Publikasi Hasil Kajian Ekstensif Nyatakan Vaksin Barekat Paling Efektif

Publikasi Hasil Kajian Ekstensif Nyatakan Vaksin Barekat Paling Efektif

Tehran, Purna Warta Hasil studi terbaru yang membandingkan efektivitas vaksin di Iran, seperti vaksin Barekat, oleh para peneliti di Shiraz University of Medical Sciences menunjukkan keberhasilan vaksinasi dalam mengurangi penyebaran Covid-19, rawat inap, dan kasus kematian.

Hasil studi baru-baru ini yang membandingkan efektivitas vaksin di Iran oleh para peneliti di Universitas Ilmu Kedokteran Shiraz menunjukkan bahwa implementasi rencana vaksinasi yang mencakup semua opsi vaksin yang tersedia di Iran berhasil menyebabkan pengurangan yang signifikan, seperti pengurangan pada kasus Covid-19, begitu juga rawat inap dan kematian yang disebabkan Covid-19.

Baca Juga : Omicron Hantam Singapura, Anak-anak Dominasi Pasien di RS

Dalam penelitian ini, lebih dari 3.628 ribu penduduk Iran selatan, yang mana semuanya berusia di atas 18 tahun telah diperiksa, dan data yang diperoleh darinya menunjukkan bahwa vaksinasi secara signifikan mengurangi angka kematian dan Rawat Inap. Pada semua kelompok umur yang divaksinasi dengan dua dosis, angka kematian secara keseluruhan menurun sebesar 85%.

Menurut penelitian ini, efek vaksin Barakat dalam pencegahan infeksi dan penyebarannya dengan efektivitas 87,1% lebih besar daripada vaksin lainnya. Angka ini adalah 79,9% untuk Sinofarm, 84,4% untuk Astrazeneka dan 74,7% untuk Sputnik.

Dalam masalah pencegahan rawat inap, efektivitas Barakat mencapai 86,4%, Astrazeneka 81,5%, Sinofarm 71,9% dan Sputnik 67,5%.

Dalam masalah pencegahan kematian karena Covid – 19, efektivitas vaksin Barekat berhasil mencapai 98,3%, Sputnik 100%, Astrazeneka 91,8% dan Sinofarm 86,1%.

Dari total populasi tersebut, 75,33% pernah mendapatkan Sinopharm. Juga 14,87% menerima estrazeneka, 8,18% menerima vaksin barekat dan 1,62% menerima sputnik.

Baca Juga : Omicron Jakarta Tembus 1.027 Kasus, Wagub DKI Imbau Tak Keluar Rumah Kalau Tidak Sangat Penting

Dalam penelitian ini, orang dengan riwayat Covid-19 sebelumnya فثمشا dikeluarkan dari data survei. Hanya orang yang menerima dua dosis vaksin (lebih dari 881.000 orang) yang dievaluasi. Tanggal mulai vaksinasi dan studi dalam proyek ini adalah 9 Februari 2021 dan tindak lanjut dalam studi telah dilakukan hingga 22 Oktober 2022.

Artikel ini, yang ditulis oleh Kamran Bagheri Lankarani dan rekan-rekannya, telah diterbitkan sebelumnya dan dipublikasikan di situs web “medrxiv.org”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *