Purna Warta – Salah satu site Palestina dalam laporannya menelusuri sejarah pendek pelarian sukses tahanan al-Quds dan menuliskan catatan bahwa setiap tahanan Palestina yang ingin lari, pasti menyadari bahwa senjata paling kuat untuk menggali terowongan adalah kuku dan sendok.
Senin, 6/9, kemarin 6 tahanan Palestina berhasil melarikan diri dari penjara paling ketat Israel, yaitu Gilboa yang terletak di bagian utara Palestina Pendudukan 1948.
Ini bukanlah peristiwa pertama kali, sebelumnya tahanan Palestina juga telah berhasil mengangkangi pengawasan ketat keamanan penjara-penjara rezim Zionis. Bahkan sebagian mereka kembali ke gerakan Muqawamah dan melawan Israel. Sebagian dari mereka juga berhasil meneguk madu syahadah.
Lari Dari Penjara Shatta
Ultra Palestina melaporkan bahwa, aksi pertama melarikan diri dari jeruji Tel Aviv terjadi pada tahun 1958. Kala itu ada konflik dan keributan antara 190 tahanan Palestina dan pihak keamanan Zionis di penjara Shatta. 11 tahanan Palestina meninggal dunia dan 77 lainnya melarikan diri dari penjara tersebut. Adapun dari pihak Israel, 2 prajurit mereka tewas.
Hamzah Younes dengan Riwayat 3 Kali Melarikan Diri
Seorang tahanan bernama Hamzah Younes dari desa ‘Ara, selatan Haifa memiliki pengalaman sukses 3 kali melarikan diri dari penjara rezim Zionis. Kali pertama dilakukan pada tahun 1964, kabur dari penjara Ashkelon bersama dua tahanan lainnya dan berhasil sampai di Gaza.
Di Gaza, Hamzah bergabung dengan Muqawamah dan perang pada tahun 1967. Dia mengalami luka-luka dalam perang tersebut hingga tertangkap kembali. Dan kembali sukses melarikan diri dan pergi ke Beirut, Lebanon.
Dalam upayanya kembali ke Palestina melalui jalur ilegal laut, Hamza kembali tertangkap pada tahun 1971. Hamzah dipenjara di jeruji al-Ramla dengan hukuman abadi. Akan tetapi dia tetap berhasil kabur dengan menjebol jendela dan pergi lagi ke Lebanon.
2 Tahanan Melarikan Diri Dari Silwad
Seorang tahanan Palestina bernama Mahmoud Abdullah Hammad berhasil melarikan diri dari Silwad pada tahun 1969 di waktu transisi tahanan dari satu penjara ke penjara yang lain. Sebelum sampai ke Yordania, Mahmoud berada dalam pengawasan.
Satu tahanan lain yang berhasil lari adalah Nasser Isa Hamid pada tahun 1983. Tapi di akhir terpaksa menyerahkan diri.
Kabur Dari Jeruji Nafha
3 tahanan Palestina berhasil kabur dari penjara Tel Aviv, Nafha pada tahun 1987. Namun mereka berhasil ditangkap kembali ketika hendak pergi ke Mesir.
Pelarian Omar Nayef
Pada tahun 1990, tahanan Palestina bernama Omar Nayef melarikan diri ketika mau dipindah ke rumah sakit Betlehem. Kemudian dirinya lari ke Yordania dan terakhir ke Bulgaria. Pada tahun 2016 Omar tewas diteror di dalam Gedung Kedubes Palestina.
Lari dari Penjara Kfar Yona
Pada tahun 1996, dua tahanan Palestina berhasil lari dari penjara Kfar Yona dengan menggali terowongan sepanjang 11 meter. Ini adalah operasi melarikan diri dengan menggali terowongan pertama. Namun keduanya kembali ditangkap pada tahun 2000.
Kabur dari Penjara Ofer
Pada tahun 2003, 3 tahanan palestina berhasil kabur dari penjara Ofer lewat lobang terowongan. Satu dari mereka meninggal dunia dalam adu senjata dengan militer Zionis, satu lagi meninggal dalam teror dan satunya lagi ditangkap kembali.
Cara-Cara Kabur dari Penjara
Website Asdaa terkait metode ngacir ini melaporkan, “Politik rasis rezim Zionis versus tahanan Palestina memaksa mereka untuk meraih kebebasan yang terenggut dengan cara apapun. Tahanan Palestina ketika berfikir untuk melarikan diri, dengan pasti mereka menyadari bahwa alat paling kuat untuk menggali terowongan adalah kuku dan sendok.”
“Terkadang juga para tahanan mengumpulkan kawat-kawat pagar berduri dan merekapun berhasil keluar. Di sebagian waktu, mereka menggabungkan dua cara ini,” tambahnya.
Terkadang juga, menurut penelusuran Asdaa, para tahanan memanfaatkan hancurnya penjara dari segi bangunan ataupun yang lainnya. Kadang mereka lari dengan menggunakan seragam pekerja.