Sisi Politik dan Ekonomi Kunjungan Presiden Suriah ke Iran

suriah-iran

Purna Warta – Surat kabar resmi Suriah mengungkap sisi-sisi kunjungan Presiden Suriah ke Iran dengan fokus pada dua bidang ekonomi dan politik. Dua negara tak terpisahkan, sebut SANA.

Hari Minggu, 8/5, Presiden Suriah mengadakan kunjungan ke Iran tanpa adanya lansiran warta sebelumnya. Hari itu juga dia langsung menjadwalkan pertemuan dengan Imam Ali Khamenei dan Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raeisi.

Baca Juga : Balasan Lebih Pahit dari Serangan ke Aramco Menanti Saudi

Syrian Arab News Agency (SANA) melaporkan, “Kunjungan ini mengandung sisi politik dan ekonomi. Dan Presiden Bashar al-Assad berbincang banyak dengan Imam Ali Khamenei di depan media. Juga ada pertemuan di balik pintu yang dihadiri oleh Presiden Ebrahim Raeisi yang panjang berkisar 1 jam. Ada dua pertemuan berjadwal dengan Presiden Iran.”

Mengutip dari SANA, sumber yang bersama dengan Presiden Bashar al-Assad mengabarkan isi pertemuan yang dilakukan di tengah perkembangan situasi Kawasan dan dunia ini dari sisi politik dan ekonomi.

“Kondisi pertemuan sangatlah berbeda dengan kunjungan yang dilakukan Presiden al-Assad pada tahun sebelumnya,” jelas sumber tersebut.

Kepada SANA, sumber-sumber tersebut mengatakan, “Pihak Iran sangat memperhatikan peningkatan kerja sama di ranah politik dan ekonomi. Kesiapan Iran untuk menyambut hangat Bashar al-Assad dan jadwal pertemuan dengan petinggi Tehran menunjukkan bahwa kunjungan ini didasarkan pada koalisi kuat dua negara selama bertahun-tahun antara Suriah dan Iran.”

Baca Juga : Marathon Penentu Timur dan Barat di Ukraina

“Atmosfir penyambutan Bashar al-Assad, meskipun bukanlah yang pertama kali, tetapi dengan sambutan ini seakan Iran ingin mengatakan bahwa kunjungan sudah dilakukan 4 tahun lalu dan mereka tidak terbiasa dengan lamanya jadwal kunjungan dan pertemuan dua petinggi ini,” tambahnya.

Menurut laporan SANA, dalam kesempatan ini, Imam Ali Khamenei membahas Suriah secara detail. Imam menegaskan pembebasan wilayah tersisa dan kepada Presiden Bashar al-Assad menekankan, “Bukti kemenangan paling penting Suriah dalam perang adalah keberanian dan pribadi Anda.”

Selain itu, Pemimpin Revolusi Islam Iran tersebut juga mengupas masalah Palestina, Muqawamah dan koalisi kuat antara Tehran dan Damaskus.

Sumber-sumber yang bersama Presiden Suriah juga mengisyaratkan pertemuan dua Presiden dan menjelaskan, “Pertemuan ini sangatlah hangat dan sesuai dengan situasi kedua negeri dalam ranah politik, ekonomi dan infrastruktur. Dua pihak membuat dua jadwal pertemuan dan di jalsah pertama, kedua belah pihak mengupas politik. Sedangkan ranah lainnya, ekonomi, bantuan serta fasilitas pendukung dan perdagangan Iran ke Suriah juga mendapatkan perhatian dua Presiden.”

Baca Juga : Petinggi Zionis Tidak Bisa Memendam Takut Melihat Operasi Martir El’ad

Kebijakan-kebijakan Iran merupakan titik penentu. Bantuan ekonomi Iran kepada Suriah adalah hal yang sangat kuat dan tidak bisa dipungkiri. Di tengah pertemuan hangat Presiden Raeisi dan al-Assad, pihak Suriah dan Iran menandatangani satu garis baru Tehran-Damaskus demi menjamin pasokan energi dan semua bahan dasar di Suriah demi menutup kelangkaan.

Surat kabar resmi Suriah di akhir menuliskan, “Relasi dua negara saudara dibangun atas dasar ekonomi dan politik yang kuat yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan setiap situasi lebih sulit, harga internasional semakin naik dan sumber energi semakin berkurang, hubungan ini akan bertambah kuat dan mengakar. Sehingga hal ini telah membuktikan keputusan tulus Iran berada di samping Suriah dengan jalan mengirim dukungan tanpa putus ekonomi, politik dan militer.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *