Purna Warta – Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Iran, baru saja mengunjungi Lebanon. Media warta Beirut langsung membicarakan kunjungan penuh makna tersebut.
Menlu Abdollahian menyatakan, “Kami memiliki kesiapan dan kemampuan untuk membangun dua pembangkit tenaga listrik berkapasitas 2000 megawatt dalam jangka 18 bulan di bawah struktur ekspor teknis, investasi bersama ataupun hal lainnya.”
Selain energi listrik, Iran melalui lisan Menlunya juga menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan pengiriman bensin atau bahan bakar dari Tehran-Beirut dan menjelaskan, “Kami juga siap untuk mengembangkan dan menguatkan kesepakatan ini dengan pemerintah Lebanon.”
“Republik Islam Iran siap untuk membangun kesejahteraan rakyat Lebanon dengan pembangunan di bidang infrastruktur seperti pembangunan metro atau rel kereta listrik. Iran memiliki teknisi untuk mengembangkan proyek seperti ini,” tambah Iran melalui Kepala urusan luar negerinya, Amir Abdollahian, dalam pertemuannya dengan petinggi Beirut.
Surat kabar al-Akhbar dalam hal ini menuliskan sebuah catatan dan melaporkan, “Dalam menanggapi pengumuman kesiapan Iran melalui lisan Menlunya di bawah program investasi di Beirut, pemerintah Lebanon menjawab bahwa ini adalah usulan yang menggiurkan, namun harus disadari bahwa Lebanon tidak memiliki kekuatan untuk memikul sanksi Amerika.”
“Alasan sanksi dan embargo Amerika telah disiapkan oleh petinggi Lebanon, khususnya Mikati dalam menolak tawaran Iran,” tulis al-Akhbar.
Kemudian, surat kabar analisis Lebanon tersebut menambahkan, “Meskipun jawaban Lebanon selalu tidak memuaskan seperti sebelum-sebelumnya, namun kunjungan ini juga mengandung pesan urgen lainnya, antara lain:
Pertama: Kunjungan ini adalah kunjungan bertahap ke Rusia dan Suriah. Ini membuktikan kedudukan Lebanon dalam pendekatan strategis Iran dan urgenitas Beirut di lingkup politik dan keamanan Tehran. Kunjungan Abdollahian ke ibukota Beirut dilakukan pasca kunjungan diplomatisnya ke Irak pada tanggal 28 Agustus lalu. Hal ini menambah pentingnya kedudukan kedua negara di mata Iran.
Kedua: Kunjungan Menlu Abdollahian mengirim sinyal kepada pihak asing bahwa perang melawan rezim pembunuh anak-anak Palestina masih dalam agenda utama Negeri Para Mullah. Pertemuan Menlu Amir Abdollahian dengan Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah menguatkan sinyal pesan ini.”
Ketiga: Adapun pesan ketiga, menurut analisis al-Akhbar, adalah kunjungan dilakukan pasca masa penghancuran blockade Lebanon dengan mengirim tanker bahan bakar ke Beirut demi mengurangi krisis meskipun ancaman demi ancaman menakuti. Ini menegaskan bahwa Republik Islam Iran siap melangkah lebih maju untuk membongkar kurungan dan mendukung Muqawamah Hizbullah melawan perang ekonomi pimpinan Amerika Serikat.