Purna Warta – Seorang analis dunia Arab mengupas perkembangan situasi terbaru Lebanon dan dia memprediksikan 4 skenario pertarungan laut Hizbullah-Israel, salah satunya pemboman platform gas rezim pembantai anak-anak Palestina.
Abdel Bari Atwan dalam analisanya di site Rai al-Youm mengakui bahwa dirinya pekan lalu sempat berkunjung ke Beirut, Lebanon dan bertemu dengan salah satu petinggi pemerintahan yang dekat dengan Muqawamah Hizbullah.
Baca Juga : The Jerusalem Post: Era Baru Kerja Sama Iran dengan Tetangga Non-AS
Abdel Bari menanyakan, “Kapan Sayid Hasan Nasrullah akan merealisasikan ancamannya untuk menghancurkan kapal Yunani di Kawasan sengketa Karish?”.
“Menargetkan kapal Yunani dengan rudal sangatlah mudah, tidak perlu persiapan. Muqawamah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar dari sekedar membom sebuah kapal ataupun menakutinya hingga lari,” jawab petinggi tersebut kepada Atwan.
Sebagai seorang analis, Atwan menginginkan pemaparan lebih detail dari rencana tersebut, namun sang sumber hanya menebar senyuman dan berkata, “Cuman harus bersabar, karena ini lebih dari yang dibayangkan.”
Kemudian Abdel Bari Atwan menelusuri laporan surat kabar Walla yang mengutip salah seorang petinggi Zionis yang mengamati operasi militer satuan kelautan Hizbullah dan menuliskan, “Sumber Zionis ini menegaskan bahwa yang menakutkan bagi petinggi Angkatan Bersenjata rezim Zionis adalah kebenaran laporan intel yang menyatakan penyerahan rudal Yakhont (rudal supersonik anti-kapal Rusia) ke Hizbullah melalui tangan Bashar al-Assad, Presiden Suriah. Karena kepemilikan rudal ini dan penggunaannya oleh mereka untuk menghancurkan kapal dan platform gas Israel di laut Mediterania akan merubah semua peta pertarungan. Infrastruktur maritim dan pertahanan Israel akan menjadi titik terjangkau senjata AL Hizbullah, yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir serta memiliki ratusan prajurit, kalaupun kita tidak ingin mengatakan memiliki ribuan pasukan martir dan pasukan katak.”
Baca Juga : Begini Strategi Iran dan Rusia Hadapi Sanksi Barat
“Dengan melihat jawaban positif yang biasa Bashar al-Assad lakukan menanggapi permintaan Sayid Hasan Nasrullah dan Martir Qasem Soleimani untuk mempersenjatai Hamas dengan rudal untuk melawan senjata tank Israel di Jalur Gaza dan pengirimannya melalui pelabuhan Latakia meskipun berbeda pendapat dengan Hamas, maka Saya tidak melihat laporan ini jauh dari kemungkinan,” tegas Abdel Bari Atwan.
Banyak yang melupakan detail perang 33 hari 2006, kata Abdel Bari Atwan, namun mereka tidak akan melupakan ancaman pengincaran kapal perang Israel oleh pihak Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah dalam acara live serta kematian 4 prajurit Israel dengan rudal laut produksi Iran. Rudal tersebut karena tingkat detailing yang tinggi dan kekuatan penghancuran yang besar, telah membuat petinggi militer rezim pembantai anak-anak kebingungan dan khawatir.
Mungkin, menurut pengamatan analis kondang Arab ini, fakta ini sudah terpahat di benak dan akan semakin mendalam pahatannya seiring bergulirnya waktu, khususnya si Utusan AS untuk merundingkan daerah perbatasan dengan Lebanon, tidak begitu meniupkan angin segar.
Pasukan khusus AL Hizbullah meliputi komando serta satuan elit terlatih dan bersenjata. Di mana dalam beberapa hari terakhir, telah berubah menjadi momok petinggi Zionis, khususnya pasca Sayid Hasan Nasrullah menegaskan kepada Israel bahwa mereka tidak akan membiarkan pencurian gas Lebanon dan kontinuitas eksploitasi kekayaan alam maritim ini untuk menyelesaikan krisis ekonomi.
Baca Juga : Ini Respon Hizbullah Tanggapi NATO Timteng
“Mayoritas rakyat Lebanon setuju untuk membalas arogansi AS-Israel ini dengan kekerasan. Jika Israel tidak mengindahkan tuntutan rakyat Lebanon agar menjaga kekayaan minyak, gas serta eksploitasinya dalam waktu dekat ini, mungkin skenario di bawah ini akan terjadi:
- Bombardir platform gas dan minyak Israel di laut Mediterania.
- Pemboman kapal perang Israel.
- Mengirim komando AL Hizbullah untuk menghancurkan pelabuhan, garis pantai Israel dan operasi kemartiran.
- Membakar perang Kawasan semua negara poros Muqawamah versus rezim buatan Israel.
Dilaporkan sebelumnya bahwa militer Israel mengklaim identifikasi dan penembakan 3 drone Hizbullah yang bergerak ke wilayah Karish. Setelah itu, Muqawamah Lebanon menyatakan bahwa 3 pesawat tanpa awak adalah miliknya dan tugasnya ke wilayah sengketa, Karish, sukses.
Baca Juga : Desakan Riyadh dan Paris di Belakang Najib Mikati