HomeAnalisaUpaya Saudi Tarik Turki ke Rawa Yaman

Upaya Saudi Tarik Turki ke Rawa Yaman

Purna Warta – Beberapa sumber di Yaman mengabarkan tibanya anak buah Turki ke Ma’rib untuk membantu elemen partai al-Islah, cabang Ikhwan al-Muslimin.

Dikutip dari al-Khabar al-Yemeni, 8/3, Arab Saudi sedang mengupayakan pendekatan diri ke Turki dan menarik mereka ke rawa Yaman.

Dalam analisanya, surat kabar Yaman tersebut menanyakan, apakah pemerintah Saudi mampu manipulasi sengketa Turki-Iran di Irak demi kepentingannya?

Jubir Kepresidenan Turki kepada Al Jazeera menjelaskan, “Turki siap membangun relasi dengan Mesir dan negara-negara Arab Teluk Persia.”

Sebelumnya Parlemen Turki telah mengadakan konferensi darurat dengan dihadiri Menlu Mevlut Cavusoglu di Saudi dan menganalisa sanksi produk Ankara. Dalam konferensi ini, Menlu Turki mengungkap besar harapannya atas penyelesaian kontroversi kedua negara dan menjelaskan pertemuan kedua pihak di sela konferensi-konferensi internasional.

Di lain pihak, semua menyaksikan diamnya Turki dalam kasus Jamal Khashoggi yang diumbar oleh Amerika Serikat belum lama ini. Padahal diketahui semua bahwa Turki pernah manipulasi kasus pembunuhan tersebut dalam usaha meraih poin penyelesaian krisis Qatar dengan tetangga Arabnya. Tentu diamnya Turki ini bisa dijadikan sebagai salah satu usahanya untuk mendekatkan diri dengan Arab Saudi.

Sementara di Yaman, partai Ikhwan al-Muslimin, al-Islah, adalah jembatan penghubung Turki-Qatar dengan Arab Saudi. Dan Riyadh telah menunjukkan sinyal kuat untuk membangun koalisi dengan dua negara demi merealisasikan impian partai al-Islah di masa depan di bawah kepentingan bersama. Atau paling tidak, menjadikannya aji penyelamat kedudukan partai di utara Yaman, yaitu provinsi Ma’rib.

Al-Khabar al-Yemeni meneruskan pengamatannya bahwa sudah ada beberapa kesepakatan antara Turki-Saudi tentang pengiriman pasukan Ankara dalam jumlah terbatas untuk mendukung koalisi Saudi menghadang Ma’rib jatuh ke tangan Ansarullah.

Dari sisi lain, sudah lama Saudi mengizinkan Turki untuk mempersenjatai al-Islah dengan drone di provinsi Abyan. Menurut pengamatan al-Khabar al-Yemeni, ini merupakan satu perihal yang menyebabkan perselisihan antara Ikhwan al-Muslimin dengan militan bersenjata Dewan Transisi Selatan Yaman yang berafiliasi dengan Emirat.

Sebelumnya, Riyadh telah membebaskan para petinggi al-Islah, seperti Abdul Majeed al-Zindani yang menjadi tahanan rumah, untuk safar ke Turki dan tinggal di Istanbul sana.

Dengan demikian Turki telah hadir di Mar’rib, Yaman, dan belum lama ini, pasukan resistensi mengabarkan keberhasilannya menembak jatuh drone canggih spionase Turki di provinsi al-Jawf.

Berdasarkan analisa al-Khabar al-Yemeni, Arab Saudi yakin bahwa masuknya Turki ke Yaman sebagai satu anggota koalisi bisa meniupkan nafas segar ke para pasukan bawahannya, bahkan mampu membalas kekalahan yang ditelan selama 6 tahun terakhir.

Secara politik, menurut al-Khabar al-Yemeni, Ankara mampu membuat Riyadh tersenyum dan keluar dari rawa Yaman dengan kepala tegak. Khususnya di saat sekutu-sekutu Timteng Saudi kini hanya terdiam menghadapi jalan buntu.

Akan tetapi harus diperhatikan satu hal bahwa Turki akan menuntut banyak poin kepada Arab Saudi sebagai upah, karena telah mengirim pasukannya untuk membantu militer di wilayah barat dan selatan Yaman sebagai bentuk khidmat kepada Istana.

Di akhir analisanya, al-Khabar al-Yemeni melaporkan bahwa ikut serta Turki di Yaman telah terbukti pelan-pelan dan semua menyaksikan di provinsi Taizz bahwa pasukan al-Islah mampu bergerak maju hingga daerah kontrol pasukan Dewan Transisi Selatan Yaman pimpinan Tareq Saleh, saudara Ali Abdullah Saleh. Di saat yang sama, Saudi juga telah mengirim lampu hijau kepada Ankara untuk mengoperasikan balas dendam atas keluarga Abdullah Saleh.

Baca juga: Kok Iran Panggil Duta Turki, Ada Apa Sih?

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here