Purna Warta – Hussam Alhaj Hussein, jurnalis asal Irak dalam salah satu analisanya menyingkap pengkhianatan sebagian rezim baheula Arab terkait urusan Palestina, peran para antek regional demi kepentingan Israel dan tekanan tanpa henti mereka kepada Irak.
Catatan tajam Hussam diterbitkan oleh al-Maalomah, Kamis (27/5). Di dalamnya tertulis bahwa Zionis Yahudi mengakui kekalahannya di Gaza. Namun Zionis Arab, musuh resistensi, belum mempercayai kegagalan ini. Mereka masih menebar budaya Zionis, bahkan mereka lebih Netanyahu dari Netanyahu.
Baca Juga : Perang Yaman Akhiri Pengaruh Saudi di Kawasan
“Zionis tidak mentransfer sepeserpun ke kantong para Zionis Arab ini, karena mereka selalu menghinakan anjing pemburu. Arab-Arab ini adalah sukarelawan gratis yang tidak mengambil upah apapun. Akan tetapi sebagian rezim Arab kolot dan pasif di Teluk Persia sana mendukung mereka dengan uang. Dari sinil bergeraklah pusat-pusat analisa, media, pembeli fitrah aktivis, analis politik, jurnalis dan politikus demi mendukung mereka menyerang front Muqawamah,” jelas Hussam.
Tentang peran antek Zionis di regional ini, Hussam mengupas Lebanon sebagai umpama. “Seperti di Lebanon, mereka membentuk aktivis, blogger dan cendikiawan untuk memusuhi resistensi, kemudian menghapus jejak melalui media-media operator hingga menuduh Hizbullah. Ada banyak bukti di tangan dalam hal ini.”
Lebih lanjut, Hussam Alhaj Hussein membahas Irak dan perannya dalam melawan Israel bahwa jaringan ini lebih keras bekerja di Baghdad seraya dengan metode lain.
“Dalam hal ini kita bahas pula Irak. Karena Irak adalah titik nadi dalam menguatkan perlawanan terhadap Israel. Karena Irak adalah satu negara yang semua unsur-unsur di dalamnya sepakat untuk mendukung Palestina dan membuat khawatir negara-negara yang menjalin normalisasi dengan rezim Zionis. Dengan demikian, pihak-pihak, yang sudah terendus permusuhannya dengan kelompok Muqawamah dan al-Hashd al-Shaabi, mengambil jalan perang software di Irak,” jelasnya.
“Untuk melemahkan peran Irak dalam mendukung Palestina, mereka meluncurkan serangan merusak ikon dan citra para pemimpin pasukan Muqawamah. Dalam metode ini, mereka menargetkan kesenangan para rezim di Teluk Persia yang merajut normalisasi dengan Zionis. Semua jaringan mata-mata mereka juga aktif di Irak”, tambahnya.
Baca Juga : Popularitas Palestina Meningkat di Amerika Serikat
“Warna-warni peran poros normalisasi sejalan dengan target tinggi Zionis, yaitu memukul poros resistensi di manapun dengan cara dan dalam bentuk apapun. Kelompok-kelompok politik oposisi al-Hashd al-Shaabi telah melontarkan pukulan telak yang searah dengan rezim Zionis Arab. Mereka sudah sampai pada garis sukarelawan Zionis Yahudi.”
Hussam Alhaj Hussein meyakinkan bahwa dengan runtuhnya rezim rasis seperti Zionis ini, maka antek-anteknya juga ikut runtuh.
“Mungkin saja satu waktu nanti, pihak yang menjadi budak Zionis adalah seorang Syiah yang juga meneriakkan yel-yel anti Zionis,” prediksinya.
“Jadi, hati-hatilah dengan Zionis Arab, karena mereka ada di setiap tempat. Mereka dekat dengan kita dan anak panah mereka ditembakkan dari satu busur,” akhirnya.