Yerusalem, Purna Warta – Pemilu Hamas telah berakhir dan hasilnya menunjukkan keterjagaan keseimbangan antara poros Iran dan Lawan.
Dalam pemilihan umum terakhir Hamas, Ismail Haniyeh dan Khaled al-Arouri berhasil mempertahankan kursinya masing-masing. Khaled Mashaal kembali ke barisan petinggi dan terpilih menjadi Kepala Biro Politik Hamas di luar negeri.
Surat kabar Turki, Anadolu dalam salah satu analisanya menorehkan sebuah catatan bahwa pengamatan ahli mengenai Ismail Haniyeh, yang bertahan sebagai Ketua Hamas, dan kembalinya Khaled Mashal sangatlah berbeda.
Baca Juga : Pertemuan Presiden Iran dengan Utusan Khusus Yaman
Sebagian yakin bahwa urusan ini adalah salah satu upaya Hamas dalam menjaga koalisi regional dengan poros pimpinan Iran. Sebenarnya Hamas berambisi untuk memperbaiki hubungannya dengan pihak lawan, yaitu Saudi.
Talal Aukal, seorang jurnalis sekaligus analis, kepada surat kabar Anadolu menjelaskan alasan di balik terpilihnya Haniyeh dan al-Arouri yang dikarenakan hubungan baik keduanya dengan Iran.
“Melihat dukungan yang Iran berikan kepada poros Muqawamah dan melirik pula hubungan keropos Hamas dan Arab Saudi. Gerakan Muqawamah Palestina ini akhirnya berhasrat merajut relasi baik dengan Tehran,” jelasnya.
Baca Juga : Al-Mashat: Yaman Berperang Langsung dengan Amerika dan Israel
“Ini adalah sebuah kebenaran bahwa mereka ingin mempertahankan hubungan dengan Iran. Karena Tehran adalah unsur utama poros resistensi dan perlawanan dan Hamas tidak mengingkari dukungan Iran. Kepemimpinan Hamas dalam periode lalu telah berhasil menjalin hubungan kuat dengan Iran dan Mesir. Karena hal inilah Hamas mendapatkan kesempatan kedua. Haniyeh dan al Aoruri bertahan karena pengalaman sukses petinggi Hamas dalam 4 tahun terakhir,” tambahnya.
Surat kabar Turki tersebut meneruskan analisanya dengan mengutip laporan media Al Mayadeen yang menuliskan kunjungan Ismail Haniyeh ke Iran di periode kedua kepemimpinannya yang akan dimulai pada hari Rabu (4/8). Satu jadwal yang belum dilaporkan oleh pihak Hamas sendiri.
Sementara Hani Habib menanggapi terpilihnya Mashal sebagai Kepala Hamas di luar negeri dan mengatakan, “Mashal memiliki hubungan baik dengan Saudi dan negara-negara lainnya. Dan Hamas mengincar hubungan baik dengan Riyadh.”
Baca Juga : Inilah Rincian Drone Amerika yang Jatuh di Suriah
“Hamas terpengaruh oleh situasi regional dan internasional. Para petinggi politik Hamas berupaya untuk mempertahankan keseimbangan antar kubu demi meminimalisir dampak kebijakan-kebijakan pihak luar dan seminimal mungkin tidak terjerumus dalam satu kubu,” tambahnya.