Otoritas Palestina Cari Cara Menumpas Gerakan Perlawanan Tepi Barat

palestina

Al-Quds, Purna Warta – Manuver Otoritas Palestina membangkitkan protes karena penyelenggaraan konferensi satu pemimpin untuk Muqawamah bangsa tanpa partisipasi gerakan-gerakan Perlawanan al-Quds. Para kritikus melihatnya sebagai usaha untuk menumpas gerakan Muqawamah.

Di pekan kemarin, Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas menyelenggarakan konferensi yang bertemakan Satu Kepemimpinan untuk Muqawamah Bangsa tanpa kehadiran dan partisipasi gerakan perlawanan atau yang biasa disebut Muqawamah dalam Bahasa Arab, seperti Hamas, Jihad Islami dan Gerakan Bangsa Untuk Pembebasan Palestina.

Baca Juga : Hizbullah: Ukraina, Contoh Baru Pencampakkan Teman Oleh AS

Terkait fenomena ini, al-Akhbar menelisik kebijakan Otoritas Palestina. Dengan mengutip pernyataan sumber dari gerakan Fatah Palestina, al-Akhbar melaporkan, “Konferensi ini diselenggarakan atas inisiatif Husein Sheikh, anggota Komisi Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina yang sekaligus menjadi anggota Komisi Pusat Fatah. Target dari konferensi ini adalah mengasingkan gerakan-gerakan Muqawamah dan oposisi Otoritas Palestina di Tepi Barat lalu mencegah setiap aktifitas gerakan Perlawanan dengan alasan upaya menciptakan satu pemimpin dalam gerakan perlawanan.”

Beberapa sumber mengamati bahwa kebijakan ini merupakan salah satu upaya Ramallah (pusat Otoritas Palestina) untuk menghanguskan strategi yang disepakati dalam konferensi para Sekjen gerakan Muqawamah di Kairo pada tahun 2020 lalu.

“Khususnya setelah diketahui bahwa Otoritas Palestina akan terasingkan jika resolusi dalam konferensi di Kairo tersebut terealisasikan di bawah partisipasi Jihad Islami, Hamas dan Gerakan Muqawamah Bangsa untuk Pembebasan Palestina. Kedudukan Ramallah akan melemah, bahkan akan berada dalam tekanan karena berbagai perundingan keamanan yang diadakannya dengan Israel,” tambahnya.

Baca Juga : Apakah ISIS Dihidupkan Kembali di Suriah Timur?

Dalam analisa al-Akhbar disebutkan bahwa manuver Ramallah dilakukan setelah kritik gerakan Muqawamah atas konferensi Organisasi Pembebasan Palestina yang menuntut pembangunan kesatuan kepemimpinan untuk Muqawamah Palestina dan menyerahkan semua urusan perlawanan versus rezim Zionis dan urusan pemukiman kepada mereka.

Dengan kacamata inilah, gerakan-gerakan Perlawanan menyorot tajam manuver Ramallah, khususnya tentang pernyataan akhir konferensi yang menyindir masalah ingkar janji Israel di Tepi Barat, tapi tidak menyebutkan secuilpun tentang dukungan serta konflik di Jabal Shabih dan lainnya.

“Yang paling membahayakan dari hal ini adalah manipulasi Otoritas Palestina dari absennya gerakan-gerakan ini dalam program kesatuan kepemimpinan sehingga bertolak belakang dengan resolusi Kairo dan eksploitasi pernyataan atas nama Muqawamah,” tulis al-Akhbar mengingatkan.

Baca Juga : Kremlin: Putin Siap Kirim Delegasi Berunding dengan Ukraina

“Satu kepemimpinan dalam gerakan Muqawamah tidak akan terwujud. Dan deklarasi atau pernyataan akhir konferensi bukanlah perwakilan dari program ini. Berdasarkan dasar persatuan nasional untuk melawan Zionis dan pendudukan (disebutkan) bahwa semua gerakan Muqawamah Palestina harus berpartisipasi dalam Otoritas. Salah satu sumber di Gerakan Bangsa untuk Pembebasan Palestina menyatakan bahwa sebelumnya telah disepakati penyelenggaraan konferensi umum untuk mensukseskan program di bawah struktur ini (kesatuan pemimpin), akan tetapi sangat disayangkan sekali petinggi Fatah tutup mata atas urusan tersebut,” tulis al-Akhbar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *