana tidak, rutin membuka sosial media setiap hari tentu saja mendekatkan yang jauh. Tapi sekaligus menjauhkan yang dekat. Akibatnya, kehidupan sosial di dunia nyata tergantikan oleh aktivitas dunia maya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *