HomeAnalisaTepi Barat, Siap-siap Tampung Kebangkitan Besar Palestina

Tepi Barat, Siap-siap Tampung Kebangkitan Besar Palestina

Yerusalem, Purna Warta – Perkembangan terjadi sangat cepat di Tepi Barat, khususnya di provinsi Jenin dan kamp penampungan Palestina, yang siap menampung sebuah kebangkitan besar. Pasukan Muqawamah di Jenin siap menghadapi militer Israel di wilayah tersebut.

Surat kabar al-Akhbar melaporkan, pasukan keamanan dan militer rezim Zionis menegaskan pasca aksi kemartiran pemuda-pemuda Jenin bahwa mereka sedang mengadakan pengamatan operasi militer di kamp Jenin. Kamp tersebut menjadi saksi gerakan baru Muqawamah. Di lain segi, konflik semakin meluas di Tepi Barat, bahkan penembakan ke arah militer Tel Aviv, selain di kota, juga dioperasikan di desa-desa.

Baca Juga : Menhan Israel Gantz Serukan Aliansi Regional Anti-Iran

“Kami menyaksikan situasi sekarang di Tepi Barat yang sangat menyerupai situasi tahun lalu seiring dengan perang 12 hari Gaza,” tulis al-Akhbar.

Kamp Jenin dan Tepi Barat setiap jam mengalami perubahan serta perkembangan besar. Bahkan ada 4 martir Palestina yang beraksi hanya dalam satu hari. Dalam seminggu ini, tercatat beberapa aksi penembakan oleh warga al-Quds. Laporan ini membuktikan perkembangan cepat, kedalaman serta luas konflik. Itupun dilakukan di sela kabar rencana musuh untuk mengaksikan satu strategi militer di Jenin.

Hari Selasa, 12/4, dini hari dua orang warga Zionis menyerang daerah makam Nabi Yusuf di bagian timur Nablus dengan menaiki sepeda motor dan melindas satu pemuda Palestina. Dan ketika berupaya lari, mereka menjadi korban tembakan perlawanan Palestina dan terluka.

Setelah insiden ini, masuklah militer Zionis ke jalanan al-Quds dan wilayah timur Nablus. Terjadi konflik panas antara warga Palestina dengan militer hingga melukai 24 Palestina.

Baca Juga : Balas Dendam yang Harus Dibayar Mahal Joe Biden

Malam kemarin, satu pekerja warga Palestina di balai pajak di Jericho, setelah pulang kerja, langsung ke pos pemeriksaan yang berjarak cukup jauh dan menembak prajurit penjaga di sana. Beberapa jam sebelum insiden ini, terjadi dua aksi penembakan. Satu di kota Efrat, selatan Bethlehem dan satu lagi menyasar beberapa prajurit militer Israel di wilayah Jenin.

Di saat yang sama, juga ada aktifitas demonstrasi mendukung kamp Jenin di beberapa wilayah Tepi Barat dan Gaza. Malam kemarin, paling tidak terjadi pertarungan pemuda Palestina versus militer Israel di 25 titik.

Ibu martir Raad Hazem, pemuda yang membunuh 3 orang dan melukai 9 lainnya dari warga Yahudi Zionis, menjadi sasaran teror militer Tel Aviv. Namun teror ini gagal. Kemudian Shinbet, intel nasional Israel, mengadakan hubungan telpon dengan Ayah Raad Hazem agar menyerahkan diri. Tapi sang Ayah menegaskan dalam pernyataannya bahwa dirinya tidak akan menyerah menghadapi ancaman dan tidak ada yang ditakuti selain Allah swt.

Hanya selang dua jam pasca orasi Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel yang mengindikasikan operasi militer di Jenin setingkat operasi ‘Tembok Pertahanan’ tahun 2002, pasukan Muqawamah langsung menyiapkan diri dalam situasi darurat. Mereka membangun pos-pos pemeriksaan malam di seluruh jalanan dan gang tempat tinggal mereka. Kondisi pos-pos ini menunjukkan persiapan tingkat atas untuk menghadapi satu serangan agresif.

Baca Juga : Skenario Alternatif Kabinet Israel Pasca Lepas Suara Mayoritas di Parlemen

Kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat juga menjadi medan pertarungan dalam upaya mendukung operasi Jenin. Dua hari lalu, Mohammad Ali Ghanim, seorang pemuda dari kota kecil al-Khedr, selatan Bethlehem tewas terlindas mobil militer Zionis bersama beberapa pemuda lainnya. Ali Ghanim baru saja keluar dari penjara Israel.

Jamal Hawil, anggota Dewan Permusyawaratan gerakan al-Fatah serta eks Komando kamp Jenin, menyatakan bahwa situasi kamp telah mengingatkan pada pertarungan di April 2002, di tengah upaya rezim Zionis menghancurkan semangat jihad dan perlawanan pemuda Palestina dalam 20 tahun terakhir.

Di pihak lain, Komando Garda Jenin dalam pernyataannya menegaskan persiapan untuk perang versus militer Zionis. Garda ini dibangun 4 Maret 2022 dan terdiri dari anggota Soraya al-Quds, Izz al-Din al-Qassam dan Abu Ali Mustafa, Garda Shuhada al-Aqsa.

Riyadh Abu Waad, salah satu aktivis kamp Jenin dalam hal ini kepada media warta Anadolu menjelaskan, “Setiap serangan akan membangkitkan perlawangan sengit. Para pemuda kamp Jenin siap.”

Menurut penjelasannya, gerakan-gerakan Palestina memiliki singkronisasi serta manajemen bersama yang tinggi. Selain itu, pemuda-pemuda Jenin juga memiliki hubungan mendalam dengan jaringan Muqawamah.

Baca Juga : Was-Was dan Takut Menyelimuti Palestina Pendudukan: Tangan Kosong Israel

Osama al-Harub, salah satu petinggi Jihad Islami di kamp Jenin kepada Palestine al-Youm (Paltoday) menyatakan, “Pemuda hari ini di kamp Jenin adalah putra-putra Shuhada dan korban luka-luka perang 2002. Mayoritas mereka memiliki satu atau beberapa anggota keluarga yang berada dalam tahanan Israel.”

Garda Jenin, bulan Maret lalu dalam deklarasinya menyatakan bahwa tidak ada satupun Zionis yang aman.

“Semuanya berada dalam ancaman serangan pemuda Garda Jenin,” tegasnya.

Para analis meyakini bahwa kamp Jenin telah berubah menjadi ancaman terbesar untuk Zionis di Tepi Barat. Dan setiap saat, bisa terjadi konflik panas di sana.

Tak terlewatkan satu haripun, dipastikan ada laporan tentang konflik, kemartiran, perusakan rumah bahkan penangkapan di Tepi Barat. Wilayah ini sudah tidak seperti yang lalu, semuanya telah berubah pasca perang 12 hari Gaza. Wilayah ini menjadi pusat kebakaran yang riskan ledakan, yang bisa membawa harapan perlawanan bangsa.

Baca Juga : Akankah Konflik Ukraina Dapat Menghambat Pasokan Senjata Rusia ke Afrika?

Di akhir, al-Akhbar mengutip analisa para pengamat dan menuliskan, “Para analis meyakini bahwa kamp Jenin dan aktifitas Muqawamah di sana telah menciptakan satu situasi di Tepi Barat yang sangat sama dengan yang kami lihat di tahun perang Gaza. Kemungkinan besar, operasi penembakan masih akan terus kontinu dan semakin meluas. Dan di saat yang sama, banyak pihak yang menjadi incaran militer Israel. Penduduk Tepi Barat memuji para pelarian dan mereka mendukungnya. Selain itu, pasca satu aksi kemartiran, jiwa juang semakin bertambah.”

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here