Tehran, Purna Warta – Seorang ahli imunologi, Dr Mehdi Taghdasi menjelaskan ciri-ciri varian korona baru yang disebut Omikron. Dengan mengacu pada munculnya jenis varian baru Korona di dunia, dia mengatakan: “Strain baru ini disebut Omikron yang telah diidentifikasi di banyak negara di seluruh dunia, dan jumlah pasien karena varian ini terus meningkat setiap harinya.”
“Omikron memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan strain delta. Seseorang yang telah terinfeksi sekali sebelumnya, 4,5 kali lebih mungkin terinfeksi kembali oleh varian baru ini dibandingkan strain delta,” katanya, merujuk pada peningkatan penyebaran virus Omikron.
Baca Juga : Peringatan: Kombinasi Omikron dan Delta Adalah Bencana Besar
Taghdasi mengatakan “Menurut penelitian Imperial College London, jumlah orang yang terinfeksi virus varian Omikron hampir dua kali lipat setiap dua hari. Organisasi Kesehatan Dunia, menurut statistik telah mengkonfirmasi tingkat penyebaran sama dari varian virus ini.”
“Menurut laporan awal, tingkat kematian jenis baru ini lebih rendah dari jenis sebelumnya, tetapi studi yang dilakukan Imperial College London menunjukkan bahwa terlalu dini untuk menilai hal tersebut,” tambahnya.
Dia menambahkan: “Mengingat bahwa kasus kematian akibat jenis baru ini telah dilaporkan di Amerika Serikat dan Inggris, akan tetapi masih belum mungkin untuk membuat penilaian yang benar tentang tingkat kematian akibat varian virus ini.”
Mengenai imunogenisitas vaksin Korona terhadap strain baru ini, Taghdisi mengatakan: “Studi yang dilakukan Imperial College London di Inggris pada dua jenis vaksin Pfizer dan Astrazeneka menunjukkan adanya resistensi bagi orang yang telah menerima kedua dosis vaksin tersebut, yakni sekitar 20 persen. Akan tetapi studi ini menunjukkan bahwa orang yang menyuntikkan dosis booster telah meningkatkan daya resistensi mereka terhadap jenis baru ini menjadi 55 hingga 80 persen.”
Baca Juga : Bill Gates Minta Semua Orang Terima Vaksin Booster Jika Ingin Pandemi Berakhir di 2022
“Tentu saja, penelitian ini menunjukkan bahwa menyuntikkan dua dosis vaksin memiliki efek yang baik dalam mengurangi tingkat keparahan infeksi, tetapi dalam hal perlindungan terhadap infeksi kita perlu menyuntikkan dosis penguat atau booster,” kata Taghdisi.
Guru Besar Universitas Kedokteran Kermansyah ini juga menyatakan bahwa ada kemungkinan jenis baru Korona lainnya di masa depan, dan mengatakan: “Yang penting adalah cara untuk menangani virus ini dan masyarakat harus tetap menggunakan masker dan jarak sosial.”
Dia menambahkan: “Mengenai pencegahan penyebaran strain baru Omikron, maka kita masih dianjurkan untuk menggunakan masker dan melakukan jarak sosial. Bersama dengan kedua pencegahan tersebut, disarankan agar masyarakat menghindari kondisi stres secara serius terhadap dirinya, karena stres akan menurunkan tingkat kekebalan tubuh.”
“Poin penting lainnya dalam memerangi virus adalah suntikan vaksin, terutama vaksin dosis ketiga atau dosis booster,” kata ahli imunologi itu.
Baca Juga : Penelitian Tentang Infeksi Korona Setelah Vaksinasi