Purna Warta – Hari Quds Dunia segera menyongsong di hari Jumat, 7/5. Sepah Pasdaran atau Angkatan Bersenjata pemerintah Iran mengeluarkan sebuah pernyataan dalam mendukung persatuan dan solidaritas Muslim untuk Palestina.
Quds Day dalam pandangan Sepah Pasdaran Iran adalah angin segar akan pembalasan darah para pejuang, martir, Shahid Quds Qassem Soleimani, Abu Mahdi al-Muhandis, mendukung realisasi pengusiran terorisme Amerika dari Barat Asia dan merupakan pondasi kuat kedaulatan Palestina atas Beit al-Muqaddas dengan menghapus rezim palsu Zionis.
Dalam salah satu bagian pernyataan tersebut dijelaskan bahwa lebih dari 4 dekade lalu, kebijakan strategis Pemimpin Revolusi Islam dan Pendiri Republik Islam di Iran, Imam Khomeini menamakan Jumat terakhir Ramadhan dengan Hari Quds Dunia sebagai satu doktrin pembebasan Palestina. Kini bangsa Palestina dan Intifada al-Quds telah menjadi lebih kuat dari serpihan sejarah sebelumnya dengan bersandar pada kekuatan sendiri dan Mukawamah di saat rantai propaganda dan fitnah normalisasi terus bersambung untuk mensirnakan eksistensi dan identitas Palestina di tanah pendudukan. Bangsa Palestina berhasil menjerumuskan rezim kejam nan jahat Zionis dalam keruntuhan.
“Satu taktik cerdas, Yaumullah yang agung ini merupakan satu kesempatan besar untuk membuktikan persatuan dan tuntutan satu persatu umat Muslim dalam menyelesaikan masalah Palestina dan mencabut akar kanker rezim Zionis. Itupun dengan menempatkan Palestina di garis pertama urusan dunia Islam, (meletakkan) ke dalam satu keputusan kunci untuk stabilitas dan internasionalisasi nilai-nilai kebebasan al-Quds sehingga mampu mempererat tali sejarah masa lalu, sekarang dan depan umat Islam. Selain itu, Quds Day juga akan menusuk jantung propaganda untuk melupakan masalah Palestina.”
Selanjutnya, IRGC Iran juga menyindir upaya Amerika dan Israel untuk memecah belah umat Islam dan berusaha menjauhkan mereka dari renungan akan nilai-nilai al-Quds serta kebebasan bangsa Palestina.
“Skenario-skenario busuk dan jahat normalisasi dalam resolusi Camp David hingga Deal of the Century dan yang tersirat dalam kesepakatan Abraham yang bertujuan menjaga keamanan rezim penjarah, memadamkan api Intifada serta perlawanan bangsa Palestina, normalisasi Israel dengan beberapa pemerintah pengkhianat Arab, penetapan al-Quds sebagai ibukota Zionis, terus tertulis dalam agenda Gedung Putih dan Yahudi Zionis internasional. Semua agenda ini gagal dan dalam menghadapi kecerdasan serta kebangkitan dunia Islam, khususnya pejuang Palestina, semuanya berjalan berkebalikan. Keamanan penjajah lebih rawan dan dalam ancaman lebih dari sebelumnya.”
Sepah Pasdaran juga mengungkapkan penghormatannya atas jasa para Martir Intifada Palestina. IRGC mengingatkan peran kunci Jenderal Shahid Qassem Soleimani dalam upaya pembebasan al-Quds dan menegaskan kontinuitas jalan sang Martir oleh para pejuang berani dan Mukawamah Islam.
“Situasi Kawasan sekarang meriwayatkan tentang rezim Zionis yang berada di ujung jurang kehancuran dan keruntuhan. Ini adalah bukti peningkatan kekuatan Mukawamah dan resistensi bangsa Palestina serta realisasi impian mereka untuk menunaikan hak-hak mereka untuk berdiam eksis di kedaulatan Palestina. Ini adalah bukti nyata strategi Pemimpin Revolusi Islam di Iran sekaligus pembawa bendera Mukawamah anti penjajah dunia, Imam Ali Khamenei, yang dilandaskan pada pembalasan darah Shahid Quds, Jenderal Qassem Soleimani dan pengusiran terorisme Amerika dari regional.”