Cape Town, Purna Warta – Reuters memberitakan bahwa regulator kesehatan Afrika Selatan melaporkan kasus kematian pertama akibat suntikan vaksin Covid Johnson & Johnson di negara ini dan mengumumkan ada hubungan langsung antara kematian dan injeksi vaksin ini.
Baca Juga : Kontrol Lalu Lintas Canggih Dari Produk Berbasis Sains dan Teknologi Iran
Ilmuwan senior mengatakan pada konferensi pers bahwa ada seorang pria pergi ke rumah sakit segera setelah disuntik dengan vaksin Johnson & Johnson untuk sindrom Guillain-Barre, kelainan neurologis yang langka, dan upaya dokter untuk menyelamatkannya tidak berhasil.
“Pada saat sakit, tidak ada penyebab lain dari sindrom Guillain-Barré (GBS) yang diidentifikasi,” kata Hanley Meyer, profesor dan kepala Pusat Vaksinasi dan Imunisasi Afrika Selatan (SAVIC) di Universitas Ilmu Kesehatan Sefako Magato.
Usia individu dan detail pribadi lainnya belum diungkapkan karena alasan kerahasiaan.
Baca Juga : Peringatan Asyura Diberbagai Belahan Dunia + Foto + Video
Pada bulan Juli tahun lalu, pejabat AS menambahkan peringatan ke lembar informasi vaksin Johnson & Johnson, di mana data menunjukkan peningkatan risiko pengembangan sindrom Guillain-Barré dalam waktu enam minggu setelah menerima vaksin. Dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Reuters, Johnson & Johnson mencatat bahwa sindrom tersebut telah dikaitkan dengan pemberian vaksin dan obat lain dan juga dapat dipicu oleh SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.