Menuntut Mantan Ketua Mossad, Apakah Cohen Bongkar Rahasia?

Menuntut Mantan Ketua Mossad, Apakah Cohen Bongkar Rahasia?

Tel Aviv, Purna Warta Surat kabar bahasa Ibrani, Maariv mengabarkan ancang-ancang salah seorang Kolonel militer dan anggota kondang intelijensi militer rezim Zionis, Yossi Langotsky, dalam upaya menuntut mantan ketua Mossad, Yossi Cohen, karena wawancara terakhirnya dalam acara Ovda.

Al-Akhbar mengutip kabar Maariv dan mewartakan bahwa Langotsky sedang bermusyawarah dengan beberapa pengacara untuk menuntut Yossi Cohen dan menyusun beberapa acara. Karena menurut Yossi Langotsky, Yossi Cohen telah melakukan kesalahan fatal. Dalam acara Ovda, Cohen telah membongkar satu rahasia besar yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Dikutip dari Maariv, Langotsky sangat marah kepada Yossi Cohen karena pernyataannya dalam wawancara dengan Ilana Dayan, pembawa acara Ovda. Dan Yossi Langotsky telah memaparkan hal ini di tengah para eks tentara.

Manurut laporan Maariv, Yossi Langotsky sangat serius menangani hal ini dan akan terus berusaha sampai titik akhir.

Tuntutan atas petinggi intel Israel bukan pertama kali dilakukan oleh Yossi Langotsky, sebelumnya, dia juga mengadukan Eli Zeira, eks Komando intel militer Zionis (Military Intelligence Directorate/Aman), yang telah membongkar salah satu nama spionase Mesir bernama Ashraf Marwan.

Baca Juga : Mantan Kepala Mossad Ungkap Bagaimana Israel Curi Dokumen Nuklir Iran

Ben Caspit, salah seorang jurnalis di Maariv, menjelaskan bahwa Langotsky kemarin mengungkapkan kepadanya, “Dengan yakin kepadamu saya katakan bahwa Yossi Cohen telah melanggar satu kesalahan keamanan (di acara Ovda). Tidak boleh membiarkannya. Seandainya orang lain yang melakukan, dia akan dipenjara.”

Kemudian jurnalis Maariv tersebut meminta penjelasan Yossi Langotsky tentang pelanggaran yang dilakukan Yossi Cohen, tapi dia menjawab bahwa tanpa mengungkap beberapa dokumen rahasia, hal tersebut tidak mungkin.

“Yossi Cohen adalah seorang ketua hebat dalam Mossad. Dalam periode kepemimpinannya, Mossad meraih beberapa poin dan wawancara tersebut juga diselenggarakan di bawah pengawasan militer, jadi apa yang terjadi sebenarnya?”, tanya jurnalis Maariv kepada Langotsky.

“Saya tidak tahu apa yang dikatakan dan yang tidak (dalam pengawasan). Cohen telah melakukan satu larangan dan saya tidak akan tinggal diam sampai kasus ini diselidiki. Mossad bukan untuk kami, tapi untuk Israel,” jawab Yossi Yangotsky.

Yossi Cohen baru saja mengakhiri masa jabatannya sebagai kepala intel internasional Zionis, Mossad. Dalam acara Ovda, Cohen mengakui bahwa dirinya telah mendapatkan banyak hadiah dari para petinggi Yahudi, khususnya dalam acara pernikahan putrinya.

Yossi Cohen juga mengungkap satu kebijakan mengupah salah seorang warga Lebanon untuk memata-matai Hizbullah, yang kemungkinan besar di Jerman, hingga melakukan aksi terorisme versus program nuklir Iran.

Baca Juga : NATO Dukung Resolusi Nuklir Iran

Sementara al-Akhbar, dalam lanjutan laporannya, menjelaskan bahwa Langotsky memiliki medali dan dua nobel bernama Keamanan Israel, Yossi Langotsky termasuk salah satu pendiri pasukan khusus dalam tubuh militer rezim Zionis dan termasuk orang penting dalam organ intelijensi Israel.

Terkait hal ini, Yossi Langotsky menulis sebuah catatan kecil di surat kabar Haaretz dan menyerang eks Ketua Mossad, Yossi Cohen. Selang beberapa waktu, salah seorang jurnalis dekat Yossi Cohen mnghubungi Yossi Langotsky, tapi dirinya menegaskan bahwa tidak akan menghapus pesan tersebut.

“Yang dipaparkan oleh Yossi Cohen adalah poin-poin raihan Mossad di ranah pengawasan dan keamanan. Dalam hal ini, tidak ada secuilpun dari rahasia militer yang diungkap dan wawancara ini adalah wawancara biasa sama dengan wawancara para Kepala Mossad sebelumnya,” tegas salah seorang Juru Bicara Yossi Cohen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *