Tehran, Purna Warta – Putaran kedua debat kandidat presiden Iran telah dimulai pada Selasa (8/6). Acara debat tersebut disiarkan secara langsung dari kantor pusat IRIB di Tehran dengan durasi 3 jam.
Dalam debat kedua, para kandidat akan memfokuskan pembahasan pada isu politik, masyarakat dan budaya.
Berikut adalah ulasan singkat dari pandangan para kandidat terkait masalah tersebut.
1. Ebrahim Raeisi
Kandidat Ebrahim Raeisi mendapat kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan dari moderator. Dalam responnya, Raeisi menyebutkan bahwa dirinya akan melakukan review terkait tingginya gaji beberapa pejabat negara.
Raeisi menyebutkan bahwa Gubernur Bank Sentral, yang ketika itu dipegang oleh Abdolnasser Hemmati, sudah seharusnya bertanggung jawab terkait penurunan tajam nilai mata uang nasional, tanpa harus menyalahkan pihak lain.
Raiesi menyebutkan bahwa kepercayaan masyarakat pada pemerintah berada pada titik terendahnya dan masyarakat mengalami banyak masalah dalam mata pencahariannya. “Keadilan belum ditegakkan dalam beberapa tahun terakhir,” ungkapnya.
Terkait masalah pernikahan dan keluarga, Raeisi berjanji untuk fokus terhadap kaum muda dan memudahkan mereka dalam urusan pernikahan. Pemerintah akan menangani pengangguran dan harga perumahan yang sudah sangat tinggi.
Ia juga menegaskan bahwa sejumlah unit perumahan sudah berhasil dibangun untuk pasangan muda yang sedang menempuh pendidikan universitas di kota Mashhad.
Raeisi akan menentukan misi-misi penting sebagai upaya untuk melibatkan sektor ekonomi bagi setiap kedutaan Iran di luar negeri. Dia juga menegaskan bantahannya atas tuduhan Hassan Rouhani pada kampanye 2017 lalu yang mengkritik bahwa ia tidak akan membuka negosiasi untuk dunia luar.
Raeisi mengutarakan bahwa administrasinya nanti akan berusaha untuk meminimalisir sanksi yang hingga saat ini sedang diembaskan ke Iran.
2. Mohsen Rezaei
Mohsen Rezaei menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri hanya untuk menguntungkan seorang kandidat pun dalam pemilu.
Administrasinya akan memperkerjakan semua etnis yang ada di Iran.
Lambatnya kinerja administrasi pemerintah akan berakhir jika ia terpilih. Hal ini menjadi tamparan bagi adminstrasi Hassan Rouhani, terutama perihal meroketnya harga bahan bakar.
Rezaei bersikukuh mempertahankan rencananya untuk memberikan bantuan tunai 4.500.000 real (sekitar Rp. 250.000) kepada setiap rumah tangga di Iran setiap bulannya dan memberikan jaminan bahwa pemerintah memiliki dana yang mencukupi.
Rezaei memiliki solusi untuk mengentaskan kemiskinan, di antaranya adalah dengan menjual saham swasta sektor minyak di pasar saham nasional.
Dia mengatakan bahwa tahun depan, Iran akan melakukan sebuah terobosan ekonomi.
Rezaei mengatakan dia akan menjadikan sekolah sebagai tempat untuk melatih pemimpin masa depan di semua provinsi.
Mengenai hak-hak perempuan, dia berjanji untuk menghapus pembatasan untuk olahragawan wanita dan menyediakan Internet murah untuk wanita yang bertanggung jawab menjalankan tugas keluarga.
“Orang-orang Iran berada pada saat tersulit dalam hidup mereka,” kata Rezaei. Dia mengatakan bahwa selama perang Iraq-Iran, tekanan ekonomi dan mata pencaharian tidak seperti saat-saat ini.
Mohsen Rezaei menjadi orang ke-4 yang mengkritisi jalannya perdebatan.
3. Saeed Jalili
Saeed Jalili menegaskan bahwa budaya politik yang keliru harus segera dibenahi dalam adminsitrasi pemerintahan. Ia menyebutkan bahwa jika hal tersebut dibiarkan maka, kapabilitas negara akan terhenti, artinya dibutuhkan aksi yang nyata untuk merealisasikannya.
Jalili menjadi orang ke-2 mengkritik pertanyaan dan gaya debat. Dia mengatakan tiga menit atau lima menit yang diberikan kepada setiap kandidat untuk mempresentasikan rencana mereka tidak dapat membantu masyarakat untuk membuat pilihan.
Jalili mengatakan presiden harus memperjelas tujuan untuk setiap badan lembaga dan kemudian menindaklanjutinya sampai hasilnya tercapai. Dia mengatakan pemerintahan Rouhani telah mengejar rencana hanya untuk pertunjukan saja.
Jalili juga menyebutkan bahwa seorang presiden harus paham bahwa dia harus mengarahkan organisasi dan menyatukan mereka dalam isu-isu tertentu.
Mengenai kebijakan luar negeri, Jalili mengatakan dia mendukung interaksi yang luas dan komprehensif dengan negara-negara dunia.
Dia mengkritik pemerintah Rouhani karena membuat negara berdiam diri menunggu hal-hal seperti FATF atau JCPOA. Jalili mengatakan pemerintah perlu mengidentifikasi banyak peluang di panggung global dan memperluas hubungan ekonominya dengan negara-negara lain.
Berdasarkan penelitian, Jalili menyimpulkan bahwa negara tidak boleh hanya dijalankan dalam empat tahun, tetapi harus dibantu untuk melakukan lompatan ke depan. “Itu adalah hal yang mungkin dan kita bisa melakukannya,” tegasnya.
4. Mohsen MehrAlizadeh
Mohsen MehrAlizadeh menyebutkan bahwa Iran harus melanjutkan negosiasi yang ada dan semua elemen pemerintahan harus bekerja sama untuk memfasilitasi negosiasi itu.
MehrAlizadeh mengatakan rencana Raeisi untuk mengurangi kesenjangan antara kaya dan miskin adalah tidak ilmiah. Dia mengatakan dana harus dibentuk untuk membantu kepala rumah tangga yang paling membutuhkan.
MehrAlizadeh mengkritik pembatasan-pembatasan yang dikenakan pada generasi muda.
MehrAlizadeh mengkritik Kementrian Kesehatan yang gagal dalam mengelola wabah virus COVID-19 dan berjanji akan melancarkan program vaksinasi dalam waktu tiga bulan.
Mehr-Alizadeh mengatakan diskriminasi terhadap perempuan dan pemuda harus dihapus, termasuk keikutsertaan mereka dalam organisasi negara.
MehrAlizadeh membela kebijakan mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk membangun perumahan beranggaran rendah dan menawarkan bantuan tunai kepada orang-orang.
Mehr-Alizadeh mengkritik sensor internet dan kegagalan menyediakan koneksi broadband kepada masyarakat dan mengatakan bahwa kedua hal diatas sangat memberikan pukulan ekonomi bagi sekitar satu juta warga yang memenuhi kebutuhan mereka melalui pekerjaan virtual.
Mehr-Alizadeh mengatakan dia prihatin dengan masa depan negara, dan itulah alasan mengapa dia mencalonkan diri.
5. Abdolnasser Hemmati
Abdolnasser Hemmati menjadi orang yang pertama dalam mengkritisi jalannya debat dan meneybutkan bahwa debat presiden ini seperti sedang mengikuti kuis berhadiah.
Hemmati menyebutkan bahwa dirinya adalah suara bagi yang tak bersuara, dan kekuatan bagi yang lemah. Iran seharusnya memperhatikan mereka yang rentan dalam hal pendidikan.
Ia juga menolak monopoli dalam pendidikan dan media
Hemmati menolak kritik bahwa dia bertanggung jawab atas kesulitan ekonomi saat ini dalam tugasnya di Bank Sentral Iran (CBI). “Saya pikir Kalian harus menulis surat kepada Trump dan mengatakan kepadanya bahwa Kalian menganggap Saya bertanggung jawab atas semua penderitaan yang Trump sebabkan kepada masyarakat”, katanya.
Hemmati menunda untuk menjelaskan agenda ekonomi secara spesifik di lain waktu
Hemmati membuat serangkaian janji. Dia mengatakan dia akan memilih pejabat negara berdasarkan berdasarkan prestasi mereka dan dari semua kelompok.
Dia mengatakan dia akan membantu merehabilitasi mereka yang kecanduan narkoba dan membawa mereka kembali ke kehidupan sosial. Hemmati mengatakan dia juga akan memberikan perhatian khusus kepada penyandang cacat dan akan bekerja untuk memfasilitasi kehidupan sosial mereka.
Hemmati mengatakan dia telah memasuki medan untuk membawa perubahan pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Dia mengatakan saat ini ada arus korup yang mengendalikan seluruh perekonomian negara. Arus itu, katanya, diuntungkan dari sanksi yang dijatuhkan pada negara tersebut. Dia merujuk pada serangan terhadap Kedutaan Besar Saudi di tengah serangkaian protes marah, yang mendorong Riyadh untuk memutuskan hubungan dengan Tehran pada tahun 2016, dan mengisyaratkan ada hubungan antara arus korup ini dengan serangan itu.
Hemmati mengatakan pemuda Iran menghadapi pembatasan sosial yang memaksa mereka ingin keluar dari Iran. Dia mempertahankan keputusan ekonominya untuk menetralisir sanksi.
Hemmati mengatakan kontrol atas kehidupan masyarakat harus dicabut. Dia mengatakan generasi muda harus memiliki kebebasan dalam kehidupan sosial. Dia mengatakan pembatasan telah mengecewakan kaum muda dan membuat mereka malas untuk pergi ke tempat pemungutan suara.
6. Ghazizadeh Hashemi
Ghazizadeh Hashemi menegaskan rencananya untuk menghilangkan wajib militer.
Ghazizadeh Hashemi memberikan jeda dengan memberi selamat kepada masyarakat atas kemenangan tim sepak bola dan bola voli nasional Iran baru-baru ini.
Ghazizadeh Hashemi menjadi orang ketiga yang mengkritik jalannya perdebatan dan pertanyaan yang diajukan kepada para kandidat.
Ghazizadeh Hashemi mengatakan tingkat kematian akibat wabah virus corona di Iran sangat tinggi.
Ghazizadeh Hashemi mengatakan sistem pendidikan di Iran harus direformasi. Ia juga menambahkan bahwa guru harus menjadi pekerjaan dengan gaji tertinggi di Iran.
Ghazizadeh Hashemi menegaskan bahwa bersikap pamer tidak akan membuahkan hasil dalam pemilu Iran ini. Dia mengkritik dua kandidat dari Kubu Reformis karena menggunakan kata kerja Jamak ketika berbicara tentang rival politiknya.
Ghazizadeh Hashemi menjelaskan bahwa kepala kampanyenya sendiri adalah seorang wanita, ibu dari tiga anak. Dengan nada bercanda, ia mengatakan bahwa dia bisa menunjuk semua anggota kabinetnya dari kalangan perempuan untuk mengakhiri pertanyaan tentang berapa banyak perempuan yang akan dipekerjakan oleh masing-masing kandidat.
Ghazizadeh Hashemi mengatakan isu-isu seperti keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan tiba-tiba menjadi populer sebelum pemilu. Dia mengatakan bahwa dasarnya adalah meritokrasi -prestasi dan kemampuan-, bukan kekayaan, senioritas ataupun jabatan.
Ghazizadeh-Hashemi mengatakan menteri luar negeri negara itu harus menjadi pengusaha yang sukses. Ghazizadeh-Hashemi mencoba untuk menarik para pemuda dalam sambutan penutupnya, dengan mengatakan, “Kami adalah alternatifnya.”
7. Alireza Zakani
Kandidat Alireza Zakani mengatakan tingkat pertumbuhan penduduk Iran telah mencapai titik kritis. Dia mengatakan dia akan mengatasi ketidaksuburan di antara pasangan dengan menawarkan layanan kesehatan yang sesuai kepada mereka yang membutuhkan.
Zakani menyerang pemerintahan Rouhani karena gagal mengendalikan inflasi, yang menurutnya telah menghalangi banyak keluarga untuk memiliki lebih banyak anak.
Dia mengatakan dia akan mengatasi harga perumahan yang tinggi, dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk mendorong keluarga yang lebih besar.
Zakani menjadi kandidat Konservatif pertama yang mengkritik sesama konservatif. Ia menyerang Rezaei atas rencananya untuk memberikan 4.500.000 real dalam bentuk uang tunai setiap bulan.
Zakani mengkritik pemerintahan Rouhani karena gagal mengakhiri penyelundupan. Dia mengatakan mereka yang mengaku mencari kebebasan harus tahu bahwa kebebasan tidak dapat dipisahkan dari keadilan.
Dia mengatakan pejabat saat ini telah menciptakan sistem kasta di masyarakat, di mana tidak semua orang dapat memperoleh manfaat secara setara. Zakani mengatakan masyarakat sekarang berjuang melawan diskriminasi dan ketidakadilan.
Zakani mengatakan masalah negara berasal dari salah urus, pendekatan yang salah, tuntutan yang berlebihan, dan mafia. Seorang calon presiden harus memiliki pandangan yang komprehensif yang dapat mengatasi semua masalah tersebut, dan bahwa setiap bidang perlu dibahas dan secara lengkap dan komprehensif.
Zakani mengatakan ekonomi Iran, selama tiga dekade terakhir, berada di bawah cengkeraman sekelompok pejabat yang aristokratik dan membuka jalan bagi diskriminasi di antara masyarakat.
Zakani menyerang Hemmati dengan mengatakan bahwa dia tidak dapat mengendalikan institusi yang dia pimpin. Dia berjanji untuk memerangi jaringan di balik korupsi dan kemiskinan di negara ini.
Zakani menyebut olahraga sebagai masalah kritis. Tujuh puluh persen orang Iran, menurutnya, tidak terlibat dalam olahraga apa pun. Dia mengatakan pemerintahan Rouhani telah menyebabkan begitu banyak kesulitan ekonomi sehingga orang tidak dapat meluangkan waktu bagi masyarakat untuk berolahraga.
Zakani mengatakan dia akan bekerja untuk melindungi privasi setiap orang, dan menentang penyaringan konten online.
Zakani mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas status quo sekarang menampilkan diri mereka sebagai agen perubahan. Dia mengatakan para pemuda sudah bosan dengan korupsi dan akan melakukan pemberantasan atasnya.