Upacara Pemakaman Akbar Nasrallah; Apa Kata Para Analis?

Purna Warta – Upacara pemakaman akbar Martir Seyyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, diadakan kemarin, 24 Februari, di Beirut, dengan partisipasi delegasi resmi dan orang-orang dari 79 negara di seluruh dunia.

Ratusan ribu warga negara Lebanon dan pendukung perlawanan dari Asia Barat dan belahan dunia lainnya tiba lebih awal di lokasi pemakaman untuk mengucapkan selamat tinggal kepada dua martir yang terhormat, Seyyed Hassan Nasrallah dan Seyyed Hashim Safieddine, dan untuk memperbarui janji mereka. Dalam laporan ini, kami menyajikan kutipan dari sudut pandang analis tentang peristiwa penting ini, sebagaimana dilaporkan oleh Pars Today.

Baca juga: Kehadiran Jutaan Pelayat pada Pemakaman Nasrallah; Berakhirnya Ilusi Kelemahan Hizbullah

Harian Kayhan, yang menggambarkan kehadiran publik di pemakaman akbar Seyyed Hassan Nasrallah, menulis: “Bandara-bandara Lebanon dipenuhi dengan pelayat yang, bukan karena perintah atau paksaan, tetapi dengan hati yang penuh cinta dan kesetiaan, datang untuk menemani seorang pria yang selama bertahun-tahun menjunjung tinggi panggilan perlawanan. Ini bukan sekadar upacara perpisahan; ini adalah respons yang kuat bagi mereka yang mengira mereka dapat menurunkan bendera yang dipegang oleh pemimpin perlawanan dengan peluru dan api.”

Analis Lebanon: Prosesi pemakaman, bagian dari perang Perlawanan melawan musuh

Analis Lebanon Hussein Mortada percaya bahwa partisipasi masyarakat dalam pemakaman Seyyed Hassan Nasrallah, pada kenyataannya, merupakan pembaruan persahabatan dan kesetiaan kepada pemimpin perlawanan dan perlawanan itu sendiri, beserta pilihan-pilihan strategisnya.

Kehadiran masyarakat pada upacara ini merupakan bagian dari perang melawan musuh dan menunjukkan dukungan mereka terhadap perlawanan. Hizbullah merupakan bagian integral dari pemerintah Lebanon dan akan terus memainkan peran di dalamnya.

Pejabat Palestina: Pemakaman Nasrallah mengirimkan pesan kepada AS dan musuh Zionis

Hisham Salem, Sekretaris Jenderal Gerakan Sabireen Palestina, menyatakan: “Pemakaman Seyyed Hassan Nasrallah, mendiang Sekretaris Jenderal Hizbullah, mengirimkan pesan kepada AS dan musuh Zionis bahwa perlawanan tetap kuat dan akan melanjutkan jalannya.”

Dalam analisisnya, Salem menekankan: “Pemakaman para syuhada Seyyed Hassan Nasrallah dan Hashim Safieddine, mendiang kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, membawa implikasi dan pesan yang signifikan, terutama saat ini. Pemakaman tersebut harus menjadi pesan yang kuat bagi AS, musuh Zionis, dan semua tentara bayaran serta pengikutnya di kawasan dan dunia bahwa perlawanan tetap kuat dan akan terus berlanjut di jalur Syuhada Seyyed Hassan Nasrallah, yang berkata, ‘Kami akan membebaskan Palestina dan berdoa di al-Quds.’”

Baca juga: Bagaimana Pezeshkian Terhindar dari Perangkap Menjadi Zelensky?

Pemakaman Nasrallah menunjukkan keberlanjutan Hizbullah di panggung internasional

Albert Koustanian, seorang analis politik dan pembawa acara program terkenal Vision 2030 di Lebanon, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan France 24: “Nasrallah bukan hanya seorang pemimpin politik tetapi juga seorang tokoh agama dengan pengaruh yang luas di kawasan tersebut. Banyak pengikut Ahlul Bayt menganggapnya sebagai pemimpin historis dan pembaharu.

Pemakaman Nasrallah tidak hanya merupakan penghormatan kepadanya tetapi juga merupakan demonstrasi keberlanjutan Hizbullah di panggung internasional.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *