Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Tehran, Purna Warta Komisi Pemilu Iran pada Sabtu (12/6) menyelenggarakan debat capres yang ke-3 pada pukul 17:00 waktu setempat.

Berdasarkan kritikan dari 4 kandidat pada debat sebelumnya mengenai jalannya debat, Komisi Pemilu Iran mengambil inisiatif untuk merubah jalannya acara.

Dalam debat capres ini, setiap kandidat kini diberi waktu tujuh menit untuk mendeskripsikan pemerintahannya, dengan memperhatikan kepentingan dan masalah utama yang dialami rakyat.

Baca Juga : Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-2

1. Amir Hossein Ghazizadeh-Hashemi

Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Kandidat Amir-Hossein Ghazizadeh-Hashemi mengatakan akar dari masalah dalam negeri saat ini dan sumber kekhawatiran rakyat adalah satu: sumber daya yang didistribusikan secara tidak adil di antara rakyat.

Ghazizadeh-Hashemi mengatakan banyak orang menganggap pihak berwenang bertanggung jawab atas masalah tersebut. Dia menantang Presiden Hassan Rouhani untuk debat satu lawan satu terkait masalah tersebut.

Ghazizadeh-Hashemi mengatakan cara pemerintahan harus diubah dan setiap elemen masyarakat harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam menjalankan urusan negara.

Menanggapi kritik yang dilontarkan kepadanya, Ghazizadeh-Hashemi mengatakan bahwa mengatasi krisis dengan mempercayakannya kepada mereka yang bertanggung jawab atas status quo saat ini, sama halnya seperti mempercayai nyamuk anopheles untuk menyembuhkan Malaria.

Dalam kelanjutannya, Ghazizadeh-Hashemi menyebut inflasi sebagai sumber masalah utama di Iran.

Ghazizadeh-Hashemi mengatakan siklus produksi harus sepenuhnya diserahkan kepada produsen itu sendiri, dan administrasi seharusnya hanya memfasilitasi prosesnya.

Ghazizadeh-Hashemi terus dengan cepat menghitung puluhan rencananya. Dia menekankan bahwa ruang virtual diperlukan untuk kemakmuran di banyak sektor.

Ghazizadeh-Hashemi mengatakan setiap orang harus yakin bahwa mimpi buruk yang telah berlangsung selama delapan tahun terakhir akan segera berakhir.

Ghazizadeh-Hashemi mengulangi tema kampanye untuk memperkenalkan generasi baru pemuda ke pos-pos pemerintahan.

2. Mohsen Rezai

Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Kandidat Mohsen Rezaei mengatakan telah terjadi kenaikan harga yang tinggi, pengangguran, devaluasi mata uang nasional, dan masalah lainnya selama 50 tahun, padahal solusinya ada dan terjangkau.

Rezaei mengatakan elemen pemerintah terlibat dalam pertarungan partisan yang tidak perlu, di mana topik sederhana seperti masalah hijab mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah utama yang lebih nyata.

Rezaei mengatakan dia akan menggunakan orang-orang dari faksi Reformis dan Principlist dalam pemerintahannya  dan mereformasi pemerintahan dari atas ke bawah.

Dalam menanggapi kritikan kepadanya, Rezaei mengkritik DPR karena tidak bertindak dalam mengadopsi undang-undang tentang kebijakan Ekonomi Pertahanan yang ditawarkan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam.

Dia mengatakan pemerintahan Rouhani gagal mengamankan penghapusan sanksi melalui negosiasi, meskipun Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam memberi kesempatan kepada pemerintah untuk melakukan negosiasi.

“Sanksi seharusnya dicabut, tetapi yang ada hanya menjadi lebih buruk,” katanya.

Rezaei mengatakan Iran membutuhkan operasi bedah skala besar dan pemerintahan potensialnya memiliki rencana komprehensif untuk mewujudkannya.

Dalam kelanjutannya, Rezaei mengatakan pemuda adalah malaikat penyelamat Iran dan sumber daya manusia negara itu.

Dia menguraikan rencananya untuk membantu kaum muda dalam memulai keluarga dengan memberi mereka pekerjaan dan menawarkan mereka pinjaman dan insentif sehingga mereka dapat membeli rumah.

Dia mengatakan dia akan mengambil kesepakatan nuklir Iran dan akan mencoba membuat Amerika Serikat menghormati kewajibannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

Pada saat yang sama, katanya, pemerintahannya tidak akan membiarkan Iran hanya duduk manis menunggu negosiasi dan akan terus meningkatkan produksi dalam negeri.

Rezaei mengatakan jika Amerika Serikat menyaksikan kemajuan Iran, dengan sendirinya ia akan memohon negosiasi dengan Republik Islam Iran ini.

Rezaei mengatakan seorang manajer perlu memiliki agenda jangka panjang selain berusaha untuk mencapai tujuan jangka pendek.

Dia mengatakan delapan tahun ke depan akan menjadi titik yang sangat signifikan dalam sejarah Revolusi Islam, dan negara mereka akan menghadapi banyak ancaman dan memiliki banyak peluang.

Dia mengatakan jika pemerintahan sebelumnya terulang, negara akan berada dalam bahaya.

Rezaei mengatakan adalah hal memalukan bagi Iran untuk tertinggal berada di belakang Turki.

Rezaei mengatakan dia memiliki rencana terperinci untuk menjalankan negara.

3. Ibrahim Raeisi

Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Kandidat Ebrahim Raeisi mengatakan dia telah menjalin hubungan dekat dengan para ahli dan telah menemukan solusi untuk masalah mereka.

Raeisi mengatakan tiga hal terpenting yang harus dilakukan adalah: mereformasi pemerintahan dan memerangi korupsi, memberikan dukungan kepada rumah tangga dan keluarga dan membawa gebrakan dalam produksi dan bisnis pendukung.

Raeisi mengatakan sistem birokrasi harus diperbaiki, termasuk dengan menghapus formalitas yang tidak perlu dalam sistem birokrasi.

Raeisi mengatakan dia akan mengeluarkan kartu belanja kredit yang diperuntukkan bagi tiga kasta ekonomi terendah.

Dalam perjalanannya ke Ahvaz, Raeisi dikritik karena mengadakan acara kampanye besar dalam situasi pandemi COVID-19. Raeisi menjelaskan bahwa ia telah mendapatkan izin telah dikeluarkan oleh Markas Besar Nasional untuk Memerangi Coronavirus untuk melakukan kampanye tersebut.

Terkait FATF, dia menugungkapkan akan lebih mempertimbangkan kepentingan rakyat.

Raeisi mengatakan Iran berkewajiban untuk mengimplementasikan kesepakatan yang Iran buat. Merujuk pada pemerintahan Hassan Rouhani ia mengatakan, “Anda tidak dapat menerapkan JCPOA,” “Pemerintahan yang berwenang harus menerapkan JCPOA.”

Raeisi menyoroti adanya konflik kepentingan sebagai rintangan utama dalam pengambilan keputusan oleh pihak berwenang dalam pemerintahan.

Raeisi mengatakan Organisasi Inspeksi Umum Iran (GIO) telah melakukan penyelidikan dan menemukan kecerobohan besar dalam menangani pandemi COVID-19.

Raeisi menyayangkan tindakan Abdolnasser Hemmati dan Mehr-Alizadeh karena menghabiskan banyak waktu mereka selama debat untuk menyalahkan dirinya alih-alih mempresentasikan rencana presiden mereka.

Dia menolak klaim Hemmati bahwa Lembaga Kehakiman di bawah Raeisi telah memperketat sensor internet selama masa jabatannya.

Raeisi mengatakan dia hanya mendukung Internet gratis dan murah untuk semua orang.

Raeisi menanggapi seruan Mehr-Alizadeh pada Lembaga Kehakiman terkait pengumuman nasib demonstran yang ditangkap dalam kerusuhan tahun 2019 yang berbuntut pada kenaikan harga bahan bakar yang tajam dan tiba-tiba.

Dia mengatakan Hassan Rouhani adalah orang yang harus bertanggung jawab atas perkembangan tersebut karena keputusan telah diambil dan diterapkan secara tidak benar oleh pemerintahannya sendiri.

Raeisi mengatakan semua yang ditangkap tahun itu diberikan grasi kecuali mereka yang memiliki kasus khusus seperti hubungan dengan rezim asing.

4. Alireza Zakani

Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Kandidat Zakani berjanji untuk mengurangi separuh tingkat inflasi hingga akhir tahun pertamanya menjabat. Dia menggambarkan kenaikan tajam dalam inflasi dan harga di bawah Rouhani sebagai bencana.

Zakani mengatakan pemerintah saat ini menghabiskan dompet rakyat dan menjadikan inflasi sebagai sumber pendapatan, ia bersumpah bahwa ia akan membalikkan tren yang ada saat ini.

