HomeAnalisaTarget Kunjungan Bin Salman ke Mesir

Target Kunjungan Bin Salman ke Mesir

Purna Warta – Sumber diplomatik Mesir mengungkap rencana kunjungan Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Saudi, ke Kairo, Mesir dalam waktu dekat berikut targetnya.

Tujuan paling penting dari kunjungan ini seperti dilaporkan al-Araby al-Jadeed adalah:

Koordinasi Riyadh-Kairo Pasca Pertemuan dengan PM Israel Naftali Bennett

Dalam wawancaranya dengan al-Araby al-Jadeed, beberapa sumber di Kairo menjelaskan, “Pertemuan antara Bin Salman dan El Sisi dilakukan dalam struktur koordinasi Mesir-Saudi sebelum konferensi tingkat tinggi yang dijadwalkan Juni mendatang di Palestina Pendudukan, yang akan diramaikan wakil dari AS, Mesir, Bahrain dan Emirat ditambah juga Natali Bennett tentunya.”

Baca Juga : Buku Pemilu Lebanon, Perhitungan Memihak Muqawamah Hizbullah

Menurut pengakuan sumber tersebut, Saudi merupakan pilar utama dalam tiga konferensi lalu yang dilakukan di Aqabah, Sharm al-Sheikh (Mesir) dan Negev, Palestina Pendudukan. Dalam konferensi ini, wakil resmi Putra Mahkota Saudi hadir. Konferensi di Negev, Israel adalah konferensi tingkat Menteri, dari Mesir, Israel, Maroko, Bahrain, Emirat dan AS dan itu diselenggarakan atas jasa kerja sama Mesir-Saudi.

KTT Negev ini kontroversial, Menlu Mesir menjelaskan target konferensi ini dan menyatakan bahwa KTT tidak mengincar pembentukan koalisi versus negara manapun, termasuk Iran. Sementara salah satu anggota Parlemen Israel, Knesset mengungkapkan kebalikannya bahwa konferensi mengincar satu target tertentu.

“Ini merupakan kesempatan untuk membangun satu aliansi dengan para sahabat Israel demi melawan gurita Iran. Houthi kembali menyerang fasilitas sipil di kedalaman Saudi. Dengan berbagai jalan, mereka berupaya menghancurkan stabilitas Kawasan. Jadi konferensi ini harus hidup sampai Israel mengambil kontrol dalam mengungkap kaki tangan Iran sebagai kelompok teroris,” jelas anggota Knesset kepada Maariv kala itu.

Bahkan dirinya menganggap KTT ini sebagai sukses Israel dalam upaya menciptakan satu poros persatuan. Satu lagi dari kontroversi mengenai KTT Negev ini adalah pernyataan Menlu Maroko.

Baca Juga : Iran Siap Produksi dan Tukar Ilmu Drone dengan Negara Sahabat

“Ini adalah klaim Israel bahwa di setiap keluarga (Yahudi Israel), paling tidak ada satu darah Maroko. Ini benar. Jika Kalian mengatakan bahwa mungkin di setiap keluarga Israel mengalir darah Maroko, maka saya katakan, begitulah nyatanya,” jelasnya.

Kunjungan Bin Salman ke Kairo sebagai Pesan untuk Washington

Kunjungan akan dilakukan di tengah pro-kontra Saudi dan AS menanggapi perang Ukraina. Riyadh menolak mentah-mentah tuntutan Washington untuk meningkatkan produksi minyak demi menekan harga energi dunia.

Sumber-sumber tersebut kepada al-Araby al-Jadeed menjelaskan, “Di tahap berikutnya, akan terkirim pesan-pesan Saudi ke AS via pihak Mesir. Itupun di saat Saudi menganggap rencana Amerika untuk menghapus IRGC Iran dari buku teroris sebagai ancaman buat kedaulatannya.”

Satu sumber diplomatik mengatakan, “Perkembangan situasi terbaru Kawasan berada di tangan Kairo dan Riyadh.”

Baca Juga : Eks Konsultan Trump: Setelah 41 Tahun Telaah, Saya Sadar Iran Menang

Mediasi MBS untuk Menyelesaikan Keretakan Kairo-Ankara

Hubungan retak Mesir-Turki akan segera ditambal dalam beberapa waktu ke depan, khususnya pasca kunjungan Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, ke ibukota Saudi yang menutup semua berkas buruk relasi dua negara.

Pada tanggal 28 April, media melansir dua senyum saling berbalas antara Bin Salman dan Erdogan dalam laman-laman beritanya, pasca relasi tak bagus dua pihak karena kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Sumber diplomatik kepada al-Araby al-Jadeed menegaskan bahwa Bin Salman akan berupaya menambal keretakan Kairo-Ankara dan menyatakan, “Mengembalikan relasi baik antara Ankara dan Kairo merupakan bahan dasar pembahasan melihat dukungan besar ekonomi Saudi ke Mesir.”

Medan praktis rekonstruksi hubungan Turki dan Mesir akan melewati lapangan Saudi, sehingga diprediksikan akan terselenggarakannya konferensi segi tiga, Turki-Saudi-Mesir di Istana Riyadh.

Baca Juga : Perhitungan Baru Sayid Hasan Nasrullah demi Kembalikan Martabat Lebanon

Bantuan Ekonomi Saudi ke Mesir

Dari satu sisi, bantuan ekonomi Saudi ke Mesir akan menjadi fokus pembahasan kedua belah pihak, menurut prediksi salah satu sumber kepada al-Araby al-Jadeed.

Berdasarkan urusan inilah, pada bulan Maret kemarin, Arab Saudi mengabarkan transfer 5 miliar dolar ke bank pusat Kairo. Surat kabar resmi kerajaan Saudi melaporkan, “Ini merupakan penekan akan hubungan kedua negara di semua bidang, di semua tingkat.”

PM Mesir Mostafa Madbouly menegaskan bahwa tahap berikutnya akan terlihat beberapa langkah untuk menarik investor senilai 10 miliar dolar atas kerja sama Saudi-Mesir.

Investasi, Membeli Pusat Pasar Al-Zahra

Sebagian sumber khusus mengungkap rencana Saudi untuk membeli pusat al-Zahra, pusat khusus peternakan kuda asli gen Arab.

“Langkah hukum yang ditandatangani Majelis Perwakilan akhir-akhir ini merupakan satu pendahuluan dalam rekonstruksi pusat ini,” jelasnya.

Awal Mei ini, Parlemen Kairo menyetujui draf hukum yang diajukan pemerintah untuk rekonstruksi pusat peternakan kuda Arab ini.

Baca Juga : Kuasa dan Tahta: Apa yang Akan Terjadi Pasca Khalifa Bin Zayed?

Dalam aturan baru ini dicantumkan rencana pembangunan satu manajemen sendiri di pusat al-Zahra demi menghasilkan ternak terbaik, peningkatan kuantitas, produksi kuda gen Arab asli dan mendaftar semua generasi kuda asli Arab lalu menyediakan formulir genetik untuk kuda-kuda Arab. Mengeluarkan izin khusus untuk kuda-kuda ekspor dan penelitian ilmiyah peternakan serta pengembangan pemeliharaan juga tertulis dalam aturan-aturan baru ini.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here