Seruan Aksi Melawan Kekejaman Israel di Gaza Menyebar ke Seluruh Dunia

Seruan Aksi Melawan Kekejaman Israel di Gaza Menyebar ke Seluruh Dunia

Purna Warta – Dari Chile hingga New York, suara-suara yang menuntut diakhirinya kekejaman agresi Israel di Gaza mendapatkan momentumnya, seiring dengan protes dan pernyataan dari para pemimpin agama dan pakar hak asasi manusia yang mengutuk kekerasan Israel yang sedang berlangsung.

Protes yang menuntut diakhirinya agresi Israel di Gaza dan pemutusan hubungan dengan Israel meletus di Providencia, provinsi Santiago, Chili, menurut media lokal.

Baca Juga : IRGC Ingatkan akan Serangan Laut Balasan yang Keras terhadap Musuh

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina, menyerukan Presiden Gabriel Boric untuk menarik duta besar negara tersebut dari Israel sebagai tanggapan atas pemboman Tel Aviv yang sedang berlangsung di Gaza.

Di New York, pengunjuk rasa pro-Palestina mengganggu pidato kemenangan Tom Suozzi dari Partai Demokrat setelah memenangkan kursi kongres yang dikosongkan oleh George Santos dari Partai Republik. Para pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Palestina berusaha menabrak panggung sambil berteriak, “Anda tidak bisa bersembunyi! Anda mendukung genosida! Berhenti mendukung genosida!”

Gereja Inggris mengutuk perang Israel di Gaza, dengan menyatakan bahwa cara yang dilakukan “tidak dapat dibenarkan secara moral.” Gereja menyerukan gencatan senjata segera, mengecam “pemboman tanpa henti terhadap Gaza dan kerugian besar yang ditimbulkannya terhadap nyawa warga sipil dan infrastruktur sipil.”

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin juga mengatakan jumlah korban tewas di Gaza tidak dapat dibenarkan.

“Suara mereka yang meminta Israel berhenti adalah suara umum, (yang mengatakan) bahwa mereka tidak bisa terus seperti ini dan kita harus mencari jalan lain untuk menyelesaikan masalah Gaza,” ujarnya.

Baca Juga : Pemukim Israel Serang Rumah-Rumah Palestina di Nablus; Dua Warga Tewas

Sementara itu, sembilan pakar hak asasi manusia independen PBB, termasuk Pelapor Khusus PBB untuk Kebebasan Berserikat dan Majelis Clement Voule, mengeluarkan pernyataan yang mendesak pemerintah untuk melindungi hak melakukan protes damai sebagai solidaritas dengan Gaza.

Para ahli menyerukan negara-negara untuk menghormati hak atas protes dan ekspresi damai “saat komunitas internasional mengambil langkah-langkah menuju perundingan gencatan senjata yang akan mengakhiri permusuhan brutal di Gaza.” Pernyataan tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pendukung pro-Palestina, termasuk penangkapan, kekerasan, dan larangan protes di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *