ThinkTank Zionis: Kami Hadapi Ancaman Dalam Negeri

zionis

Purna Warta – Salah satu thinktank Zionis dalam analisanya tanpa basa-basi menegaskan bahwa Israel menghadapi ancaman dalam negeri. Israel butuh keamanan kuat.

The Begin-Sadat Center for Strategic Studies, Selasa (12/1), dalam sorotannya melalui tangan Gershon Hacohen menulis, “Pemerintah Benjamin Netanyahu, PM Israel, enggan mengakui anarki dan konflik yang terjadi di Negev (al-Naqab) dan Galilee (al-Jalil) bahkan sebagian kota lainnya. Ancaman ini sedang berevolusi menjadi sebuah ancaman dan untuk menghentikannya butuh pada satu upaya semua pihak dan penguatan militer-polisi di samping usaha penyiapan sistem pengadilan yang sesuai.”

Instabilitas di Dekat Tel Aviv

Di bagian lainnya dari analisa ini, Begin-Sadat mengutip warta tentang keributan minggu lalu di kota Lod, dekat Tel Aviv.

“Terjadi pembakaran sebuah mobil dan suara tembakan sudah biasa terdengar di sana,” tulis Begin-Sadat melaporkan.

Begitu juga di Negev dan Galilee, menurut kabar, para pengusaha dan perusahaan pemerintah terancam. “Mereka harus mengupah orang agar aman,” jelas Begin-Sadat.

“Di tengah kerumunan, baik siang maupun malam, penembakan biasa terjadi di Negev. Pengadilan terancam dan polisi kepayahan karena minim,” tambahnya.

Ancaman atas Pemerintahan Zionis

The Begin-Sadat Center for Strategic Studies sedikit menanggapi situasi ini dalam analisanya dan menegaskan perlunya pemahaman yang lebih mendalam untuk mengerti situasi.

“Kami menghadapi satu ancaman dalam lingkup luas melawan pemerintahan dan Zionis. Diperlukan satu pembangunan struktur dan pasukan keamanan baru karena ancaman yang begitu besar.”

Butuh Keamanan Besar Nan Kuat

Gershon Hacohen menulis, “Banyak yang berkata bahwa militer Israel menyimpan banyak pasukan hanya untuk keadaan genting. Namun pernyataan ini tidak benar. Mayoritas tentara yang sudah tidak melanjutkan tugas, tidak pernah kembali untuk angkat senjata. Yang diperlukan adalah pendirian satu kekuatan keamanan besar beranggotakan militer simpanan yang mungkin dibawahi oleh komando medan dalam atau kepolisian perbatasan. Ini mungkin seperti Garda Nasional Amerika, namun lebih luas, kuat dan professional.”

Di akhir Begin-Sadat menyorot pemerintahan Benjamin Netanyahu dan mengungkapkan penyesalannya. “Sangat disayangkan sekali, dengan pengingkaran ini, pemerintah Netanyahu telah menolak satu fakta yang bisa menjadi satu ancaman.”

Baca juga: AS Kirim Data Lengkap kepada Zionis untuk Menyerang Suriah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *