Parlemen Pendukung Muqawamah; Awal Kekalahan Poros AS-Saudi di Lebanon

lebanon

Purna Warta – Hasil konferensi pertama Parlemen baru Lebanon memperlihatkan kekuatan besar gerakan Hizbullah dan koalisiya, lebih dari sekutu poros AS-Saudi, karena persatuan dan koordinasinya.

Terpilihnya kembali Nabih Berri, politikus kondang Syiah menjadi Pemimpin Parlemen anyar pada hari Selasa, 31/5, mengandung beberapa pesan, terkhusus pemilihan ini terjadi di pertemuan pertama Parlemen. Dewan Parlemen memilih Nabih Berri untuk ketujuh kalinya sebagai awal langkah politiknya. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki persatuan serta sinkronisasi yang diperlukan.

Setelah hasil Pemilu Parlemen diumumkan dan pasca poros AS-Saudi mengetahui kursi yang lepas dari kuasanya, mereka berupaya menebarkan isu serta opini kesamaan Parlemen Lebanon dengan Irak, yaitu satu sekumpulan elit politik yang tidak termanajemen dan tak terkoordinasi.

Dalam konferensi pertama Parlemen anyar ini, Nabih Berri terpilih menjadi Ketua dengan 65 suara dari 128 suara. Adapun Elias Bou Saab terpilih menjadi Wakil-nya. Elias merupakan Wakil dari partai sekutu Hizbullah, yang berhasil memenangkan pertarungan dengan Wakil dari partai sekutu Samir Geagea (sekutu AS-Saudi).

Hasil-hasil pertemuan pertama Parlemen mendapatkan banyak respon. Pro dan kontra Muqawamah dalam dan luar negeri Lebanon saling menganalisa hasil konferensi. Tak ketinggalan media Israel, juga menanggapi buah pertama dari jalsah Parlemen anyar ini dan menyatakan, “Oposisi Hizbullah dan Sayid Hassan Nasrullah harus menanggung kekalahan pertamanya.”

“Dengan duduknya Nabih Berri di kursi Ketua dan sukses Elias Bou Saab sebagai Wakil Berri, maka poros Hizbullah kembali meraih poin,” tulis media Zionis, Kan dalam analisanya.

Begitu pula Rotter.net, yang juga media jaringan Zionis, menyebut pemilihan Berri dan Bou Saab telah membuat Hizbullah dan sekutunya bernafas lega.

Israel Hayom juga menanggapi terpilihnya Nabih Berri dalam satu pemungutan suara di Parlemen dan menuliskan bahwa suara lebih dari separuh jumlah Parlemen ini menunjukkan persatuan dalam tubuh aliansi Hizbullah.

“Terpilihnya Berri merupakan satu ujian pertama untuk lawan Hizbullah yang kalah secara dramatis,” tulis Israel Hayom dan menyebut partai Samir Geagea, Pasukan Lebanon, sebagai lawan nyata yang kalah dalam pertarungan ini.

Di mata para analis pro Muqawamah, hasil ini tidaklah jelas di awal. Analis al-Mayadeen dalam wawancaranya dengan jurnalis Fars News menyatakan, “Saya fikir Nabih Berri tidak akan mendapatkan suara yang dibutuhkan, yaitu dua pertiga suara anggota. Oleh karena itu, konferensi Parlemen jilid II akan diselenggarakan dengan ketentuan lain, yaitu meraih separuh suara ditambah satu suara. Di sini, Nabih Berri akan semakin kuat. Tapi yang jelas semuanya harus memenuhi batas ketentuan.”

Dubes Saudi di Lebanon mengutip sebuah ayat al-Quran setelah memposting hasil penghitungan tak resmi Pemilu Parlemen. Ayat tersebut terkait ayat pertolongan Tuhan swt kepada orang-orang Mukmin. Hal ini mendapatkan respon dari Ali Hekmat Syuaib, seorang Dosen di Universitas AS di Beirut dengan menuliskan, “Duta Saudi terlalu terburu-buru mengutip ayat ini. Tapi hari ini, dia sudah menyadari objek luar dari Kalam Ilahi ini bukanlah dari kelompok mereka dan itu tidak akan pernah terealisasikan.”

Parlemen sudah kembali ke rel utama dan gerak cepat mereka dalam menjalankan tugas menunjukkan koordinasi serta keselerasian mayoritas di antara para Wakil di Parlemen. Koordinasi ini akan lebih terlihat dengan persatuan dan manajemen Hizbullah dan aliansinya. Karena kursi mereka lebih banyak dari kursi-kursi front lainnya dan pembentukan koalisi mayoritas Parlemen tidak akan berpengaruh kepada mereka.

Terpilihnya Nabih Berri ini telah menutup indikasi serta prediksi-prediksi dari para analis yang pesimis. Jalan buntuk politik terhapus dan Parlemen berjalan sebagaimana biasanya. Tidak terpilihnya Nabih Berri akan menjadi awal kegagalan front nasionalis dan partai Muqawamah di mata pihak-pihak kontra Muqawamah. Namun sekarang,i ntervensi asing menantikan manuver untuk kesempatan-kesempatan selanjutnya demi memperluas hegemoni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *