Yang Perlu Anda Ketahui Pada Vaksinasi di Bawah Umur 18 Tahun

vaksin child

Teheran, Purna Warta – Karena perubahan varian virus corona dan meningkatnya jumlah infeksi virus pada anak-anak, banyak ahli virologi merekomendasikan agar vaksin diberikan kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun yang merupakan kelompok beresiko tinggi juga, agar mereka dapat menjadi lebih kebal terhadap virus.

Shahin Mardani: Sementara populasi orang dewasa di sebagian besar negara sedang dilakukan vaksinasi Covid 19, bahkan di beberapa negara sebagian warga di bawah 18 tahun sudah menerima vaksin. Pada masa pembukaan kembali tahun pelajaran sekolah, vaksinasi untuk remaja dan anak-anak di bawah 18 tahun di beberapa negara telah dimulai, namun banyak di berbagai negara masih belum memiliki akses vaksin Covid khusus untuk anak-anak, dan muncul pertanyaan apakah memvaksinasi anak-anak benar-benar akan menjadi obat mujarab untuk menangkal epidemi.

Sejak awal epidemi Covid, anak-anak dan orang dewasa di bawah usia 18 tahun cenderung tidak menjadi pusat perhatian infeksi Covid-19, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, karena virus corona telah mengalami berbagai mutasi menjadi banyak varian, banyak remaja dan anak-anak di bawah usia 18 terjangkit virus corona ini dan bahkan angka kematian meningkat pada kelompok usia tersebut. Oleh karena itu, banyak ahli virologi merekomendasikan untuk melaksanakan vaksinasi kepada orang dewasa dan anak-anak di bawah usia 18 tahun sehingga jika kelompok usia ini divaksinasi, akan menjadi resisten terhadap virus covid-19 pada usia tersebut.

Di Iran, dengan percepatan proses vaksinasi sejak pertengahan Agustus yang meliputi vaksinasi guru pengajar dan staf sekolah, keinginan untuk melakukan pembukaan kembali pelajaran di sekolah untuk siswa-siswa terus meningkat dan menurut keputusan terakhir dari pemerintah bahwa proses vaksinasi siswa pelajar akan dimulai dengan dosis pertama vaksin Sinofarm. Berikut beberapa negara yang telah mulai vaksinasi orang dewasa dan anak-anak di bawah usia 18 tahun, serta jenis vaksin yang digunakan:

Cina

  1. Sinofarma

Data dari uji klinis fase pertama dan kedua yang dipublikasikan di The Lancet Infectious Diseases menunjukkan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm Wuhan Institute of Biological Products di Beijing sangat aman untuk anak-anak yang berusia tiga hingga 17 tahun. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dan pembuat vaksin, walaupun dalam hal ini, data tentang respons kekebalan terhadap berbagai jenis varian  masih belum dipastikan. Hasil dari vaksin Cina ini akan menjadi lebih jelas, dan  lebih banyak data kalau telah dilakukan fase ketiga penelitian di UEA.

“Vaksinasi anak-anak harus dipertimbangkan risiko vaksinasi ini dengan risiko infeksi Covid-19, yang biasanya akan menyebabkan penyakit parah pada anak-anak. Meskipun kurangnya data yang jelas tentang keefektifan vaksin buatan Chinain dalam mencegah penularan, tetapi jelas bahwa menerima vaksin akan mengurangi risiko infeksi. Uji klinis vaksin Sinofarm di Provinsi Henan telah melibatkan 288 anak pada uji coba fase pertama dan 720 anak pada fase kedua. Efek samping sebagian besar ringan sampai sedang, walaupun terdapat data terjadinya reaksi alergi yang parah pada anak-anak yang memang sebelumnya memiliki penyakit alergi terhadap beberapa makanan. Vaksin Sinofarm, secara  umum telah disetujui oleh pemerintah China sejak bulan Agustus untuk penggunaan darurat pada anak-anak berusia 3 hingga 17 tahun,” kata Jin Dong-yan, ahli virologi di Universitas Hong Kong.

  1. Vaksin Synovac

Pihak berwenang China telah menyetujui vaksin synovac diberikan untuk anak-anak pada bulan Juni lalu, oleh karena itu China menjadi negara pertama yang mengizinkan penggunaan vaksin untuk anak berusia tiga tahun. Menurut perusahaan Sinovac, hasil awal uji klinis vaksin fase pertama dan kedua menunjukkan bahwa vaksin tersebut dapat memicu respon imun pada anak-anak. Selain itu, efek samping dari vaksin ini sejauh ini tergolong ringan. Menurut keputusan pemerintah China, anak-anak di atas 3 tahun di negara ini telah divaksinasi dengan vaksin Synovac sejak bulan Juni.

Negara ini telah menargetkan untuk bisa memvaksinasi 80 persen dari penduduknya yang berjumlah 1,4 miliar pada akhir tahun, angka tersebut hanya bisa dicapai kalau anak-anak bawah usia 18 tahun dilibatkan untuk divaksin. Vaksin Covid secara peraturan bersifat sukarela di China, meskipun beberapa otoritas setempat telah menyatakan bahwa siswa pelajar tidak akan diizinkan pergi ke sekolah selama periode pandemi kecuali seluruh keluarga mereka telah menerima vaksin Corona. Vaksin Sinovac juga banyak digunakan di banyak negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.

Inggris

Menurut otoritas medis senior Inggris, anak-anak Inggris berusia 12 hingga 15 tahun dapat divaksinasi Covid-19. Vaksin yang dimaksudkan untuk mengimunisasi populasi anak di negara tersebut adalah Pfizer. Pada bulan Mei, European Medicines Agency (EMA) menyetujui vaksin Pfizer untuk diberikan kepada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun. Sejak itu, berbagai negara Uni Eropa telah menyuntikkan vaksin ke dalam kelompok usia tersebut. Setelah vaksin Pfizer, European Medicines Agency menyetujui vaksin moderna juga untuk digunakan pada kelompok usia 12-17.

Denmark

Pada bulan Juni, Otoritas Kesehatan Denmark memutuskan untuk memvaksinasi anak-anak antara usia 12 dan 15 tahun, dan pemerintah mulai memvaksinasi anak-anak pada bulan Juli. Berdasarkan keputusan pemerintah, Denmark mencabut semua pembatasan usia vaksinasi minggu lalu sehingga sekitar 83,5% orang di atas usia 12 tahun di negara ini telah divaksinasi lengkap.

Spanyol

Vaksinasi anak-anak dan remaja di Spanyol sama aktifnya dengan di Denmark, di mana negara tersebut telah memvaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 19 tahun dengan menyuntikkan setidaknya satu dosis vaksin.

Prancis

Prancis merupakan salah satu negara yang bertindak sigap dalam pembahasan vaksinasi corona. Menurut data yang tersedia, 66 persen anak berusia 12 hingga 17 tahun di negara itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan 52 persen telah divaksinasi sepenuhnya. Hal ini berarti bahwa orang di bawah usia 18 tahun akan memerlukan tanda bukti vaksinasi mulai bulan Oktober.

Semua remaja harus menunjukkan bukti vaksinasi atau tes Covid negatif untuk mengakses tempat-tempat seperti bioskop, museum, restoran, dan pusat perbelanjaan.

Jerman

Penasihat ilmiah Jerman merekomendasikan pada bulan Juni bahwa vaksin hanya boleh diberikan kepada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun dengan menunjukkan penyakit yang dimiliki, tetapi pada bulan Agustus vaksin diperluas ke semua orang di atas usia 12 tahun setelah wabah delta menyebar. Penasihat ahli kesehatan memberi masukan tentang vaksin dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan itu dikeluarkan setelah meninjau data kesehatan masyarakat terbaru, terutama dari Amerika Serikat, setelah memvaksinasi sekitar 10 juta remaja.

Swedia

Di Swedia, anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin hanya jika mereka memiliki penyakit paru-paru, asma parah, atau penyakit berisiko tinggi lainnya, dan proses vaksinasi akan dimulai pada akhir musim gugur. Perdana Menteri Swedia Stephen Luffon, bersama dengan Menteri Kesehatan Lena Hallengren dan Menteri Pendidikan Anna Ekstrom, percaya bahwa hanya vaksinasi yang dapat mengembalikan pada kehidupan normal. Di Swedia kelompok usia di atas 16 tahun sedang dilakukan vaksinasi dan sekitar 73% orang telah menerima kedua dosis tersebut (hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mencegah penyebaran virus).

Menteri Pendidikan juga percaya bahwa vaksin bisa melindungi anak-anak dari penyakit serius ini dan membantu sekolah untuk bisa dibuka Kembali. Pengalaman pendidikan online selama epidemi telah menunjukkan betapa pentingnya kelas tatap muka dan kehadiran langsung di lingkungan pendidikan sekolah bagi siswa belajar.

Norwegia

Di Norwegia, yang bukan bagian dari Uni Eropa, vaksin baru saja diperkenalkan untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun. Awal bulan September, pemerintah Norwegia memutuskan untuk mengikuti rekomendasi Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia untuk memberikan vaksinasi corona kepada anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (NIPH) mengatakan bahwa anak-anak dan remaja jarang mengalami penyakit Covid yang parah, dan sebagian besar memiliki sedikit atau tanpa gejala. Ketika penularan penyakit ini pada kelompok usia ini tinggi, keputusan yang tepat adalah memvaksinasi kelompok usia tersebut untuk melindungi pengaruh dari infeksi ke tahap  yang lebih parah.

“Penularan virus di kalangan anak-anak dan remaja semakin meningkat, karena remaja banyak berinteraksi sosial. Sementara itu akan semakin banyak orang yang berisiko untuk dirawat di rumah sakit karena terinfeksi Covid-19 ini, banyak juga di antara mereka yang memiliki komplikasi yang serius, dan penyakit peradangan yang terjadi sekitar 2-6 minggu setelah penyakit Covid-19 merebak. Oleh karena itu, kami telah menyarankan pemerintah untuk memperluas program vaksinasi corona khususnya untuk anak usia 12-15 tahun.” Katanya.

Karena keputusan ini dan fakta bahwa vaksin Pfizer diresepkan untuk anak-anak di negara-negara UE, pemerintah Norwegia telah memutuskan untuk menyuntikkan vaksin Pfizer, tetapi karena banyaknya kasus mengenai efek Pfizer kepada paru-paru maka pemerintahan Norwegia mencukupkan dulu pada dosis pertama. Setelah penyelidikan dengan segala kondisi yang memungkinkan maka dosis kedua akan segera diberikan.

Jens Stoltenberg, seorang politisi Norwegia, mengatakan bahwa vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang baik  untuk mengurangi efek parah dari infeksi Corona, dan remaja pada usia ini mungkin lebih bisa terlindungi daripada mereka yang berada di kelompok usia yang lebih tua.

Dia menjelaskan bahwa Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia akan melakukan penilaian baru sebelum merekomendasikan dosis kedua untuk kelompok usia ini dengan pengetahuan terkini tentang efek samping, perkembangan penyakit, dan kondisi umum. Hal ini dilakukan karena adanya laporkan efek samping yang terjadi setelah vaksinasi dosis kedua, jadi untuk saat ini, cukup untuk menyuntikkan satu dosis vaksin.

Chili

Chili adalah salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia. Negara ini memiliki cadangan vaksin untuk orang berusia 12 tahun ke atas. Vaksin Sinovac China telah disetujui untuk digunakan pada anak berusia enam tahun. Perusahaan baru-baru ini memulai uji klinis untuk menguji vaksinnya pada anak-anak di Afrika Selatan yang berusia enam bulan hingga 17 tahun. Chili menjadi negara Amerika Latin pertama yang mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac pada anak-anak awal bulan ini.

Herberto Garcia, direktur Institut Kesehatan Masyarakat Chili mengatakan bahwa badan tersebut menyetujui keputusan baru dengan lima suara mendukung dan satu menentang, dan Universitas Katolik Chili saat ini sedang memeriksa 4.000 anak berusia 3 hingga 17 tahun untuk melihat efek dari Synovac. Para ahli dari Institut Kesehatan Masyarakat Chili sedang meninjau informasi yang diberikan oleh Laboratorium Synovac dan informasi yang diterbitkan dalam jurnal medis.

Amerika

Regulator AS menyetujui vaksin Covid 19 Pfizer untuk anak berusia 12 tahun pada bulan Mei, yang menurutnya kelompok usia tersebut akan tervaksinasi seluruhnya pada bulan berikutnya. Para ahli mengatakan bahwa vaksinasi remaja adalah langkah kunci dalam membangun keamanan kolektif di Amerika Serikat . Pada akhir Juli, 42 persen anak berusia 12 hingga 17 tahun telah menerima dosis pertama mereka, sementara 32 persen telah divaksinasi dosis  kedua virus corona. Vaksin diberikan kepada anak-anak adalah Pfizer dan Moderna, dan Pusat Pengendalian Penyakit AS masih merekomendasikan agar setiap orang yang berusia di atas 12 tahun divaksinasi. Upaya untuk memvaksinasi anak-anak dimulai pada saat Amerika Serikat mengalami peningkatan penyebaran corona varian delta.

Laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa jumlah anak yang dirawat di rumah sakit dengan penderita Covid-19 adalah antara 3,4 sampai 3,7 kali lebih tinggi di negara bagian dengan cakupan vaksinasi terendah. Meskipun ditentang beberapa orang tua, namun persyaratan untuk bisa hadir tatap muka siswa sekolah di atas 12 tahun adalah bukti vaksinasi.

Pfizer juga telah mulai menguji vaksin Covid pada anak-anak yang lebih kecil. Perusahaan farmasi Pfizer dan BioenTech mengumumkan pada hari Senin, 20 September, bahwa hasil uji klinis baru telah membuktikan keberadaan vaksin corona yang diproduksi oleh kedua perusahaan ini aman dan efektif untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, dan mereka akan segera mengajukan persetujuannya kepada pihak berwenang. Informasi untuk bayi berusia enam bulan hingga empat tahun juga akan tersedia pada akhir tahun. 

Kuba

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Kuba adalah negara pertama di dunia yang mulai memvaksinasi anak-anak kecil dan berencana untuk membuka pembatasan usia vaksinasi. Pada November, 90 persen warga Kuba akan divaksinasi dengan vaksin buatan Kuba untuk melawan virus  Covid-19 ini. Beberapa hari kemudian, negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab, dan Venezuela telah mengumumkan rencana mereka untuk melakukan vaksinasi terhadap anak kecil, tetapi Kuba adalah negara pertama yang melakukannya.

Uni Emirate Arab

Pemerintah UEA bulan lalu mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui vaksin Sinofarm buatan China untuk anak-anak dan remaja berusia 3 hingga 17 tahun. Badan Penanggulangan Bencana Nasional UEA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa berdasarkan izin penggunaan darurat dan penilaian lokal sesuai dengan peraturan yang disetujui, Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA telah meluncurkan uji coba injeksi 900 anak yang divaksinasi untuk mempelajari imunogenisitas vaksin Sinofarm pada anak usia 3 hingga 17 tahun, dan sampai saaat ini sedang pihak UEA sedang memeriksa efektivitas vaksin tersebut untuk mencegah penyakit Covid 19 pada kelompok usia ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *