Purna Warta – Abdel Bari Atwan, Editor site Rai al-Youm, hari ini Kamis (22/4), dalam salah satu tweetnya menanggapi insiden rudal yang menghantam titik nadi dekat fasilitas nuklir rezim Zionis, Dimona, di bagian selatan Palestina Pendudukan.
“Rudal yang mengincar Dimona mungkin sebuah tiupan angin perubahan kaedah perang. (Rudal) Ini telah memperlihatkan keruntuhan semua perhitungan dahulu,” tweetnya.
“Sepertinya kesabaran strategis telah mencapai final. Iron Dome, yang pernah diagungkan Arab, telah menjadi barang hoaks. Orang-orang, yang pernah melihat rombongan lari ketakutan ke tempat perlindungan, sangat memahami apa yang kami katakan ini. Resistensi telah merespon dan kehormatan di depan mata,” tambahnya.
Adapun dari pihak rezim Zionis, mereka hanya bisa merasakan pahitnya insiden ini. Israel mengakui sistem pertahanan kebanggaan, Iron Dome, gagal menghadang rudal.
Media al-Arabiya mengutip jurnalisnya dan melaporkan, militer Zionis dua kali gagal mendeteksi rudal. Sedangkan media lain, Sky News mewartakan bahwa Kemenhan Israel menegaskan penyelidikan atas kegagalan sistem yang ditanam di dekat situs nuklir Dimona.