Sayid Hasan Nasrullah: Bodoh Percaya Pada Amerika

hizbullah

Purna Warta – Sekretaris Jenderal Muqawamah Lebanon Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah, Selasa (8/3), menegaskan di hari al-Jarih (terluka) bahwa Amerika Serikat melakukan berbagai kejahatan atas hak bangsa negara-negara lainnya dan percaya kepada pemerintahan ini merupakan satu kebodohan dan kedunguan.

Sayid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah, di awal orasinya mengucapkan selamat kepada kaum Muslimin akan datangnya bulan Sya’ban dan menyatakan bahwa Hizbullah merasa bangga atas pengorbanan, kesabaran dan keberanian para pejuang. Bahkan acara ini dia nisbatkan kepada para pejuang Muqawamah karena rasa terima kasihnya.

Baca Juga : Efek Perang Ukraina Ke Perhitungan Suriah

Hari al-Jarih, menurut Sekjen Hizbullah, merupakan hari sukur kepada Allah swt dan kepada para pejuang yang menanggung luka hingga detik ini menegaskan, “Kalian adalah orang yang menunjukkan jalan yang benar. Kalian adalah orang-orang yang menghidayahi bangsa siang dan malam di setiap kondisi. Jalan keselamatan dan kebebasan ada dalam keteguhan serta perlawanan kalian.”

Di hari al-Jarih, yang bertepatan dengan hari kelahiran pembawa panji al-Husein di Karbala, Abu al-Fazd Abbas, Sayid Hasan Nasrullah menjelaskan kegigihan sang pembawa panji dalam perang versus antek-antek Yazid bin Muawiyah hingga keshahidannya dan menjelaskan, “Kalian adalah pembawa bendera kami dan panji itu belumlah jatuh dari kepalan tangan kalian… Para pejuang yang pernah perang dengan Israel merupakan saksi dan bukti akan kontinuitas Muqawamah.”

Selanjutnya Sayid Hasan Nasrullah mengisyaratkan urgennya Bashirah dan menyatakan, “Bashirah adalah kalian mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kalian. Mengetahui siapa lawan dan siapa kawan. Menyadari ancaman dan kesempatan. Menyadari di mana harus melawan. Mengetahui kebenaran dan berdiri di samping kebenaran. Inilah Bashirah dan kesadaran.”

Baca Juga : Krisis Ukraina, Buktikan Jurang Relasi Saudi-Emirat dan Amerika

Perang Ukraina Vs Rusia

Setelah menyelesaikan penjelasannya mengenai para pejuang, selanjutnya Sayid Hasan Nasrullah mengupas situasi internasional, khususnya perang Ukraina, dan menyebutnya sebagai perubahan penting periode ini.

“Wakil Amerika kepada Rusia mengatakan bahwa bentuk serangan apapun ke sipil termasuk satu kejahatan… Namun apa yang dia katakan mengenai semua pembantaian yang Amerika lakukan dalam semua perang? Dimulai dari Hiroshima dan Nagasaki, yang efeknya masih terasa hingga sekarang, hingga Irak dan pembunuhan puluhan ribu anak-anak di bawah umur Irak… Di Afganistan dan pembantaian ribuan warga tak bersenjata di kedaulatan ini… Di dalam perang bahkan Amerika tak ragu memborbardir acara pernikahan hingga merubahnya menjadi hari kelam. Akan tetapi Washington masih mengklaim bahwa mereka menyerang pusat pelatihan,” jelasnya.

Sekjen Hizbullah juga mengungkapkan kejahatan perang 70 tahun rezim Zionis di Palestina dan mengingatkan, “Apa yang dikatakan Amerika terkait perang Israel di Palestina Pendudukan? Tentang invasi Saudi di Yaman, kenapa dunia diam melihat perang Yaman?.”

Menurut Sayid Hasan Nasrullah, Amerika bukan hanya tutup mulut atas kejahatan perang Israel, bahkan menghalangi pengadilan dunia atas Tel Aviv.

“Ada banyak bukti setiap harinya di dunia yang menunjukkan percaya kepada Amerika merupakan kebodohan dan kedunguan,” sindirnya.

Baca Juga : Kesempatan yang Diberikan Perang Ukraina kepada Bin Salman: Memainkan AS

Ribuan Pengadilan Harus Dilangsungkan untuk Menghakimi AS-Inggris

Mengenai tutup mata atas invasi di Yaman, Sayid Hasan Nasrullah mengungkapkan alasannya bahwa karena warga di kedaulatan ini bukan kulit putih.

“Bahkan orang yang berkulit putih sekalipun, dianggap oleh Amerika sebagai alat dan barang… Oleh karena itulah, harus ada ribuan pengadilan untuk menghakimi Amerika dan Inggris karena kejahatan mereka,” tegasnya.

Sekjen Muqawamah Lebanon tersebut juga menyindir sikap dunia yang diam melihat aksi terorisme di salah satu Masjid di Pakistan kemarin.

“Faktor diam ini karena aksi bunuh diri ini dibuat oleh Amerika dan servis mata-matanya di Pakistan yang bekerja untuk proyek Washington. Karena inilah, hari demi hari akan terlihat semakin jelas bahwa Amerika tidak yakin akan nilai-nilai manusiawi dan etik,” jelas Sekjen Hizbullah.

“Kemarin dunia menyaksikan kaburnya Amerika dari Afganistan. Presiden pelarian Afganistan mengakui bahwa ini adalah kesalahannya karena percaya kepada Amerika dan para sekutunya,” tambahnya.

Baca Juga : Sudah Diketahui, Ini Proyek Besar AS di Perbatasan Irak-Suriah

AS-Inggris Seret Ukraina ke Perang

Beberapa negara Eropa seperti Jerman dan kurang lebih Prancis tidak ingin melihat Ukraina sampai terseret dalam perang. Sayid Hasan Nasrullah menyatakan, “Amerika dan Inggris telah menyeret Ukraina ke perang. Joe bIden juga telah mengumumkan bahwa yang utama bagi Amerika adalah perang melawan Rusia dan China. Strategi Washington adalah menarik Ukraina ke perang dan menghalangi setiap kesepakatan antara Kiev dan Moskow.”

Dengan mengutip pernyataan Presiden Zelensky yang pernah mengatakan bahwa poros Barat telah meninggalkannya, Sekjen Hizbullah menjelaskan, “Presiden Ukraina telah putus asa, karena tidak melihat bantuan dari Amerika. Bahkan Amerika mengatakan bahwa mereka tidak akan mengirim satupun prajurit ke Ukraina. Jadi Presiden Ukraina sudah siap untuk menganalisa tawaran Rusia.”

Baca Juga : Kenapa Turki Ingin Buka Lembaran Baru dengan Arab Saudi?

Menerima Dikte Amerika Tidak Akan Menyelamatkan Lebanon

Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah juga mengkritik tajam sikap yang dilakukan kepada para imigran di wilayah barat yang menurutnya bertindak karena etnis, agama dan warna.

“Hari ini jika ada seseorang yang bisa mengetahui lubuk hati serta akal Presiden Ukraina, dia akan merasakan hina serta kekalahan yang mendalam. Karena itulah, Zelensky menyadari bahwa orang yang telah dipercayainya telah meninggalkannya sendirian. Ini adalah satu pelajaran dan ibrat,” jelasnya.

“Menyerah pada dikte-dikte Amerika tidak akan menyelamatkan Lebanon, bahkan akan menambah masalah. Jika kalian berupaya mencuri perhatian Amerika, harus kalian sadari bahwa kalian tidak akan bisa, karena tuntutan negara Amerika ini tidak ada batasnya. Akan tetapi persoalannya adalah apa yang akan kalian dapatkan setelah menerima dikte Amerika?,” tanyanya dengan sindiran.

Menyorot respon pemerintah Lebanon yang mengecam Rusia dan mendukung AS, Sayid Hasan Nasrullah menjelaskan, “Keuntungan Lebanon jika menyuarakan suara menolak. Lebanon harus menegaskan kepada AS dan Dubesnya di sini bahwa kami bukanlah budak Anda… Kebijakan Lebanon telah sampai dikirim ke Kedubes AS dan Amerika menuntut isinya agar lebih keras, ini bermaknakan bahwa pernyataan Lebanon sudah ditulis di Kedubes AS. Ini benar adanya.”

Kenapa petinggi Lebanon yang dahulu menuntut non-blok dan periode sekarang tidak memihak Rusia?

