Purna Warta – Hari Selasa, 26/10, lalu media Zionis melaporkan peningkatan sistem pertahanan yang dilakukan oleh militer Israel karena takut serangan drone Iran. Mereka mengisi celah-celah kelemahan sistem radar dan pertahanan, khususnya di wilayah utara Palestina Pendudukan.
Times of Israel mengutip beberapa sumber dan melaporkan, “Militer rezim Zionis meningkatkan sistem pertahanannya dengan sangat signifikan khususnya yang di wilayah utara Palestina Pendudukan karena drone-drone Iran yang membanjiri Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.”
Berdasarkan laporan Times of Israel, Angkatan Bersenjata Israel, dalam dua tahun ke depan, berencana mengembangkan secara penuh sistem pertahanan udara di langit wilayah utara Palestina Pendudukan. Mereka memiliki program universal untuk melindungi secara keseluruhan wilayah pendudukan.
Saat ini, menurut laporan Times of Israel, Angkatan Udara rezim Zionis mengirim sejumlah drone di berbagai penjuru Tel Aviv. Dengan drone tersebut, militer akan mampu menyempurnakan sistem pertahanan bergeraknya saat diserang.
Selain ancaman pesawat tanpa awak yang dihadapi sistem pertahanan dalam beberapa waktu terakhir, militer Zionis juga menghadapi serangan rudal. Menangkis serangan pesawat tanpa awak sangatlah rumit, karena identifikasi drone lebih sulit dari pesawat biasa yang notabene lebih besar.
Petinggi Israel menganggap serangan pesawat tanpa awak dan rudal Cruz Yaman ke kilang minyak terbesar Saudi, Aramco, sebagai ancaman yang membahayakan.
Aharon Haliva, Kepala Pusat Intelijensi Zionis, menyatakan, “Itu adalah satu serangan kompleks yang bisa melewati sistem pertahanan Amerika dan Saudi. Siapapun, yang bilang bahwa hal tersebut tidak akan dialami oleh Israel, sangat tidak profesional.”
Haaretz mengutip dari beberapa sumber, Senin (25/10), dan melaporkan bahwa Suriah berhasil mempersingkat balasan serangan udara Tel Aviv. Mereka telah menunjukkan kemampuannya dalam menghancurkan rudal Israel.
“Sekarang ini, meningkat kekhawatiran Zionis dalam menemukan sistem pertahanan untuk menghadapi Hizbullah Lebanon ataupun Houthi (Ansarullah Yaman),” tambah Haaretz melaporkan.
Haaretz juga menjelaskan keberhasilan Iran dalam mengembangkan titik lemah sistem pertahanan Suriah. Menurut sumber intel rezim Zionis, peningkatan pesawat tempur tanpa awak Tehran di semua lini gerakan perlawanan atau Muqawamah, seperti Hizbullah, Hamas dan lainnya, telah membuat petinggi Israel khawatir dan takut.
Menurut laporan Haaretz, pasukan bersenjata Israel melihat tugas identifikasi tempat peluncuran dan basis serangan serta drone sebagai tugas urgen dalam agendanya.