Rekonstruksi ISIS, Utamakan Perengkrutan Anak-Anak

isis

Purna Warta – Kelompok teroris Suriah sedang mengupayakan perbaikan tubuh dan kembali melakukan perengkrutan. Dalam evolusi baru ini, ISIS lebih mengutamakan perengkrutan anak-anak dan pelatihan mereka.

Dua tahun pasca Deir ez-Zor dan Baghuz lepas dari kontrol, ISIS berambisi melakukan reformasi dan rekonstruksi dalam tubuh. Mereka melakukan perengkrutan anggota baru dan anak-anak yang di pemukiman menjadi sasaran utama.

Teroris ISIS mengambil dan bisa dikatakan mengeksploitasi anak-anak di pemukiman, khususnya di kamp al-Hawl, timur laut Suriah, dan mereka juga mengadakan pelatihan.

Meskipun serangan membabi-buta Pasukan Demokratik Suriah dukungan Amerika terus berlanjut, teroris ISIS masih memiliki pengaruh besar di pemukiman pengungsi. Mereka masih bebas berkeliaran keluar-masuk.

Dengan berbuktikan laporan militer AS, Pentagon, tentang operasi bersenjata di Suriah dan Irak, salah satu media Washington menorehkan sebuah catatan bahwa kelompok teroris ISIS telah mengirim pesan ke anggota-anggotanya di dua kedaulatan tersebut. Mereka meminta anggota-anggotanya untuk kembali.

Saat ini ISIS berupaya untuk mengambil jalan lain dalam memperlakukan para anggotanya. Mereka ingin menyerahkan Komando kepada pihak-pihak setempat demi mengambil hati. ISIS menyebut elemen di setiap daerah dengan pendukung utamanya. Sebelumnya kursi-kursi penting ada di tangan anggota-anggota asing dan unsur-unsur setempat hanya menduduki pangkat bawah.

 

Pusat Pelatihan di Padang Pasir

ISIS fokus untuk merengkut pemuda, anak-anak dan melatih mereka di padang pasir. Di tengah upaya ini, para perempuan aktif di Medsos menipu dan merayu pemuda serta anak-anak. Para perempuan itu diupah besar oleh Daesh.

isis
Kamp pengungsi al-Hawl

Manipulasi Situasi Buruk Imigran

Petinggi Amerika telah memberikan peringatan indikasi kelompok ISIS memanipulasi kondisi buruk imigran di kamp-kamp. Dengan cara ini, mereka juga bisa menguatkan kembali.

Kenneth McKenzie, Komandan CENTCOM, dalam hal ini menjelaskan bahwa kondisi pemukiman al-Hawl dan lainnya sangatlah mengkhawatirkan. Hingga saat ini belum ditemukan jalan untuk mengeluarkan anak-anak dari kamp tersebut untuk mengentas mereka dari hal yang sangat menakutkan.

Komandan tingkat tinggi Amerika tersebut menambahkan, “Anak-anak ini akan menjadi ancaman serius bagi Amerika jika tidak kembali ke tengah sosial masyarakat.”

Perlu diketahui bahwa ada 70 ribu sipil yang bermukim di tengah kondisi buruk pemukiman di provinsi al-Hasakah. 31 ribu dari mereka warga Suriah dan 31 ribu lainnya warga Irak. Bahkan beberapa sumber berita menyebutkan bahwa jumlah mereka lebih dari ini.

Ada 12 ribu sipil dari negara lainnya yang hidup di kamp ini. 4 ribu perempuan dan 8 ribu anak-anak teroris berada dalam pengawasan khusus.

Dua kamp pengungsi, al-Hawl di utara dan al-Rukban di selatan Suriah berada dalam kontrol pasukan Amerika Serikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *