Purna Warta – Perang perdagangan Donald Trump, mantan Presiden AS, melawan Cina kalah total dari semua sisi.
Surat kabar Axios, (1/2) hari Senin lalu, mengabarkan pemerintahan baru Amerika pimpinan Joe Biden menganalisa tahap pertama kerjasama perdagangan Amerika-Cina.
Dalam analisa Axios, dari sekumpulan laporan yang sampai ke tangannya, disimpulkan bahwa saat sedang mengawasi, Joe Biden tidak menemukan sesuatu kecuali kegagalan dan penurunan.
“Sebenarnya perang perdagangan ini bertujuan untuk menundukkan Cina dengan pengaktifan pajak berat atas barang-barang Beijing, meningkatkan produksi barang Amerika dan memperlambat kebangkitan Cina sebagai satu negara adidaya dunia,” tulis Axios menjelaskan analisanya.
Berdasarkan data dari Dewan Kerjasama Perdagangan Amerika-Cina, Axios menyimpulkan bahwa perang perdagangan dengan Cina telah memukul ekonomi Amerika Serikat hingga gagal meraih kepentingan politik.
“Perang perdagangan telah menurunkan angka produksi Amerika dan menyebabkan pengangguran hingga 245 ribu warga,” jelas Axios.
Pada tahun 2020, penurunan investasi langsung asing ke Amerika mencapai angka 49%. Penurunan ini telah dimulai semenjak tahun 2017 dan dengan pandemi Corona ditambah penolakan Trump untuk menghapus pajak, erosi tidak dapat dihindarkan.
Mengutip dari analis institut Brooklyn, Axios menulis, “Pajak ini telah memaksa perusahaan-perusahaan Amerika menerima keuntungan sedikit, mengurangi pegawai dan upah mereka. Penambahan gaji juga mengalami pemunduran dan meningkatkan harga untuk konsumen dan perusahaan-perusahaan Amerika (lainnya).”
Mengutip dari analis ekonomi lainnya, Axios meneruskan, “Perang perdagangan Amerika versus Cina, telah menurunkan harga mata uang dolar dan inflasi Amerika.”
Sementara pada tahun lalu, 2020, ekspor Cina mencapai 535 miliar dolar lebih tinggi dari ekspor Amerika. Dengan pertumbuhan 27%, Cina telah menuliskan rekor baru. Dari 535 miliar dolar ini, 317 miliar dolar berkaitan dengan ekspor-impor barang Cina-Amerika, jadi meningkat 7% dari tahun sebelumnya, 2019.
Baca juga: 4 Syarat Senator ke Pemerintah AS Jika Ingin Kerjasama dengan Iran