Purna Warta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim Indonesia memperoleh banyak pujian dari negara lain terkait penurunan kasus virus corona (covid-19) yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di Tanah Air, setelah sempat mengalami puncak kasus pada pertengahan Juli 2021.
Budi menyebut, pujian itu disampaikan sejumlah tokoh kesehatan negara lain saat mereka mengadakan pertemuan G20 di Roma, Italia, pada 5-6 September lalu.
“Mereka memuji juga ‘wah, kok akhirnya turun hebat sekali’. Tapi saya dengan kerendahan hati bilang, turunnya itu karena memang tim seluruh Indonesia bekerja keras,” tutur Budi dalam acara daring yang disiarkan melalui Kanal YouTube RSUP Persahabatan, Kamis (9/9).
Kendati mendapat pujian, Budi juga menyampaikan bahwa kasus covid-19 di Indonesia sangat fluktuatif. Tak menutup kemungkinan, lonjakan covid-19 ketiga akan terjadi lagi dalam beberapa waktu ke depan.
Dia mewanti-wanti kepada pemerintah dan juga masyarakat agar tidak lengah dan lelah dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19 secara disiplin. Meski pemerintah melakukan relaksasi kebijakan di sektor sosial-ekonomi, namun masyarakat diharapkan tetap membatasi mobilitas mereka.
“Kita sempat dicela banyak orang, tapi sekarang yang lain yang mencela kita kena juga. Kalau saya lihat negara yang sudah vaksinasi tinggi seperti Israel, jumlah kasus saat ini lebih tinggi dari wave sebelumnya,” kata dia.
Selain penurunan kasus, Budi juga mengklaim sejumlah negara memuji Indonesia perihal capaian program vaksinasi di Indonesia. Ia menyebut, Italia dengan penduduk 61 juta jiwa merasa kagum di Indonesia, lantaran Indonesia sudah menyuntikkan 69 juta dosis untuk vaksin pertama.
Kemenkes per Rabu (8/9) Pukul 18.00 WIB mencatat sebanyak 69.778.403 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara baru 39.970.679 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.”Mereka bilang, ‘bisa juga ya Indonesia’, mereka tanya kita punya pabrik vaksin atau tidak? Kita tidak punya pabrik vaksin, tapi kita melobi semua produsen vaksin untuk mendapatkan vaksin sebanyak-banyaknya,” ujar Budi.
Budi menyebut, Indonesia sudah mendatangkan sebanyak 225.922.500 dosis vaksin covid-19, dengan rincian 153.900.280 vaksin bulk atau mentah dari Sinovac. Kemudian 33 juta vaksin jadi dari Sinovac, 20.015.540 dosis vaksin AstraZeneca, 8.250.000 vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, dan 2.756.520 dosis vaksin Pfizer.
Penambahan kasus covid-19 di Indonesia memang terlihat mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Apabila dibandingkan dengan puncak kasus covid-19 yang terjadi pada 5 Juli lalu dengan 56.757 kasus dalam sehari, maka saat ini penambahan kasus relatif di bawah 10 ribu kasus dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 misalnya, pada 1-7 Agustus jumlah kumulatif kasus warga terinfeksi covid-19 mencapai 229.598 kasus. Namun pada 8-14 Agustus turun menjadi 193.925 warga yang positif covid-19 dalam sepekan.
Selanjutnya, pada periode 15-21 Agustus penambahan kasus kembali turun menjadi 133.507 kasus. Berlanjut pada 22-28 Agustus yang turun menjadi 99.356 kasus, kemudian pada 29 Agustus-4 September kembali turun menjadi 57.213 kasus. Sementara pada empat hari terakhir kumulatif kasus berada di 23.748 kasus warga positif covid-19.