Purna Warta — Dalam rangka memperingati hari lahir Nahdatul Ulama (NU), KH Miftachul Akhyar memberikan ijazah untuk mengamalkan dzikir yang insyaAllah mampu mengatasi kesempitan rezeki.
Sebagai bentuk ikhtiar batin, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar memberikan ijazah amalan khusus yang bisa dilakukan umat Islam dalam menghadapi kesulitan dan kesempitan rezeki di masa pandemi ini.
Selain itu, Kiai Miftach juga memberikan ijazah amalan lainnya yaitu dengan membaca lafadz “Ya Latifu” sebanyak 129 kali setelah shalat Maghrib.
Ia mengingatkan untuk membaca lafadz ini dengan huruf fa’ nya dibaca dhommah karena rahasia pada kalimat “Ya Latifu” ada pada dhommahnya huruf fa’.
“Kalau mengalami saat-saat yang genting bisa dikalikan 129×129. Kalau dibaca sekitar dua jam lah. Insyaallah akan hasil maksudnya,” jelasnya.
Sebagai bentuk ikhtiar batin, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar memberikan ijazah amalan khusus yang bisa dilakukan umat Islam dalam menghadapi kesulitan dan kesempitan rezeki di masa pandemi ini.
Ijazah tersebut adalah membaca “Laa haula walaa quwwata illa billah” sebanyak 100 kali (tidak kurang dan tidak lebih) setiap hari dengan waktu yang tidak ditentukan. Dengan amalan ini dan atas izin Allah SWT maka kefakiran tidak akan mendekat dan kesulitan dalam mendapat rezeki akan hilang. “Saya ijazahkan pada sampean,” katanya.
Ijazah ini disampaikannya pada momentum Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-98 Nahdlatul Ulama PBNU yang dipusatkan di Masjid Istiqlal Jakarta pada Ahad (28/2) malam. Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk saling membantu kesulitan orang lain di masa pandemi Covid-19 ini.
Kegiatan Harlah ini dilaksanakan secara daring dan luring. Hadir langsung pada kegiatan tersebut Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan seluruh jajaran pengurus PBNU, serta pengurus lembaga dan badan otonom. Hadir pula Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan.