Tehran, Purna Warta – Rudal hipersonik Fattah merupakan prestasi strategis terbaru Unit Dirgantara IRGC dan di pamerkan Selasa (6/6) pagi dihadapan Presiden Ebrahim Raisi, Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, dan Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Komandan Pasukan Digantara IRGC.
Presiden Raisi seraya menekankan bahwa industri pertahanan dan rudal di Iran sepenuhnya dalam negeri, mengatakan, kekuatan dan kemampuan pertahanan Iran sumber keamanan dan perdamaian berkesinambungan bagi negara-negara kawasan. Industri pertahanan dan rudal di Iran sepenuhnya dalam negeri dan bukan barang impor sehingga dapat dipinggirkan dengan ancaman.
Baca Juga : Kejutkan Dunia, IRGC Luncurkan Rudal Hipersonik Canggih
Sebelumnya Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Komandan Pasukan Digantara IRGC terkait peresmian rudal Fattah di akun Twitternya menulis, “Matahari terbit selasa bukan matahari terbit di hari biasa, hari ini matahari terbit bersama Fattah”. Brigjen Hajizadeh mengatakan dalam upacara peresmian rudal hipersonik Fattah, rudal yang diluncurkan hari ini adalah rudal yang unik di dunia. Dengan peluncuran rudal ini, Iran menjadi salah satu dari empat negara dengan teknologi ini. Karena teknologinya, tidak ada anti-rudal yang mampu menahan rudal Fattah.
Rudal hipersonik Fattah mampu melewati semua sistem pertahanan rudal dan menghancurkan sistem tersebut. Rudal ini, yang memiliki kecepatan Mach 13 hingga 15, dengan jangkauan 1.400 km dengan kemampuan taktis, karena memiliki propelan bahan bakar padat bergerak tahap kedua, memiliki kemampuan untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi dan juga melakukan berbagai manuver di dalam dan di luar atmosfer bumi untuk mengatasi segala jenis sistem anti-rudal musuh.
Fitur yang menonjol rudal hipersonik Fattah adalah akurasinya yang meningkat, kecepatan tinggi, kemampuan manuver yang sangat baik, serta kemampuannya untuk bersembunyi dan melewati sistem radar. Brigjen Hajizadeh seraya menjelaskan bahwa rudal baru Fattah mampu melewati semua sistem anti-rudal, menyatakan: Rudal ini menargetkan sistem anti-rudal musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal.
Baca Juga : Media Israel Akui Iran telah Menjadi Negara Adidaya
Rudal hipersonik adalah salah satu senjata militer terbaru yang diproduksi dan dioperasikan saat ini oleh negara-negara seperti Rusia dan Cina, dan Amerika Serikat juga mengembangkan dan menggunakannya. Karena kompleksitas rudal hipersonik yang luar biasa, sangat sedikit negara di dunia yang mampu merancang, mengembangkan dan mengoperasikannya.
Akuisisi Iran atas teknologi rudal hipersonik dan operasionalisasinya tidak diragukan lagi merupakan perkembangan yang menentukan dan revolusioner di bidang perang modern, dan mulai saat ini, musuh-musuh Islam Iran, terutama rezim Zionis, akan dipaksa untuk mempertimbangkan kembali perhitungannya mengenai ancaman menyerang Iran. Tel Aviv, yang selalu mengklaim mampu melawan serangan rudal balistik Iran, kini tidak punya pilihan selain mengakui ketidakmampuannya melawan rudal hipersonik Fattah, sebuah rudal yang akan mencapai Palestina yang diduduki dalam waktu maksimal 400 detik.
Pada dasarnya rudal hipersonik adalah senjata sangat berharga, karena saat ini tidak ada metode operasional dan yang dapat diandalkan untuk melacak dan menghancurkannya. Negara-negara Barat tidak mampu melawan rudal hipersonik, dan sistem anti-rudal Barat menghadapi ketidakmampuan yang jelas untuk menghadapinya sejak Rusia, sebagai pengguna pertama rudal hipersonik, mencoba menggunakannya dalam perang Ukraina.
Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, kecepatan rudal Fattah adalah MACH 13, dan rudal dengan kecepatan ini tidak mungkin dihadang. Brigjen Amir Ali Hajizadeh menuturkan, “Rudal Fattah dikarenakan jenis gerakannya di berbagai arah dan ketinggian yang berbeda, maka ia tidak bisa dihancurkan rudal lain mana pun.”
Baca Juga : Malaysia Pamer Bisa Rakit Pesawat Tempur FA-50; Ahli Ungkap Kelemahannya
Ia menambahkan, “Rudal yang dipamerkan hari ini adalah rudal yang langka di dunia. Dengan dipamerkannya rudal ini, Iran masuk ke jajaran empat negara dunia pemilik teknologi rudal ini.”
Menurut Brigjen Hajizadeh, Fattah karena teknologi yang dimilikinya, tidak ada anti-rudal apa pun yang bisa menghadangnya, sementara untuk persenjataan lain semacam tank, kapal perang, pesawat dan anti-rudal, ada.
Bahkan, imbuhnya, untuk berbagai jenis rudal lain, sudah dibuat anti-rudalnya, akan tetapi sampai saat ini tidak ada perisai rudal yang punya tingkat kesuksesan besar, di sisi lain untuk menghancurkan satu rudal diperlukan tiga rudal, padahal satu unit anti-rudal, harganya 20 kali lipat dari rudal target.
Brigjen Hajizadeh lebih lanjut menjelaskan, “Rudal Fattah tidak bisa dihancurkan rudal lain karena rudal-rudal anti-rudal bergerak sesuai dengan ukuran kecepatan yang sudah ditentukan, dan kecepatannya rendah.”
Baca Juga : Begini Respon Media AS dan Gedung Putih atas Rudal Hipersonik Iran
“Jarak tempuh rudal Fattah adalah 1.400 kilometer, dan dapat menghancurkan target secara akurat. Aktivitas kami di bidang pembuatan rudal jenis ini tidak akan berhenti, kami akan terus melanjutkannya sampai tidak ada satu pun musuh yang bahkan tidak akan berpikir untuk menyerang Iran,” tegasnya.
Dengan demikian harus dikatakan bahwa peresmian dan operasional rudal hipersonik Fattah oleh Iran telah membuka babak baru di bidang senjata yang memiliki kemampuan untuk mengubah nasib perang, atau yang dikenal dengan istilah Game changing Weapon. Variabel baru ini, yakni rudal Fattah, akan mengubah perimbangan militer dan senjata di kawasan Asia Barat untuk keuntungan Iran dan akan memaksa musuh-musuh Iran untuk meninjau ulang perhitungannya untuk setiap tindakan bermusuhan terhadap Iran.