Purna Warta – Krisis antara dua kedaulatan Pakistan dan Afganistan meningkat di tengah perkembangan situasi parah politik serta anflasi Islamabad. Pertarungan antara Kabul dan Islamabad telah menyulitkan pemerintahan Shehbaz Sharif. Sementara Afganistan mampu menguatkan diri di tengah etnis Pashtun dengan mengirim pasukan di sekitaran perbatasan Duran dan nir-reaksinya melihat maraknya provokasi Taliban di Pakistan.
Dengan ditembakkannya roket dari wilayah Afganistan ke Pakistan di daerah Chaman, paling tidak ada 6 warga sipil Pakistan yang meninggal dunia serta melukai 20 orang lainnya. Peristiwa ini terjadi tatkala petinggi kedua negara mengadakan pertemuan dan perundingan dalam beberapa minggu untuk menyelesaikan konflik di perbatasan serta berupaya mencegah serangan terorisme di perbatasan bersama Afganistan-Pakistan.
Setelah Taliban berkuasa, ada dua masalah yang membuat krisis dengan negara tetangganya ini yaitu Pakistan; pertama serangan terorisme dan kedua garis perbatasan Duran. Islamabad memiliki panjang 2.600 KM perbatasan darat dengan Kabul, di mana mayoritasnya adalah wilayah pegunungan.
Perbatasan Duran atau the Duran Line, yang diambil dari nama Pangeran Britania Raya, Sir Henry Mortimer Durand, digariskan oleh kesepakatan antara pemerintahan Britania dengan Abdur Rahman Khan, Pemimpin Afganistan untuk membuat peta perbatasan India Britania dan Afganistan pada tanggal 12 November 1893. Pasca berdirinya Pakistan pada tahun 1948, pemerintahan Afganistan selalu berdalih bahwa keabsahan kesepakatan garis perbatasan ini telah habis pada tahun 1993, karena batas resolusi hanya sampai 100 tahun.
Berasaskan masalah inilah, setiap kebijakan Pakistan dalam mengirim pasukan demi membuat satu garis pertahanan dan pos perbatasan di sepanjang wilayah ini, selalu mendapatkan penentangan keras dari pihak Afganistan. Di akhir tahun lalu, banyak video maupun laporan warta yang menunjukkan pasukan Taliban telah mencabut pagar kawat berduri yang ditancapkan oleh pasukan bersenjata Pakistan di wilayah timur Nangarhar, di wilayah perbatasan Duran.
Selain upaya pembentukan garis perbatasan ini, ada krisis lain yang melilit dua pemerintahan Pakistan dan Afganistan. Sebenarnya, Pakistan merupakan pendukung asing Taliban dalam beberapa dekade terakhir. Namun sejak Taliban menguasai tampuk kekuasaan pada Agustus 2021 kemarin, hubungan Islamabad dan Kabul menjadi kelam, karena Pakistan meyakini bahwa Taliban tidak memiliki keinginan cukup untuk menghabisi aktifitas teroris di perbatasan dua negara. Karena hal inilah, Shehbaz Sharif, PM Pakistan, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB mengungkapkan kekhawatirannya ketika membahas teroris di dalam Afganistan.
PM Sharif menyebut ISIS, Gerakan Taliban Pakistan (Tehrik-i Taliban Pakistan atau TTP), al-Qaeda, partai Islami Turkistan (Turkistan Islamic Party) dan Gerakan Islami Uzbekistan (Islamic Movement of Uzbekistan) dengan teroris yang eksis di Afganistan dan seharusnya dilawan dari segenap sisi dengan dukungan dan kerja sama petinggi Kabul.
Pemerintah Pakistan sangat sensitif melihat provokasi kelompok-kelompok Taliban di Pakistan ini, adapun Taliban yang di Afganistan sama sekali tidak merasa terganggu. Taliban yang di Pakistan lebih dekat dengan kelompok Taliban Afganistan dikarenakan kesamaan etnis dan kekeluargaan etnis Pashtun, sebab hal inilah pemerintah Taliban Afganistan tidak terlalu serius menanggapi provokasi serta aktifitas teroris ini.
Pada tahun 2021 kemarin, terjadi 294 serangan kelompok teroris Taliban di Pakistan, di mana jumlah serangan ini meningkat 56% dibandingkan dengan yang terjadi di tahun 2020.
Krisis antara pemerintahan Afganistan dan Pakistan memanas di tengah pertarungan politik dan inflasi yang meninggi di Islamabad. Perkembangan krisis ini semakin menyulitkan pemerintahan Shehbaz Sharif. Adapun pemerintahan Taliban di Afganistan telah sukses menguatkan kedudukannya di tengah etnis Pashtun karena pengiriman pasukan di perbatasan Duran dan tidak adanya reaksi mereka terhadap aksi terorisme Taliban di Pakistan.
Akan tetapi harus dilihat, apakah strategi ini akan terus langgeng atau tidak? Karena Afganistan butuh pada dukungan militer dan kemanusiaan Pakistan. Selain itu, Islamabad juga bisa menjadi faktor kunci dalam meresmikan pemerintahan Taliban Afganistan di kancah internasional.