Sadar Diri, Sampai Kapan Bisa Bertahan, Israel?

israel

Purna Warta – Unjuk kekuatan dan militer terus dilakukan Israel, akan tetapi hal itu tidak menutup mata jeli para penulis Tel Aviv untuk mempersoalkan fakta dalam 73 tahun pembuatan rezim Zionis.

Pertanyaan para jurnalis Israel ini diajukan di tengah kekosongan opsi atau jalan keluar untuk normalisasi dengan penduduk Palestina. Ini adalah fakta pertama dan yang kedua adalah sebagian buah strategi membuka kemungkinan peningkatan konflik militer dengan kelompok-kelompok, bahkan versus negara-negara anti rezim pendudukan ini.

Setiap tahun di bulan Mei, Israel menyelenggarakan peringatan kemerdekaan. Hari merdeka yang menghidupkan fakta tentang musibah yang mencekik Palestina dan kolonialisme di tanah suci ummat Islam tersebut. Satu paradoksi politik yang terjadi sangat jarang atas satu bangsa, 4 Mei menjadi hari kemerdekaan Israel sekaligus hari penderitaan Palestina.

Analis Arabi21 menuliskan catatan bahwa paradoksi ini lebih menakutkan, lebih membahayakan dan itu terjadi di tengah ketidakmampuan para petinggi menemukan jalan keluar politik. Hal ini mengingatkan kami akan pernyataan Benzion Netanyahu, ahli sejarah Israel dan Ayah dari mantan PM Benjamin Netanyahu, “Selama Palestina melihat hari kemerdekaan kami dengan hari musibah, perang ini antara kami dan mereka tidak akan pernah selesai.”

Jumlah kalimat yang keluar dari lisan seorang Netanyahu telah mengusik banyak pertanyaan di benak para penulis dan analis Zionis tentang masa depan Israel.

“Sampai kapan Israel bisa memendam histori busuknya? Ini adalah ancaman akan eksistensi mereka di Timur Tengah. Sampai kapan Israel akan bertahan tanpa tanda tangan kesepakatan perdamaian abadi dengan semua tetangga Arabnya? Sedangkan Benjamin Netanyahu, PM Israel sebelumnya adalah penanggungjawab penuh akan meluasnya kebencian, permusuhan dan kegagalan diplomatik. Fakta yang telah menyulitkan, menjauhkan kesepakatan damai sebagai penjamin eksistensi Zionis. Kalaupun itu tidak sampai berubah menjadi jalan buntu, hanya dikarenakan normalisasi yang sekarang ada,” tulis Arabi21.

Zionis tidak bisa menutupi perubahan yang terjadi di Kawasan hingga dunia. Hal ini telah menambah urgensi pengajuan pertanyaan di atas dan itu terendus dari pernyataan-pernyataan petinggi rezim Zionis tentang keamanan yang semakin banyak berkali lipat.

“Akan tetapi ini tidak dapat mencegah pertanyaan yang sekarang mengancam Tel Aviv dan itu adalah bagaimana waktu Israel masih tersisa? Ini berartikan bahwa pertanyaan tentang kelanggengan Israel dipertanyakan di semua lini, baik dalam maupun luar. Bagaimana hal ini bisa terealisasi? Dan apa faktor-faktor yang telah mengancam dan menakutkan petinggi Israel dan para cendikiawannya?,” tanya Arabi21.

Para jurnalis Zionis menyatakan, “Banyak dari Yahudi meyakini bahwa masa depan Israel di Timur Tengah dalam bahaya. Hal ini tidak terjadi di generasi sebelumnya. Apakah negara buatan Israel akan terus berdiri? (Lalu) hidup dengan identitas apa? Apakah perdamaian hanya didefinisikan hingga selamanya? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan akan terus ada tanpa jawaban yang jelas dan pasti. Adapun pembahasan yang dijauhkan dari layar televisi adalah kekosongan harapan atau pesimistis yang telah menghantui akan kesempatan yang telah lewat. Keyakinan akan kelanggengan Israel sudah menurun drastis.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *