MintPress News: Demokrasi di Britania Raya adalah Fiksi

MintPress News: Demokrasi di Britania Raya adalah Fiksi

Purna Warta – Salah satu media asal Amerika dalam analisanya mempertanyakan seberapa besar kuasa keluarga kerajaan atas politik dan kehidupan rakyat Inggris dan menuliskan bahwa demokrasi di Britania Raya hanyalah fiksi yang dengan cerdik mereka mediakan.

MintPress News atau MPN mengadakan sebuah acara podcast berjudul “The Watcher Hosted by Lowkey” yang mengungkap wajah sebenarnya dari keluarga Kerajaan Inggris dan situasi sesungguhnya di negeri Britania Raya.

Baca Juga : Pasukan Israel Hancurkan Enam Rumah Palestina di Tepi Barat Yang Diduduki

Satu fiksi yang terus dipropagandakan dengan cerdik adalah Britania menjalankan demokrasi. Yang jelas hal ini bertentangan dengan sistem yang masih hidup di tengah masyarakat, sistem kekuasaan yang dibangun bangsa Norman sejak tahun 1066.

Anggota keluarga kerajaan Inggris mem-veto lebih dari seribu hukum yang ditandatangani dalam Parlemen. Tulis MintPress melanjutkan dalam pandahuluan analisanya.

MPN juga mengungkapkan bahwa ada 792 anggota Dewan Bangsawan Britania Raya (House of Lords) yang tidak bisa dipilih. (Dalam artian) mereka dimandatkan dan ditunjuk. Dalam Dewan tersebut, juga ada 26 Uskup yang dimandatkan dan hanya 650 anggota House of Lords yang menduduki kursi melalui pemilihan.

“Dan Parlemen Inggris demi mendapatkan kapasitas kursi ini harus bertarung selama 300 tahun. Upaya mendapatkan hak ini juga menuntut pengorbanan banyak orang yang berusaha meraih hak suaranya dan para pendemo di Manchester dibunuh secara massal terkait hal ini, dalam satu insiden yang terkenal dengan sebutan Peterloo,” tulis MintPress News.

“Berabad-abad menderita, penjara, pengasingan hingga perang dunia pertama hanya untuk mendapatkan hak suara bersama. Hingga akhirnya tahun 1928 semua warga yang berumur 21 tahun ke atas diizinkan untuk memberikan suara untuk pemilihan anggota politik Parlemen,” tambah media kondang AS tersebut.

Baca Juga : Bin Salman dan Target Kunjungannya ke Yunani

Namun hingga detik ini, MintPress News menambahkan, rakyat Britania masih hidup dalam kungkungan manajemen sosial suntikan. Hari ini Lowkey bersama Kit Klarenberg, jurnalis analitik, membahas unsur-unsur dalam otoritas Britania yang mendiktekan keinginannya di atas sistem demokrasi buatan di Britania Raya di 100 tahun lalu.

Laporan ini dimulai dengan Ramsay MacDonald, PM Inggris dari partai Buruh, yang bernoda yang mengirim surat palsu pada tahun 1920 ke Harold Wilson, politisi dari partai Buruh. Kala itu Wilson berada dalam pengawasan intel Inggris. Intel merupakan satu unsur urgen setiap pemimpin politik, yang bisa dirawat di pangkuannya.

Dilengserkannya Boris Johnson, menurut MPN, telah menjadi trending media internasional. Sementara sosok-sosok separtai Johnson dari Konservatif terus berperang untuk mendapatkan peran kunci. Namun demikian, sepertinya dalam 6 bulan terakhir telah beredar cerita buruk mengenai Boris Johnson.

Di akhir, MPN menuliskan bahwa Lowkey dan Kit Klarenberg meneliti dan menganalisa bukti-bukti indikasi intervensi sistem politik Inggris untuk meraih target pelengseran Boris Johnson dari kursi kekuasaan.

Baca Juga : Partai Bennett Berbalik Dukung Likud, Netanyahu Kembali Berkuasa?

Berdasarkan laporan yang ditulis MPN, Kit Klarenberg merupakan jurnalis analitik yang mengungkap peran agen intel dalam pembentukan politik dan opini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *