Purna Warta – Media Zionis menganalisa bahwa Iran ingin menjadi pusat transit Asia Tengah dan melaporkan bahwa Iran yakin mereka mampu membangun era baru hubungan kerja sama diplomatik.
The Jerusalem Post, 2/7, surat kabar analisis rezim Zionis, mengupas manuver politik diplomatik baru Iran dalam mengembangkan hubungannya dengan negara-negara Asia Tengah dan menuliskan bahwa Iran percaya diri, mereka bisa memajukan kerja sama dengan China, Rusia dan negara-negara lainnya.
Baca Juga : Skenario Pertarungan AL Hizbullah Vs Israel
Dalam kupasannya kali ini, The Jerusalem Post mengamati, “Iran dalam dekade sebelumnya berupaya mengembangkan dan menambah peran serta partisipasi aktifnya di negara-negara Timur. Manuver ini benar terasa dalam keanggotaan mereka dalam organisasi Shanghai. Dari dekat Tehran menyaksikan organisasi Kerja Sama Shanghai dan konferensi tahun 2019 di Dushanbe, Tajikistan.”
Manuver Iran di Negara-Negara Nihil Hegemoni AS
Kompleks ini saling mengumpulkan kekuatan di luar dari hegemoni Amerika Serikat. Ini berartikan bahwa Iran yakin, mereka mampu memajukan kerja samanya dengan China, Rusia, Turki dan negara-negara lainnya.
The Jerusalem Post melaporkan pabrik baru drone atau pesawat tanpa awak Negeri Para Mullah di negeri tetangga, Tajikistan. Dan di saat yang sama, Tehran juga mengupayakan kerja sama dengan Azerbaijan dan Turkmanistan dalam proyek ini. Laporan media dalam negeri Iran memperlihatkan bahwa mereka telah bermanuver sejak 8 tahun lalu di Asia Tengah. Namun demikian, pemerintahan sebelumnya Iran lebih fokus pada kerja sama dengan Barat sehingga kehilangan sebagian poin sukses.
Iran memahami bahwa kerja sama dengan tetangga utaranya memiliki kepentingan yang banyak. Hal ini mencakup semua kerja sama dan hubungan politik-ekonomi dengan Asia Tengah.
Baca Juga : Begini Strategi Iran dan Rusia Hadapi Sanksi Barat
Iran Siap Kerja Sama dengan Negara-Negara Asia Tengah
Sekarang Iran, menurut Seth J. Frantzman, menjalin kerja sama dengan Turkmenistan, Rusia, Azerbaijan dan Kazakhstan di sela konferensi laut Kaspia. Tahap selanjutnya dari pertemuan ini akan diselenggarakan di Tehran dan Presiden Raeisi menyatakan bahwa pertemuan ini memiliki kepentingan strategis.
Iran mendeklarasikan bahwa mereka siap meningkatkan transit dan perdagangan serta menambah investasi dalam infrastruktur. Di sana akan ada kerja sama dalam produksi dan pertukaran minyak, gas, listrik, hasil pertambangan dan pertanian.
Selain itu, Iran juga berusaha membangun proyek pipa gas baru dengan Turkmenistan dan Azerbaijan. Ini sangatlah urgen, karena Tehran sedang mencari sekutu di luar dari koridor AS demi memandulkan sanksi. Perang Rusia-Ukraina juga secara alaminya menarik Moskow untuk meningkatkan kerja sama dengan Tehran. Negara-negara Uni Soviet di Asia Tengah merupakan kunci urusan ini.
Menurut analis The Jerusalem Post, Iran berencana investasi dalam kerja sama dengan Rusia. Ini semua akan mencakup pula perdagangan energi.
Baca Juga : Ini Respon Hizbullah Tanggapi NATO Timteng
Era Baru Iran, Relasi dengan Tetangga
Negeri Para Mullah detik ini memantapkan diri sebagai pemimpin negara-negara Asia Tengah. Ini merupakan langkah besar. Iran menyatakan bahwa mereka akan bekerjasama dengan Tajikistan dan Turkmenistan dari dekat. Dan baru-baru ini petinggi mereka baru saja melakukan pertemuan.
Tajikistan juga telah menerbangkan para petingginya ke Tehran. Iran dan Kazakhstan juga mengadakan beberapa pertemuan, bahkan sudah menjamu Menlu Rusia.
Iran juga mengincar kerja sama dengan Kirgizstan dan Uzbekistan. Para Mullah menyadari bahwa negara-negara ini mampu memanfaatkan pelabuhan Chabahar di bagian selatan, bahkan Menteri Transportasi Kirgizstan telah mengunjungi pelabuhan tersebut sebanyak dua kali.
Baca Juga : Desakan Riyadh dan Paris di Belakang Najib Mikati
Di akhir, analis The Jerusalem Post, Frantzman menuliskan bahwa Iran berencana menjadi pusat transit Asia Tengah. Tehran meyakini bahwa mereka bisa mencapai Samudera Hindia dengan bantuan negara-negara ini. Iran akan sampai pada era baru kerja sama.