Dia mengatakan akan memberantas korupsi dan persewaan di lembaga-lembaga negara. Zakani mengatakan dia telah menghadapi elemen korup dalam administrasi dengan tangan kosong

Zakani berjanji akan menciptakan sekitar 6.700.000 pekerjaan selama empat tahun masa jabatan presidennya. Dia mengatakan dia juga akan membuka jalan untuk pembangunan 1.300.000 unit rumah setiap tahun.

Zakani menyalahkan pemerintahan Rouhani atas semua masalah rakyat saat ini.

Zakani memiliki bukti surat rahasia, yang konon ditandatangani oleh Hemmati sebagai mantan kepala Bank Sentral Iran (CBI), di mana ia diduga meminta kenaikan harga bahan bakar. Zakani berulang kali mengatakan Hemmati berbohong kepada publik.

Dalam responnya terhadap Mehr-Alizadeh, Zakani menjelaskan bahwa politik adalah hal yang mudah dikatakan namun sulit diimplementasikan. “Kalau bicara politik, kita adalah penguasa pembicaraan politik. Anda harus datang kepada kami dan kami akan memberi tahu Anda apa yang harus dikatakan sehingga Anda tidak akan mendapat masalah.”

Zakani mengatakan dia akan mencoba untuk menetralisir sanksi yang dikenakan pada Republik Islam dengan berfokus pada produksi dalam negeri.

Dia mengatakan negara itu memiliki potensi besar untuk mempromosikan produksi, menekankan bahwa pemerintahan saat ini sedang mengejar pendekatan yang salah untuk mengatasi masalah sanksi.

Zakani mengatakan cita-cita Revolusi Islam dan Imam Khomeini tidak mengizinkan para kandidat untuk duduk bersebelahan seperti senator AS dan hanya saling menyalahkan, tanpa memiliki rencana komprehensif untuk mengatasi kesengsaraan rakyat.

Dia bersumpah untuk memberantas korupsi, kebohongan dan inefisiensi jika dia terpilih sebagai presiden.

Zakani mengatakan negara membutuhkan kebangkitan terhadap mereka yang telah menjarah sumber daya nasional.

Dia mengatakan sekelompok pejabat saat ini telah menipu bangsa. Zakani berjanji untuk membentuk pemerintahan berdasarkan prestasi, mencabut kemiskinan dan memberantas korupsi, dan mengimplementasikan potensi rakyat agar melakukan pengawasan terhadap pejabat.

Dia bersumpah untuk mengaktifkan seluruh kapasitas negara dan sepenuhnya menerapkan Konstitusi.

5. Saeed Jalili

Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-3

Kandidat Saeed Jalili menjelaskan bahwa kekhawatiran sebenarnya masyarakat adalah karena kekhawatiran mereka tidak ditanggapi.

Jalili mengatakan stabilitas di lingkungan ekonomi sangat penting. Dia mengatakan sanksi tidak bisa dihindari. Dia menekankan bahwa presiden harus memberikan iklim ekonomi yang aman.

Jalili mengatakan para pejabat terlalu mengandalkan arus politik di Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

Jalili menyebut kesepakatan nuklir Iran sebagai pemeriksaan tidak terhormat yang tidak berhasil.

Dalam kelanjutannya, Jalili mengatakan adalah mungkin untuk memiliki interaksi ekspansif dan konstruktif dengan dunia, tetapi orang-orang dalam pemerintahan Hassan Rouhani ini tidak dapat melakukan itu.

Jalili mengatakan penanganan hal-hal kecil dan sehari-hari tidak bisa mengatasi kekhawatiran masyarakat. Dia menekankan tata kelola holistik untuk memecahkan masalah yang paling penting.

Menutup sambutannya, Jalili menekankan perlunya negara untuk mengambil lompatan ke depan dalam empat tahun ke depan.

Dia mengatakan presiden yang baik harus cukup pintar untuk tidak tertipu dan memiliki pemahaman yang baik tentang perkembangan di dalam dan luar negeri.

6. Abdolnasser Hemmati

Abdolnasser Hemmati

Kandidat Abdolnasser Hemmati mengatakan tanpa pertumbuhan ekonomi 5% dan investasi lebih banyak, tidak ada masalah ekonomi yang dapat diselesaikan.

Hemmat menyalahkan sanksi sebagai sumber kesengsaraan Iran, dengan mengatakan pembatasan itu telah berdampak negatif terhadap transaksi internasional Iran.

Hemmati mengatakan arus politik yang berlawanan telah membuat Iran hidup sendirian tanpa berinteraksi dengan negara lainnya.

Dia menjelaskan bahwa jika Raeisi menjadi presiden, maka akan lebih banyak sanksi yang dikenakan pada Iran.

Hemmati mengatakan mereka yang memanfaatkan sanksi di Iran telah bekerja sama dengan Trump untuk keluar dari kesepakatan dan menargetkan negara itu dengan larangan.

Dia mengatakan lima calon Konservatif telah membuat FATF menunggu dan inilah yang harus disalahkan atas terjadinya inflasi di negara ini.

Hemmati menyebut Raeisi sebagai politikus “garis keras.”

Hemmati mengatakan dalam kebijakan luar negerinya, Arab Saudi bukan musuh, begitu pula Uni Emirat Arab.

Hemmati membalas Jalili dan mengatakan dia dan rekan-rekannya membuat negara menunggu lebih dari satu dekade ketika dia bertanggung jawab atas negosiasi nuklir.

Berbicara kepada Jalili, Hemmati mengatakan masalah pengangguran dan mata pencaharian adalah hasil dari perbuatan Jalili.

Hemmati mengatakan tanpa solusi untuk menghentikan sanksi, tidak ada negara yang akan terbuka untuk berdagang dengan Iran.

Dia berlepas diri dari hancurnya pasar saham dan mengatakan dia telah menulis surat kepada Ayatollah Khamenei dan presiden, menghimbau untuk tidak mengundang orang-orang untuk berinvestasi di pasar saham.

“Masalah pasar saham tidak ada hubungannya dengan Bank Sentral,” katanya.

Dia memberikan daftar 11 orang kepada Raeisi, yang katanya berada di balik pencurian sumber daya bank, meminta kepala Kehakiman untuk membacakan nama-nama itu kepada orang-orang jika dia melihatnya pantas.

Hemmati meminta Raeisi untuk mengatakan apakah dia setuju dengan ide Ayatollah Alam al-Hoda, imam salat Jumat di Masyhad, tentang wanita.

Hemmati mengatakan Raeisi dan para penasihatnya memiliki pandangan majikan dan bawahan. Dia meminta rakyat Iran untuk tidak membiarkan pola pikir itu mengambil alih pemerintahan.

Hemmati mengatakan dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika dia tidak mencalonkan diri sebagai presiden, meskipun dia tahu dia akan menjadi sasaran pembunuhan karakter oleh elemen asing serta garis keras domestik. Dia berjanji untuk dengan aman mengarahkan negara melalui tikungan yang berbahaya ini.

7. Mohsen Mehr-Alizadeh

Mohsen Mehr-Alizadeh dan Ebrahim Raeisi

Kandidat Mehr-Alizadeh secara singkat mempresentasikan agendanya untuk menyelesaikan kesengsaraan ekonomi negara.

Dia mengatakan orang-orang telah kehilangan kepercayaan mereka pada pejabat negara dan seluruh pemerintahan, dan tidak mau bekerja sama dengan pemerintah.

Kandidat juga menyerang IRIB atas apa yang dia gambarkan sebagai kebijakan sensornya dan mengatakan hanya kurang dari 10 persen orang yang saat ini mengikuti televisi pemerintah atau melihatnya sebagai sumber berita.

Dia mengatakan IRIB telah berubah menjadi suara minoritas dari minoritas.

Mehr-Alizadeh mengatakan ketidakpercayaan pemerintah berasal dari kurangnya transparansi, kebebasan sosial dan kejujuran.

Kandidat juga mengkritik Raeisi karena menghadiri kampanye besar-besaran di kota selatan Ahvaz yang mengancam nyawa.

Mehr-Alizadeh mengatakan dia akan mengurangi diskriminasi yang dilakukan terhadap pemuda, wanita, dan agama minoritas.

Mehr-Alizadeh mengkritik pemerintahan Rouhani karena telah ikut campur di pasar saham.

Di pasar saham, kata Mehr-Alizadeh, para pemegang saham utama bergandengan tangan satu sama lain dan bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong orang berinvestasi di pasar, tetapi uang itu tidak ditujukan untuk sektor produksi.

Investasi hanya menyebabkan gelembung dalam nilai saham, tetapi ketika gelembung itu pecah, orang-orang kehilangan aset mereka, jelasnya.

Mehr-Alizadeh mengatakan masalah ekonomi tidak boleh dipolitisasi. Dia mengatakan kesulitan ekonomi Iran berakar pada campur tangan politik dalam masalah ekonomi.

Mehr-Alizadeh mengatakan rakyat Iran harus memilih jika mereka berusaha mengubah hasil yang konon telah direncanakan sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *