Pemilu Lebanon; Aliran Uang Asing dan Jejak Intervensi AS-Saudi

Pemilu Lebanon; Aliran Uang Asing dan Jejak Intervensi AS-Saudi

Purna Warta – Pemilu Lebanon bisa dianalisa sebagai satu peristiwa dalam negeri Beirut dalam struktur intervensi Kedutaan Besar AS dan Saudi untuk menyetir hasil Pemilu.

Pemilu Lebanon dilangsungkan 15 Mei kemarin. Meskipun diselenggarakan sesuai di waktu yang ditetapkan, namun ada jejak intervensi atau ikut campur asing. Mulai dari ancaman hingga upaya pengunduran oleh para lawan Lebanon demi menghancurkan acara akbar pemungutan suara. Salah satu Kedutaan Besar yang aktif di Beirut dengan target menentukan hasil penghitungan suara, lalu mencuri suara untuk para antek dalam negeri adalah Kedubes AS dan Saudi. Mereka lebih aktif dari pihak manapun.

Baca Juga : Bagaimana Media Barat Mensucikan Bercak Dosa di Perang Ukraina?

Secara umum:

  1. Kedubes Negeri Paman Sam dan Saudi berupaya mengaplikasikan taktik anti-keamanan dan mengelontorkan uang ke kantong para anteknya demi mengatur hasil Pemilu.
  2. Intervensi AS dan Saudi tidak terbatas pada propaganda dan keuangan, namun juga perang media versus poros Muqawamah Lebanon.
  3. Siasat AS-Saudi tidak berhasil melemahkan sekutu front Kristen Muqawamah dan harapan terus hidup akan terbentuknya satu fraksi raksasa dengan partisipasi gerakan Pembebasan Patriotik (Free Patriotic Movement).
  4. Kedubes Paman Sam dan Saudi terus menyerang Hizbullah dengan penggunaan istilah reformasi, tapi tidak berhasil dengan bukti hasil Pemilu.
  5. Pembentukan fraksi lebih besar di dalam Parlemen dengan menarik front-front netral nasional dan Kristen. Hal ini akan menyempurkan politik anti-Muqawamah AS-Saudi.

Analisis Situasi

Upaya Barat dan Arab untuk ikut campur dalam Pemilu dan mengekploitasi hasil dipimpin oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi. Target serta senjata dua pihak ini semakin terlihat sama ketika mereka fokus dalam upaya melemahkan gerakan-gerakan politik nasionalisme (seperti Gerakan Pembebasan Patriotik) dan menurunkan bendera Muqawamah (seperti Hizbullah dan partai Amal). Mencerai-berai suara bangsa Lebanon pendukung Hizbullah dan menguatkan pondasi basis partai-partai ekstrim serta front yang searah dengan politik Arab-Zionis merupakan tujuan utama Kedubes AS dan Saudi.

Baca Juga : Eks Konsultan Trump: Setelah 41 Tahun Telaah, Saya Sadar Iran Menang

Melihat situasi Lebanon saat ini, maka senjata paling mutakhir demi target ini adalah gelontoran uang ke para abdi-abdi mereka di Beirut. Efek suntikan uang AS-Saudi di beberapa tempat telah menampakkan diri dimulai sebelum pemungutan suara. Memang staf Pemilu partai Pasukan Lebanon dan partai Garda Lebanon sangatlah berbeda dalam menyebar fitnah, akan tetapi fasilitas senjata mereka dalam menarik suara rakyat sama dan sangatlah kentara.

Efek suntikan uang ini juga terlihat untuk kedua kalinya tepat di hari pemungutan suara. Tempat, di mana partai Pasukan Lebanon pimpinan Samir Geagea dan Garda Lebanon (yang merupakan dua partai anti-Muqawamah gerakan 14 Maret) berada, menjadi pusat laporan chanel-chanel media. Media-media ini melaporkan secara live aktifitas kantor pusat partai-partai yang searah dengan Washington-Riyadh di sela jam aktif pemungutan suara.

Situasi ini menjadi pembahasan hangat pihak dalam maupun luar Lebanon. Bukan hanya pihak Muqawamah, akan tetapi hampir semua front politik Lebanon juga menyindir bantuan finansial dan aktifitas media antek-antek AS dan Saudi. Bahkan mereka protes terang-terangan akan aktifitas anti-Muqawamah mereka.

Gebran Bassil, Ketua partai Pembebasan Patriotik Lebanon, dalam sebuah konferensi Pemilu di depan jurnalis menegaskan, “Kami tahu uang yang dikeluarkan untuk Pemilu. Sumbernya juga sudah dikenal umum. Ini membuktikan bahwa perang Pemilu bukan hanya memiliki sisi regional dalam negeri.” Bahkan ketua partai Kristen ini menyebut siasat Samir Geagea sebagai penipuan dan bertentangan dengan tuntutan bangsa karena suntikan uang.

Baca Juga : Iran Siap Produksi dan Tukar Ilmu Drone dengan Negara Sahabat

Abdel Bari Atwan, salah satu analis kondang dunia Arab di media Rai al-Youm, satu hari pasca Pemilu dan pengumuman hasil penghitungan tahap pertama di jurnalnya mengakui kegagalan semua negara-negara yang menginvestasikan uangnya di Beirut. Di sini, Atwan juga menyindir raihan suara partai politik Samir Geagea yang jelas-jelas didukung oleh AS-Saudi.

Satu hari sebelum Pemilu, Gebran Bassil secara transparan menerangkan bahwa Ketua partai Pasukan Lebanon (Lebanese Forces) merupakan tangan panjang dunia Arab dan memberikan suara kepadanya sama saja dengan memberikan suara kepada Israel dan ISIS.

Waleed al-Bukhari, Dubes Saudi di Beirut, tidak bisa menahan bahagia di sela kabar hasil penghitungan Pemilu Parlemen dan warta pro-kontra tentang kekalahan sekutu Hizbullah di beberapa wilayah. Partai Samir Geagea mampu meraih 24 kursi Parlemen setelah penghitungan tahap pertama.

Akan tetapi bahagianya ini terasa tidak lama, karena hasil keseluruhan penghitungan terakhir mengumumkan kemenangan sekutu Muqawamah dan Ketua partai Kristen menyerukan para pendukungnya untuk membangun aliansi besar di Parlemen. Bahkan menyebut perang Pemilu di Lebanon sama dengan perang versus AS dan Israel.

Baca Juga : Buku Pemilu Lebanon, Perhitungan Memihak Muqawamah Hizbullah

Manuver politik anti-Muqawamah AS merupakan salah satu perangkat pelengkap siasat uang Saudi di Lebanon, yang merupakan tempat yang paling urgen di mata Israel. Mengenai siasat Washington dalam Pemilu kali ini harus dikatakan bahwa manuver AS untuk manipulasi penghitungan suara telah dimulai sejak Oktober 2019 lalu, yaitu di saat mereka mengeksploitasi demonstrasi untuk kepentingan dirinya.

Dari sisi lain, AS juga berhasil menekan warga dan aktifitas pasar karena blokade ekonomi Lebanon. Selain itu, supresi politik kepada para petinggi Beirut telah memberikan mereka kesempatan besar untuk membeli pihak-pihak dalam negeri Lebanon. Strategi ini terus berjalan 3 tahun hingga sebagian jumlah sosial masyarakat Beirut meramaikan pos pemungutan suara karena janji dan harapan bantuan asosiasi ekonomi (seperti IMF). Dengan memanipulasi istilah reformasi dan perubahan, mereka menarik warga, namun setelah ikut, mereka akan dibiarkan dalam kemiskinan.

Hasil penghitungan suara dan sukses raihan kursi Parlemen telah meminimalisir gerak AS-Saudi. Tapi pasti mereka akan bersiap untuk Pemilu mendatang. Keberhasilan poros Muqawamah dan para sekutu nasionalisnya, akan sempurna ketika mereka juga mampu membangun satu fraksi raksasa di Parlemen secepat mungkin. Dan di tahap berikutnya, mereka juga harus mendorong pemilihan Presiden dan bekerja dengan pemerintahan baru. Jika tidak demikian, maka tidak akan ada skenario kecuali pemecahan parlemen dan intervensi asing dalam agenda kerja urusan dalam negeri Lebanon.

Baca Juga : Target Kunjungan Bin Salman ke Mesir

Para antek AS dan Saudi akan terus berupaya menuding Hizbullah sebagai tersangka peningkatan krisis dan pengunduran pembentukan pemerintahan baru, bahkan mereka akan berusaha menciptakan perang saudara dan pelucutan senjata Muqawamah. Namun demikian, tuntutan front-front nasionalis ditambah seruan mereka kepada semua partai untuk aktif terjun berpartisipasi maksimal di Parlemen baru serta persatuan melawan intervensi asing akan mendiktekan satu kekalahan anyar bagi koalisi Washington-Riyadh di Beirut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *