London, Purna Warta – Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, hari ini mengumumkan (Jumat, 22 Januari) bahwa beberapa bukti awal menunjukkan keberadaan spesies corona yang ditemukan di Inggris yang mana mungkin lebih mematikan daripada spesies virus aslinya.
Perdana Menteri Inggris mengatakan pada konferensi pers: “Hari ini kami mengetahui bahwa spesies baru corona tidak hanya menyebar lebih cepat … Sekarang ada bukti nyata bahwa spesies baru ini – spesies yang pertama kali ditemukan di London dan Tenggara Inggris Ini mungkin memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.”
The British Daily Star melaporkan bahwa berita itu diumumkan setelah studi baru dilakukan oleh kelompok kerja pemerintah Inggris.
Media yang dikelola pemerintah Inggris, BBC, telah memberi tahu Boris Johnson tentang temuan “Grup Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan Berkembang”, sebuah kelompok kerja yang diawasi oleh pemerintah Inggris.
Namun, pihak BBC mengklaim bahwa temuan tersebut masih dalam tahap awal. Penelitian hingga saat ini telah mengkonfirmasi bahwa corona Inggris menyebar lebih cepat dari spesies aslinya.
Di bagian lain pidatonya, Boris Johnson menyatakan bahwa vaksin yang ada efektif melawan spesies baru dan lama.
Pernyataan perdana menteri Inggris itu muncul ketika seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan awal bulan lalu bahwa tidak ada bukti bahwa versi mutasi corona menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada efek dari virus aslinya.
“Masih belum ada bukti bahwa jenis covid-19 baru in yang katanya menyebabkan penyakit yang lebih parah,” kata Mike Ryan, direktur urusan darurat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1 Desember pada konferensi pers di Jenewa.
Beberapa hari kemudian, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia lainnya menyebut adanya lompatan corona di Inggris sebagai masalah yang sepele.
“Virus korona memiliki mutasi yang sangat kecil hingga saat ini, dan perubahannya sejauh ini tidak mempengaruhi efektivitas alat diagnostik, ketersediaan obat dan vaksin yang sedang dikembangkan,” kata Melita Vojnovich, perwakilan organisasi WHO di Rusia, kepada Itar-Tass pada tanggal 25 Desember 2020.
Menteri Kesehatan Inggris untuk pertama kalinya pada 14 Desember 2020 mengumumkan ditemukannya jenis baru virus corona dengan kekuatan penyebaran yang lebih cepat di negeri ini. Merebaknya virus baru-baru ini disebut-sebut menjadi salah satu penyebab melonjaknya angka kematian di Inggris akibat corona.
“Fakta bahwa sistem kesehatan nasional sedang berada pada kondisi tekanan besar yang mana hal ini disebabkan oleh keberadaan jenis korona baru ini,” kata Boris Johnson dalam konferensi pers Jumat.
Menyusul kabar tersebut, sejumlah negara Eropa, termasuk Austria, Belgia, Jerman, Irlandia, dan Belanda, menangguhkan penerbangan ke dan dari Inggris, begitu juga Turki mengumumkan bahwa semua rute komunikasi dengan Inggris dan Belanda, serta Denmark dan Afrika Selatan, akan ditangguhkan.
Corona jenis baru ini merupakan satu dari tujuh virus corona yang diketahui dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Empat dari virus ini menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, dan tiga lainnya menyebabkan penyakit pernafasan akut yang dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan penyakit itu sebagai pandemi global setelah lebih dari 121.000 orang di seluruh dunia terinfeksi virus tersebut.
Baca juga: Corona Inggris Lebih Cepat Menular, Apakah Lebih Mematikan? Ini Penjelasan WHO