Serangan Iran ke Markas Mossad di Erbil, Apa Melanggar Kedaulatan Irak?

Serangan Iran ke Markas Mossad di Erbil, Apa Melanggar Kedaulatan Irak?

Tehran, Purna Warta Secara mengejutkan Korps Garda Revolusi Islam Iran atau IRGC melancarkan serangan rudal pada Minggu (13/3) dini hari ke Markas Mossad di Erbil Irak. Serangan itu disebut IRGC sebagai aksi balas dendam terhadap rezim Zionis yang telah melakukan beberapa tindakan sabotase terhadap Republik Islam Iran dari wilayah Kurdistan Irak.

Dalam serangan rudal yang menargetkan dua pangkalan dinas intelijen Israel (Mossad) di Erbil, tersebut menewakan sembilan perwira Zionis  dan beberapa lainnya terluka sebagaimana dilansir dari sumber berita Irak.

Baca Juga : Penjelasan Tentara Irak Tentang Hasil Penyelidikan Markas Mossad di Erbil

Beberapa poin yang dapat diketengahkan mengenai serangan rudal Iran ini apa bisa disebut melanggar kedaulatan Irak:

Pertama, serangan ini menunjukkan bahwa Republik Islam Iran sangat serius dalam menjamin keamanannya dan setiap tindakan yang menargetkan keamanannya tidak akan dibiarkan begitu saja.

Republik Islam Iran telah membuktikan strategi ini berkali-kali sebelumnya, termasuk serangan rudal ke pangkalan AS Ain al-Assad di Irak.

Sebuah pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam mengatakan, “Keamanan dan perdamaian tanah air Islam adalah garis merah Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dan tidak seorang pun akan diizinkan untuk mengancam atau menyerangnya.”

Baca Juga : Syiah Arab Saudi dan Eksekusi Mati

“Sekali lagi, kami memperingatkan rezim kriminal Zionis bahwa pengulangan kejahatan apa pun akan disambut dengan balasan yang keras, tegas dan destruktif,” ungkap IRGC dalam sebuah pernyataan kepada rezim Zionis.

Kedua, dalam serangan Minggu dini hari, Korps Garda Revolusi Islam hanya menargetkan pangkalan Mossad dan tidak menargetkan markas Irak atau Amerika Serikat.

Unit anti-terorisme pemerintah Kurdistan Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Erbil diserang oleh 12 rudal balistik dari timur Minggu (13/03) dini hari.

Oleh karena itu, propaganda media dan perang psikologis musuh dalam hal ini tentang menargetkan Amerika atau Irak menjadi tidak dapat diterima.

Ketiga, serangan ini menunjukkan penguasaan akurat intelijen Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran. Karena mereka mengetahui dengan tepat di mana markas pasukan Zionis Israel di Erbil dan hanya menargetkan markas Mossad dengan rudal.

Baca Juga : Jerusalem Post: Kunjungan Presiden Suriah ke Emirat, Fase Baru Damaskus

Keempat, serangan-serangan ini menunjukkan penargetan yang tepat dari rudal Iran karena tidak ada warga sipil yang terluka atau pasukan dan lokasi lain yang ditargetkan oleh rudal selain pasukan dan lokasi Mossad. Hal ini menunjukkan kemampuan militer Republik Islam Iran.

Kelima, serangan rudal hari Minggu (13/3) ke markas Mossad di Erbil tidak ada hubungannya dengan operasi Israel baru-baru ini di Suriah, dan Republik Islam Iran akan membalas lebih tegas operasi Israel itu di lain waktu.

Dua komandan Korps Garda Revolusi Islam gugur syahid dalam operasi Zionis Israel baru-baru ini di Suriah.

Keenam, para pejabat Irak dan pejabat pemerintah daerah di Kurdistan memprotes serangan roket IRGC ke pangkalan Israel di Erbil hari Minggu, sementara Republik Islam Iran telah berulang kali memperingatkan tindakan anti-Iran Zionis Israel di wilayah Kurdistan Irak.

Baca Juga : Inovasi Dewan Kerja Sama Teluk Persia untuk Yaman: Mencari Solusi atau…

Selain itu, geografi Irak secara umum telah banyak digunakan oleh musuh-musuh Republik Islam Iran dalam beberapa tahun terakhir, termasuk aksi teror terhadap Syahid Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, oleh pasukan AS di pagi hari tanggal 3 Januari 2020.

Oleh karena itu, tuduhan tentang pelanggaran kedaulatan Irak oleh Iran tidak benar. Karena rezim Zionis dan pemerintah AS menggunakan geografi Irak, termasuk wilayah Kurdistan, untuk mengejar tujuan anti-Iran mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *