Pemilu Iran dan Pesan-Pesan Sayyid Ali Khamenei

Pemilu Iran dan Pesan-Pesan Sayyid Ali Khamenei

Tehran, Purna Warta – Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Sayyid Ali Khamenei, menyampaikan pesan terkait pemilu tahun ini pada sebuah pertemuan virtual dengan anggota Majlis Syura Islam pada Kamis (27/5).

Karena rasa haus untuk mengungkap Pemilu yang ditunggu-tunggu lawan dan kawan ini, maka keharusan mengetahui pandangan Pemimpin revolusi takkan lekang waktu.

Pertemuan secara virtual terpaksa dilakukan karena pandemi yang masih menyelimuti Tehran dan kota-kota besar lainnya. Media-media dalam negeri Iran telah menginformasikan kemajuan vaksin buatan tangan generasi muda yang terus menjalani tahap demi tahap aturan kedokteran nasional maupun internasional kendati telah ditinggal andil besar sekelas Martir Mohsen Fakhrizadeh, yang tewas dalam teror.

Baca Juga : Ini 7 Kandidat yang Siap Bersaing di Pemilu Iran

Di awal Imam Ali Khamenei berpesan kepada Dewan Permusyawaratan. Pertama adalah tetap revolusioner dan terus bergerak-berusaha tanpa batas.

Sayyid Ali Khamenei memperingatkan para anggota Dewan atau Majlis yang terkadang khilaf karena uang dan jabatan. Karena dalam pandangan al-Quran, orang yang dirahmati oleh Allah swt adalah orang yang berada dalam jalan lurus dan istiqamah.

Pesan kedua Rahbar kepada anggota Majlis adalah meningkatkan efektifitas, rasionalitas dan ketenangan (tuma’ninah).

Perihal dua pesan ini, yaitu revolusioner dan rasionalitas, sang Pemimpin revolusi tertinggi Iran mengambil contoh Imam Khomeini sebagai ejawantah sempurna dua sifat tersebut.

Pesan ketiga Sayyid Ali Khamenei adalah mengenal bahaya sikap para anggota Dewan atau yang biasa disebut patologi perilaku, baik dalam birokrasi dan urusan lainnya.

Pesan keempat Rahbar atau Pemimpin revolusi Islam di Iran adalah mengenal tribun dan memanfaatkannya secara baik.

“Terkadang pengungkapan kritik di tengah orang-orang terbatas (sedikit) lebih berpengaruh dibanding menjelaskannya di tengah-tengah tribun khalayak Majlis, yang terkadang tidak berpengaruh bahkan berbahaya,” jelasnya mengingatkan para anggota Dewan.

Terakhir Rahbar revolusi Iran mengingatkan pesan Imam Khomeini kepada Majlis bahwa Majlis harus menjadi intisari dan indukan segala kebajikan bangsa. Sehingga memaksa para anggota untuk mengenal, mendefinisikan dan menentukan kebutuhan-kebutuhan bangsa.

“Dalam 42 tahun terakhr, kebutuhan bangsa yang diperlukan dalam berbagai ranah adalah perjuangan, pengorbanan, martabat, kepercayaan diri, optimisme dan kemampuan berdiri sendiri menghadapi segala urusan,” tegas Sayyid Ali Khamenei memberikan contoh kebutuhan bangsa dalam 42 tahun itu.

Setelah membahas tentang Majlis dan Dewan, Sayyid Ali Khamenei mengupas masalah Pemilu. Sedari awal, pemimpin Revolusi Islam di Iran ini telah mewanti-wanti musuh yang terus mengikis Pemilu.

“Musuh mengoperasikan semua kemampuannya sampai Pemilu menjadi sumber kegagalan dan kekalahan bangsa. Secara disadari atau tidak, (kadang) orang-orang dalam meneruskan inti pernyataan para lawan. Akan tetapi Saya sangat berharap, dengan kasih Ilahi dan upaya bangsa, Pemilu ini menjadi sumber harkat dan martabat negara,” jelasnya.

Sayyid Ali Khamenei menghaturkan terima kasihnya kepada pihak-pihak, yang mendaftarkan diri namun tidak lolos dalam penyeleksian oleh Dewan Konstitusi, karena telah bersikap gentle dan mengajak para pendukungnya untuk tetap memeriahkan Pemilu.

“Anda tidak lolos bukan berarti Anda tidak layak, bukan berarti menghapus kelayakan. Akan tetapi dalam artian bahwa Dewan Konstitusi tidak bisa mengambil kesimpulan dalam menentukan kelayakan pihak tertentu berdasarkan informasi, potensi dan pengenalan-pengenalan, meskipun mungkin saja dia adalah orang yang memiliki kelayakan tinggi,” jelasnya.

Mengenai beberapa kritik dan protes kepada Dewan Konstitusi, Imam Sayyid Ali Khamenei menjelaskan, “Kritik ini memiliki tujuan bermacam-macam. Sebagian dilontarkan karena takut dan khawatir akan keikutsertaan yang minim. Sebagian mengkritik karena tidak setuju dengan ketidaklolosan. Ini bukanlah kritikan. Namun sebagian lain, mengkritik karena memang tidak setuju dengan Dewan Konstitusi. Dia eksploitasi dunia maya dan media, mereka mengambil kesempatan untuk balas dendam terhadap Dewan Konstitusi. Allah swt. tidak akan membiarkan pihak seperti ini.”

Baca Juga : Kandidat Capres Hemmati: Saya Adalah Agen Perubahan Ekonomi Iran

Tentang kekhawatiran akan menurunnya jumlah ikut serta dalam Pemilu, Sayyid Ali Khamenei yakin bahwa hal tersebut bukan difaktorkan oleh (penolakan) satu nama atau dua nama.

“Saya yakin bahwa statistik keikutsertaan warga tidak berkaitan dengan nama ini dan itu. Tetapi masyarakat mencari pihak yang memiliki manajemen dan kemauan serta efektifitas tinggi dalam menyelesaikan masalah bangsa. Bagi rakyat tidak penting pihak itu memiliki nama apa, dari sayap mana, yang jelas adalah memang ini penting di mata politik, tapi tidak di mata umum masyarakat,” jelasnya.

“Yang penting adalah para kandidat mampu meyakinkan masyarakat bahwa mereka tahu masalah sosial. Mereka adalah sosok manajer, pemimpin dan jujur. Memiliki kemampuan dalam mengatur pemerintahan. Dengan begitu, dengan Kasih dan izin Ilahi, masyarakat akan meramaikan pos-pos suara dengan jumlah besar.”

Tentang beberapa tuntutan dan keinginan bahwa kandidat harus turun dalam diskusi tentang media dan politik internasional, menurut Sayyid Ali Khamenei, hal tersebut bukanlah kebutuhan urgen warga.

“Ini bukanlah bagian urgen kebutuhan masyarakat. Masalah warga adalah pengangguran generasi muda, jurang kehidupan sosial yang lemah dan mafia impor, yang memotong produksi dalam negeri, memutus harapan pemuda cerdas nan teguh dan menjerumuskan petani-petani giat,” jelasnya.

“Akhir-akhir ini Saya telah mengingatkan kondisi pertanian, karena petani giat telah memanen hasil taninya namun politik buruk ekspor-impor telah menghancurkannya. Keuntungan utama dialirkan ke kantong-kantong tengkulak.”

Baca Juga : Jubir IRGC: Pemilu Iran Bak Musim Semi untuk Media Asing

“Urusan genting dan utama bangsa adalah ekonomi. Para kandidat harus menyiapkan jalan keluar masing-masing untuk menyelesaikan masalah ekonomi, memaparkannya ke masyarakat dan meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki jalan keluar ekonomi.”

Rahbar Sayyid Ali Khemenei juga mengingatkan langkah-langkah musuh dalam kontranya melawan Pemilu Iran dan menegaskan, “Dalam 42 tahun ini, agenda propaganda musuh adalah sebelum Pemilu mereka mengatakan, “Rakyat tidak akan ikut”. Setelah rakyat terjun Pemilu, mereka akan mengatakan, “Pemilu sudah diatur”. Tentang pihak terpilih sebagai presiden, mereka akan mengatakan, “Dia tidak memiliki pilihan”.

Menurut analisa Imam Ali Khamenei, propaganda selalu ini-ini saja lalu mengatakan, “Mereka berupaya mendiktekan kepada warga bahwa Pemilu dan pemilihan presiden tidak berguna. Dan sangat disayangkan sekali, pihak dalam juga terus mengungkit-ungkit hal ini.”

“Meskipun ada permusuhan dan propaganda ini, tugas semua adalah Kami hanya mencari taklif Allah swt dan Ridho Allah swt, Kami hanya menjalankan tugas.”

Imam Ali Khamenei juga mewanti-wanti agar Pemilu tidak dijadikan medan perang seperti yang terjadi di Amerika dan beberapa negara Eropa lainnya yang telah meruntuhkan martabat mereka.

“Sejak dahulu, di setiap dialog dan program Pemilu menggunakan metode penundukan, pengejekan dan menakut-nakuti warga, pemerintah selalu memikul kerugian.”

“Medan Pemilu adalah medan pertandingan khidmat dan saling menyalip dalam kebaikan. Saling menghina dan lainnya harus dihindari,” tegasnya seraya memperingatkan agar tidak meneriakkan syiar-syiar fiktif dan menipu.

Baca Juga : Ini Kunci Gebrakan Pemerintahan Iran Berikutnya

Menjaga moral dan etika serta mencegah diri untuk tidak melewati garis asli revolusi adalah pesan lainnya dari Sayyid Ali Khamenei kepada semua kandidat.

Tak hanya para kandidat, Sayyid Ali Khamenei juga memperhatikan urusan pendukung dan menganjurkan agar terus memiliki maksud dan niat Ilahi.

“Kadang panasnya pendukung kandidat menjadi pendorong lisan kotor. Hal ini harus benar-benar dijaga karena salah satu dari program musuh adalah pertarungan pendukung dan eksploitasi medsos untuk menghina dan menebar kebohongan.”

“Target musuh adalah menciptakan jurang yang sangat dalam, terkadang tersebar di dunia maya hal yang tidak mendefinisikan kebutuhan masyarakat.”

Sayyid Ali Khamenei lebih lanjut mewanti-wanti para kandidat agar menerima hasil Pemilu dengan lapang dada, “Jangan sampai Pemilu Kepresidenan diterima saat menguntungkan pihaknya. Ketika menguntungkan pihak lain, mengatakan, “Kami tidak terima”. Dan sangat disayangkan ujian pahitnya telah Kita rasakan di tahun 2009 yang terasa sampai sekarang.”

“Pemilu hanya sehari, tapi dampaknya hingga bertahun-tahun. Oleh karena itulah, Kalian mintalah petunjuk kepada Allah swt agar memilih orang yang layak,” tambahnya seraya mengingatkan propaganda musuh yang mengatakan Pemilu tak berguna.

“Jangan dengarkan mereka,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *