Purna Warta – Manuver politik yang dilangkahi Joe Biden semakin memperparah krisis di perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko. Presiden AS telah mengambil jalan politik imigrasi tanpa dukungan fasilitas memadai di perbatasan dua negara yang menyebabkan Negeri Paman Sam kebanjiran imigran.
Tak hanya krisis di AS, tapi Meksiko juga terdampak krisis hingga membuat Presidennya marah kepada Washington.
Parahnya krisis di perbatasan ini membuat pemerintah Joe Biden mengambil keputusan keras, yaitu tidak mengizinkan awak media memasuki perbatasan. Bahkan surat kabar sekelas Fox News tidak diizinkan menemani para Wakil yang ingin mengunjungi perbatasan.
Sebelumnya para Senator Republik mengadakan kunjungan ke perbatasan. Mereka langsung kritik politik yang mengakibatkan buruknya situasi di perbatasan. Kala itu media tahu kondisi perbatasan melalui unggahan para Senator di Medsos. Kunjungan dipimpin oleh Senator Ted Cruz.
Manajemen buruk di perbatasan sendiri telah memperparah krisis hingga para Wakil Kongres mengkritik keras dan mengatakan aneh karena tidak ada satupun pihak yang bertanggung jawab atas krisis perbatasan.
Sampai detik ini, sudah ada 18 ribu anak-anak yang memasuki perbatasan AS. Mereka adalah anak-anak yang tidak memiliki pengasuh. Tanpa Fasilitas layak untuk ditinggali dan tanpa keamanan yang layak untuk anak-anak tanpa pengasuh tersebut menjadi masalah utama krisis politik imigrasi pemerintahan baru AS pimpinan Joe Biden.
Semenjak Joe Biden menduduki kursi pemimpin Gedung Putih, kabar mengenai ombak imigrasi anak-anak di perbatasan sudah mencuat tinggi. Mereka terpaksa tinggal diperbatasan untuk istirahat dan tidur karena tidak adanya fasilitas memadai.
Kejahatan terhadap anak-anak ini juga menjadi masalah tersendiri hingga memaksa mereka untuk terbiasa dengan situasi buruk tersebut karena manajemen yang rusak.
Anak-anak tanpa pengasuh ini harus melewati harinya dengan ancaman nyawa dan psikologi. Mereka harus istirahat di sebuah tempat yang hanya menyediakan ranjang untuk 500 anak-anak, akan tetapi dipaksakan memuat 2.800 anak.
Sementara ada pula anak-anak yang tertangkap dan harus ditahan dalam jangka panjang. Jumlahnya tidaklah sedikit, mencapai 20 ribu. Mereka ditahan di ruangan tak layak, tanpa fasilitas dan tanpa sistem keamanan jiwa maupun raga. Mereka juga ditumpuk di perbatasan tanpa pengindahan protokol kesehatan dengan harapan meraih tangan penyelamat Joe Biden yang terpampang indah di tembok-tembok kampanye.
Dari satu sisi, ini adalah krisis Amerika. Namun dari sisi lain, krisis imigran ini adalah krisis internasional dunia modern ini. AS sebagai surga yang diiklankan oleh para artis Hollywood telah menjadi rawa bahaya yang setiap harinya siap merenggut nyawa siapapun dengan kejahatan, penembakan dan insiden berdarah lainnya.
Hutan modern ini, apa yang bisa dia berikan kepada masa depan anak-anak suci ini?
Baca juga: Iran: Biden Sudah Gagal Tepati Janji Kembali Bergabung ke Perjanjian Nuklir Iran