Perhitungan Baru Sayid Hasan Nasrullah demi Kembalikan Martabat Lebanon

Perhitungan Baru Sayid Hasan Nasrullah demi Kembalikan Martabat Lebanon

Purna Warta – Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah, dalam orasi terbarunya mengupas perhitungan baru menghadapi lawan-lawan Lebanon dan upayanya mengembalikan bangsa ke periode yang memiliki martabat dan sejahtera.

Hari Senin, 19/5, kemarin Sayid Hasan Nasrullah membahas strategi baru Gas vs Keamanan. Apakah mempertahankan Lebanon dalam kelaparan akan mendorong pemerintah ke satu pertarungan di perairan Mediterania, terkhusus platform ekstraksi minyak dan gas?

Baca Juga : Bagaimana Media Barat Mensucikan Bercak Dosa di Perang Ukraina?

Strategi Baru Sayid Hasan Nasrullah

Abdel Bari Atwan, analis Rai al-Youm, dalam catatannya menuliskan, “Pidato-pidato Sayid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah, memetakan peta peristiwa yang bukan hanya di Lebanon, akan tetapi seluruh regional Timur Tengah. Akan tetapi dalam orasinya di hari Senin kemarin sangatlah berbeda. Bukan hanya membahas Pemilu depan Parlemen yang sangat urgen di mata Lebanon, tetapi juga berkaitan dengan upaya Israel dan Amerika Serikat dalam menghapus tuntutan Lebanon untuk ektraksi minyak dan gas di perairan Kawasan serta menghubungkan tuntutan tersebut dengan syarat pelucutan senjata Muqawamah Islam di bawah pimpinan Hizbullah dan eksploitasi Pemilu depan terkait hal ini.”

“Mayoritas penduduk Lebanon tidak bisa menikmati energi listrik dan menderita karena krisis BBM, hutang lebih dari 100 miliar dolar dan terjun payung nilai mata uang nasional hingga lebih 95%. Biaya hidup meninggi dalam sejarah, mayoritas mereka menghadapi ancaman kelaparan, tidak mampu menemukan bahan demi keberlanjutan hidup anak-anak, berenang di tengah hutang ratusan miliar dolar Migas, akan tetapi pemerintah masih terlalu lemah dan jahat, menyerah pada pada dikte AS dan Israel, berpasrah diri pada ekspansi kekayaan melalui program normalisasi, mengesahkan negeri buatan pendudukan, menjamu imigran dan paling penting, membakar perang berdarah dalam negeri sebagai langkah dasar melucuti senjata Muqawamah. Dengan demikian maka perubahan yang dituntut beberapa pihak bermaknakan realisasi dikte dan menghapus martabat bangsa,” tambahnya.

Baca Juga : Eks Konsultan Trump: Setelah 41 Tahun Telaah, Saya Sadar Iran Menang

Analis sekaligus Editor surat kabar Rai al-Youm meyakini bahwa pidato Sayid Hasan Nasrullah dalam orasinya di hari Quds dunia tentang keamanan dan pendudukan merupakan orasi pelengkap perhitungan keamanan dan gas. Dua perhitungan ini yang mungkin akan dijadikan tema dalam tahap berikutnya.

Perhitungan pertama di Beit al-Muqaddas dan semua kota-kota Palestina dengan aksi-aksi kecil yang mengancam warga dengan pisau, pistol dan kapak dengan penegasannya bahwa penduduk Yahudi tidak akan bisa hidup aman di bawah rezim pendudukan.

“Tuan Nasrullah dalam pidato hari Senin menanyakan satu pertanyaan logis dan menyatakan bahwa hari ini Lebanon butuh pada ekspansi kekayaan alam di perairannya, yang bernilai ratusan miliar, lebih dari hari-hari sebelumnya. Lalu kenapa kami tidak menyuling kekayaan kami di wilayah kami sendiri, khususnya di saat dunia butuh pada Migas dan perang Ukraina?,” jelas Badel Bari Atwan.

Menjawab pertanyaan seperti ini tentu akan mengancam Israel, “Jika Lebanon kalian cegah untuk menyuling energinya sendiri, kami juga akan mencegah kalian untuk ekspansi minyak dan gas kalian. Dan lagi, tidak akan ada satupun perusahaan yang aktif di laut Mediterania yang akan menyuling minyak untuk kalian.”

Muqawamah Lebanon, menurut analisa Abdel Bari Atwan, mampu mengaplikasikan ancaman ini dengan mudah. Cukup rudal diluncurkan ke penyulingan gas dan minyak Israel di Palestina Pendudukan untuk menghancurkan penyulingan dan melarikan para tenaga kerjanya demi menyelamatkan diri. Dan kemudian, perusahaan dan investor juga akan lari, karena para investor takut. Berdasarkan laporan negeri buatan Israel, Hizbullah memiliki lebih dari 150 ribu rudal dan ratusan drone mutakhir. Dan kami tidak yakin bahwa semua artileri ini hanya barang tontonan.

Baca Juga : Iran Siap Produksi dan Tukar Ilmu Drone dengan Negara Sahabat

Senjata Muqawamah adalah Senjata Paling kuat Lebanon untuk Ekspansi Migas

“Senjata Muqawamah merupakan kartu paling mutakhir yang berada di tangan Lebanon untuk ekspansi minyak dan gas kedaulatan dan memaksa rezim Zionis untuk mengakui hak-hak mereka di bawah hak-hak internasional, khususnya mereka yang sudah beberapa kali mengadakan perundingan di bawah pengawasan internasional, yang fokus pada pelucutan senjata Muqawamah untuk menghina Lebanon,” tulis Abdel Bari Atwan.

Lebanon bersama Muqawamah sangatlah kuat, berhasil membebaskan wilayah dan meraih kekuatan pencegah hingga Israel tidak berani melangkah walau sejengkal di wilayahnya bahkan mengalahkan Zionis dalam perang Juni 2006.

“Namun demikian, orang-orang Lebanon sendiri yang menuntut pelucutan senjata dan mengurbankan Muqawamah bersama dengan kebanggaan-kebanggaannya, hanya untuk menyenangkan dua pihak, Israel dan AS. Tapi sekarang bukan waktunya untuk mengemis. AS sibuk dengan perang Ukraina dan mereka kalah, mengalami luka mendalam. Israel, menurut pengakuan Jenderal Ehud Barak, tidak akan sampai berumur 8 dekade. Khususnya di bawah perkembangan Muqawamah Arab dan Islam, rudal dan drone mereka, Israel akan tenggelam di dua sisi ini. Krisis dalam negeri yang sekarang menjerat, akan semakin parah,” hemat Abdel Bari Atwan.

Baca Juga : Buku Pemilu Lebanon, Perhitungan Memihak Muqawamah Hizbullah

Senjata Muqawamah akan Mengembalikan Lebanon ke Stabilitas

Senjata resistensi akan tetap di tangan. Para penfitnah dan provokator tidak akan sukses melucutinya, sekalipun AS, Israel dan sekutu Arab berdiri mendukung mereka. Blok Muqawamah akan menang dalam Pemilu depan. Keputusan kuat mereka akan mendiktekan ekspansi Migas, kemudian akan mengembalikan bangsa Lebanon ke periode bermartabat dan sejahtera.

Di akhir, Abdel Bari Atwan mengajukan satu persoalan, “Kenapa Israel dan Amerika menugaskan pelucutan senjata Muqawamah ke pundak pihak-pihak Lebanon sendiri lalu menyebar fitnah berdarah di antara mereka? Kenapa, di saat mereka mengklaim kuat dan mengatakan suka Lebanon, mereka sendiri tidak melakukannya? Jawabannya sangatlah sederhana. Mereka (AS-Israel) sudah berusaha beberapa kali dan gagal. Senjata Muqawamah masih ada, bahkan lebih kuat dan lebih canggih. Tuan Nasrullah berbicara benar ketika mengatakan kepada pendukung pelucutan senjata: Mulailah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *