265 Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri Hingga Menunggu Antrian IGD RS

PurnaWarta — Angka kematian yang disebabkan penderita Covid-19 melonjak tinggi dalam beberapa hari terakhir. Salah satu penyebabnya adalah jumlah ketersediaan fasilitas kesehatan dan pasien Covid-19 tidak berbanding rata.

Berdasarkan data tim LaporCovid-19, sedikitnya 265 orang meninggal dunia akibat Covid-19 ketika sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, saat mencari fasilitas kesehatan, atau menunggu antrian IGD Rumah Sakit.

Angka itu didapatkan dari penelusuran tim LaporCovid-19 dari media sosial, pemberitaan media, serta laporan langsung dari warga. Tak hanya itu, angka tersebut juga diperoleh hanya dalam periode sepanjang Juni 2021 hingga 2 Juli 2021.

Dari data tersebut, jumlah kematian tertinggi di luar rumah sakit terjadi di Jawa Barat dengan 97 kasus, disusul Yogyakarta (63), Banten (40), Jawa Tengah (22), Jawa Timur (18), Jakarta (17), Riau (5), Lampung (2), serta Kepulauan Riau dan Nusa Tenggara Timur masing-masing satu kasus.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima, selain karena kolapsnya fasilitas kesehatan, kondisi diperburuk dengan komunikasi risiko yang buruk sehingga menyebabkan banyak masyarakat menghindari rumah sakit dan memilih isolasi mandiri.

“Kondisi ini menunjukkan pemerintah abai dalam memenuhi hak atas kesehatan warganya di masa pandemi,” tulis keterangan tersebut.

Koalisi itu juga menekankan Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018 menjamin setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan medis yang semestinya selama masa pandemi.

Tak hanya itu, laporan tersebut juga menyatakan jumlah yang mereka dapat belum mewakili kondisi sesungguhnya di komunitas masyarakat karena tidak semua orang melaporkan itu ke LaporCovid-19, media sosial, atau media massa.

“Kami mengkhawatirkan, hal ini merupakan fenomena puncak gunung es dan harus segera diantisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa di luar fasilitas kesehatan,” tulis laporan LaporCovid-19 bersama YLBHI ini.

“Selain memperkuat fasilitas kesehatan dan sumber daya tenaga kesehatan, harus ada pembatasan mobilitas secara ketat untuk mencegah terus melonjaknya laju penularan kasus yang akan meningkatkan risiko kematian.”

Mereka juga meminta masyarakat harus berperan aktif dan melaporkan kejadian kematian pasien Covid-19 di luar fasilitas kesehatan.

Pada Jumat (2/7), Indonesia kembali memecahkan rekor personal Covid-19 dengan melaporkan 25.830 kasus per hari dan 539 orang meninggal. DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 dan Jawa Tengah melaporkan kematian terbanyak kala itu.

DKI melaporkan 9.399 kasus positif Covid-19 pada Jumat (2/7). Tambahan tersebut menggenapkan jumlah kasus Covid-19 di DKI selama pandemi menjadi 560.408 kasus.

Jawa Barat berada di urutan kedua dengan 4.920 kasus baru. Kemudian ada Jawa Tengah dengan 2.538 kasus, Jawa Timur dengan 1.388 kasus, dan D.I. Yogyakarta dengan 922 kasus.

Terkait laporan kematian akibat Covid-19, Jawa Tengah menjadi yang teratas dengan 220 kematian dalam sehari. Jumlah itu menambah catatan kematian di Jawa Tengah menjadi 10.968 orang.

Urutan kedua ditempati Jawa Timur dengan 82 kematian. Lalu ada Jawa Barat dengan 37 kematian, DKI Jakarta 30 kematian, dan Kalimantan Barat dengan 25 kematian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *