Oleh Alireza Akbari
Purna Warta – Komandan anti-teror terkemuka Iran yang telah gugur, Jenderal Qassem Soleimani, merupakan salah satu tokoh utama perlawanan Islam terhadap arogansi global dan terus menjadi inspirasi bagi para pencari kebebasan di seluruh dunia, demikian pernyataan seorang pejabat.
Dalam wawancara dengan situs web Press TV, Hadi Tahan Nazif, juru bicara Dewan Konstitusi Iran, mengatakan bahwa komandan militer Iran yang ikonis ini memberikan kontribusi besar dalam memperkuat Poros Perlawanan.
Kamis (2/1) menandai peringatan tahun kelima kesyahidan Jenderal Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yang dibunuh dalam serangan drone dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.
Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak sekaligus rekan Jenderal Soleimani, juga menjadi syahid dalam serangan tersebut.
Serangan teroris pengecut ini, yang secara luas dikecam, diperintahkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump dan dilaksanakan dengan kolaborasi rezim Zionis.
Nazif menyatakan bahwa komandan Iran yang telah gugur itu memainkan peran penting dalam memperkuat front perlawanan dengan mendukung berbagai gerakan perlawanan di kawasan.
Ia juga menekankan peran signifikan Jenderal Soleimani dalam menghadapi kekuatan arogansi global dan pada akhirnya mengorbankan dirinya demi tujuan yang lebih besar, menurut juru bicara Dewan Konstitusi, sebuah badan utama yang bertugas menyaring pemilu.
Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, dalam pidatonya di hadapan keluarga para syuhada pada Rabu, memuji pengorbanan komandan anti-teror terkemuka Iran tersebut sebagai sesuatu yang “unik.”
“Strategi tetap Martir Soleimani adalah menghidupkan kembali front perlawanan. Dia selalu berusaha merevitalisasi perlawanan,” ujar Pemimpin tersebut.
Sejalan dengan pernyataan Pemimpin, Nazif mengatakan bahwa komandan Pasukan Quds IRGC yang telah syahid ini memiliki “wawasan dan pandangan ke depan, dengan kemampuan menganalisis masalah regional dan internasional secara akurat.”
Ia juga menyoroti peran krusial Soleimani dalam melawan dan memberantas kelompok teroris seperti Daesh (ISIS) di kawasan tersebut.
“Martir Soleimani memainkan peran yang sangat signifikan dalam perang melawan kelompok teroris. Banyak tokoh internasional, termasuk para pemimpin gerakan perlawanan, telah menekankan peran pentingnya dalam melawan terorisme,” jelas Nazif.
Ia lebih lanjut menggambarkan Martir Soleimani sebagai tokoh yang mendirikan sebuah pemikiran tersendiri, yang menekankan perlawanan terhadap penindasan dan pembelaan terhadap kaum tertindas di mana pun.
“Hari ini, berkat Revolusi Islam dan upaya serta perjuangan tokoh-tokoh seperti Martir Soleimani, perlawanan terhadap penindasan dan pembelaan terhadap kaum tertindas telah berkembang menjadi sebuah pemikiran global,” ujar Nazif.
Menurutnya, kehidupan dan kesyahidan Martir Soleimani mewakili warisan mendalam bagi bangsa Iran dan pencari kebebasan di seluruh dunia.
Nazif juga menyoroti peran “sentral” almarhum komandan dalam membela tempat-tempat suci di Irak dan Suriah dari ancaman Daesh dan kelompok afiliasinya.