Sayid Hasan Nasrullah menjawab, “Ketika Lebanon menyatakan keberpihakannya kepada AS, kenapa para pengklaim non-blok diam? Kami mengatakan bahwa harus diambil keputusan, bahkan di sebagian kesempatan memang harus diambil keputusan menolak… Oleh karena itulah, setiap kali mendengar kata non-blok, itu hanyalah satu alasan untuk lari dari tanggung jawab agamis, etis dan manusiawi. Sementara itu adalah tanggung jawab Lebanon atas konflik Arab-Israel, Palestina dan tempat-tempat sucinya serta perang dunia versus Suriah.”

Baca Juga : 22 Februari Hari Kematian Wahabi dan Pengulitan Keluarga Saud

Tidak ada Yang Dibayar Amerika ke Bangsa Lebanon Kecuali kebohongan

Sekjen Hizbullah Sayid Hasan Nasrullah dalam kesempatan ini menolak isu tentang diktenya ke pemerintah Beirut dan menjelaskan, “Sebagian kelompok politik Lebanon tidak memiliki agenda Pemilu sama sekali, kecuali hanya teriakan-teriakan kebohongan tentang pengaruh Hizbullah. Jadi, mereka hanya bersyiar bahwa warga tidak boleh memberikan suaranya kepada Hizbullah agar bisa merebut kuasa pemerintahan. Ini hanya kebohongan. Jika Hizbullah memegang kontrol pemerintah, apakah mungkin Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan seperti ini tentang Rusia? Jika memang demikian, apakah mungkin Lebanon memberikan suara untuk kepentingan Amerika di PBB?.”

Sayid Hasan Nasrullah juga mengingatkan warga yang tidak akan mendapatkan balasan apapun dari pihak AS kecuali janji bohong dan menegaskan, “Amerika memberikan banyak janji tentang minyak dan listrik, tapi apa yang direalisasikan dari dua hal itu? Apakah kalian mengetahui bahwa hingga detik ini Kemenlu AS belum pernah mengumumkan ke pihak Mesir dan Yordania secara tertulis bahwa mereka terkecualikan dari sanksi Caesar sehingga mereka boleh mengekspor minyak dan listrik.”

Sekjen Hizbullah mengungkap tawaran perusahaan China dan Rusia sejak setahun setengah yang lalu yang ditolak mentah-mentah oleh petinggi Lebanon dengan alasan nihilnya izin AS.

“Petinggi Lebanon menyatakan bahwa kami tidak bisa, Amerika tidak mengizinkan. Satu perusahaan Rusia juga menawarkan untuk membangun penyulingan minyak, tapi tawaran tersebut tidak diterima. Perusahaan ini bahkan mengumumkan kesiapannya untuk menyuplai semua kebutuhan Lebanon dari produksi minyak. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa dia bisa menjual produksi minyak dengan mata uang Lebanon kemudian merubah Beirut menjadi pengekspor hasil produksi emas hitam. Tapi Lebanon tidak menjawab apapun selama dialog satu tahun setengah,” ungkap Sayid Hasan.

Baca Juga : MBS: Perlu Kiranya Hidup Berdampingan dengan Iran, dan Israel Bukanlah Musuh

Amerika tidak mengizinkan, Sayid Hasan Nasrullah mengatakan tentang hal ini, “Rusia kepada pejabat Lebanon mengatakan, jika kalian menandatangani perjanjian dengan kami, kami akan memasok gas kebutuhan kalian. Kalian tidak akan butuh lagi ke Mesir. Tapi tetap tidak diterima. Amerika tidak mengizinkan Lebanon mengarah ke Rusia dan Washington juga tidak mengajukan penggantinya… Dengan pemikiran seperti ini, kebutuhan gas, listrik dan produksi minyak tidak akan terpenuhi. Jadi, jika Hizbullah memutuskan untuk mengambil kontrol pemerintah, satu tahun setengah lalu kami telah menerima tawaran Rusia ini.”

Sayid Hasan Nasrullah meminta para petinggi pemerintahan untuk menerima tawaran Rusia ini dan menegaskan di akhir kesempatan, “Kami ingin pemerintah Lebanon menghadapi kejahatan kenaikan harga dan memenjarakan para penjahat ini. Pemerintah harus menyelamatkan warga tersisa Lebanon yang di Ukraina. Kami mengharapkan pemerintah Lebanon memiliki kemerdekaan, kebebasan dan nasionalisme walau sedikit serta memikirkan kepentingan bangsa.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *