Purna Warta – Sebagian Orang tua sering kali hilang kesabaran karena anaknya susah untuk makan. Tidak sedikit para orang tua memarahi anaknya karena faktor tersebut.
Selain itu, anak-anak juga kerap memilih makanan yang akan dia konsumsi atau kerap disebut dengan picky eater. Ketika makanan tersebut tidak sesuai dengan seleranya, maka dia pun enggan untuk menghabiskan makanannya.
Hal ini pun kerapkali membuat orangtua merasa kesal sekaligus bingung. Di satu sisi, mereka harus mencukupi kebutuhan nutrisi anaknya, di sisi lain sang anak tidak mau makan sehingga pemenuhan gizinya pun sulit terpenuhi.
Menolak atau memilih-milih makanan pun sebenarnya merupakan fase yang akan dilalui setiap anak. Biasanya, anak akan menjadi picky eater mulai dari usia 6 bulan hingga 9 tahun. Hal ini biasanya terjadi ketika anak dikenalkan oleh makanan baru yang memiliki aroma, bentuk, tampilan, tekstur, atau rasa makanan yang masih baru untuknya.
Sayangnya, ketika anak susah makan, orangtua yang tidak cukup sabar menghadapi anak seperti ini cenderung memarahi anak. Padahal, anak yang dimarahi justru akan membuatnya semakin takut dan tidak percaya diri alias minder. Bisa jadi, sang anak semakin takut untuk mengonsumsi makanan tersebut maupun makanan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes mengatakan, alih-alih membentak atau memarahi sang anak, ada baiknya kita sebagai orangtua mencari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan anak menjadi susah makan.