HomeAnalisaMengenal 10 Pilar Utama Taliban Pengontrol Afganistan

Mengenal 10 Pilar Utama Taliban Pengontrol Afganistan

Purna Warta – Sejak mengontrol mayoritas wilayah Afganistan, termasuk Kabul, Taliban berkali-kali menerangkan program tahap selanjutnya. Di sisi lain, banyak mata yang menyorot dan ingin mengetahui pilar-pilar pesohor Taliban yang mungkin mengontrol Kabul dan siapa yang secara resmi akan memimpin Afganistan.

Al-Araby al-Jadeed sedikit mengupas personal 10 petinggi utama kelompok Taliban yang banyak berperan dalam perubahan-perubahan terakhir. Yang paling mencolok adalah Panglima di ranah militer dan keamanan, yaitu Mulla Abdul Qayyum Zakir yang berada di garis terdepan memasuki Kabul dan langsung mengambil alih kontrol Gedung Kepresidenan, Kantor Keamanan dan Militer Negara. Namun hingga kini belum terlalu banyak identitas yang terungkap dari para petinggi Taliban yang diprediksi akan menduduki kursi kuasa pemerinatahan Afganistan.

  1. Mulla Abdul Qayyum Zakir

Salah seorang sumber akademis dekat Taliban kepada al-Araby al-Jadeed mengatakan bahwa Mulla Zakir adalah salah seorang dekat Mulla Omar, Pemimpin Taliban. Mulla Zakir adalah salah seorang pilar utama, bahkan termasuk pendiri Taliban.

Mulla Zakir memiliki pengaruh besar di antara elemen-elemen Taliban dan kabilah-kabilah bagian selatan. Sebab hal inilah, dia diutus untuk mengambil alih semua urusan keamanan Afganistan.

“Tapi jelas bahwa untuk urusan keamanan dan stabilitas Afganistan ini, Mulla Zakir juga dibantu oleh saudara dari Seif al-Islam Mansour (salah satu orang penting Taliban), yaitu Abdul Rahman Mansour, Gubernur wilayah Kabul, dan beberapa lainnya. Gubernur atau Hakim wilayah Kabul adalah putra dari Maulawi Nasrullah Mansoor, salah satu pemimpin Jihad melawan Uni Soviet. Silsilah keluarganya bersambung ke kabilah di Pashtun, daerah Zurmat yang terletak di provinsi selatan Paktia,” tambah sumber tersebut kepada al-Araby al-Jadeed.

Salah satu aktivis media dekat dengan Taliban juga menjelaskan, “Mulla Zakir penuh pengalaman dan ahli. Dia adalah penanggungjawab Taliban di daerah Kabul dan mayoritas urusan ibukota ada di tangannya. Dia juga pernah menduduki beberapa post Taliban, oleh karena inilah dia merupakan orang penting di dalam Taliban.”

  1. Moulavi Ghalib

Moulavi Ghalib adalah salah satu pilar yang tidak terlalu bernama, namun memiliki peran besar di setiap langkah urgen. Sebelum kontrol Kabul, Moulavi Ghalib bertugas untuk memimpin koordinasi urusan ibukota dan sekarang dirinya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Kabul, atau satu kedudukan yang bisa disebut bertanggungjawab atas keamanan ibukota.

Di sisi Moulavi Ghalib, ada seorang bernama Moulavi Fathullah yang bekerja sebagai Kepala intel militer yang sekarang mengontrol aktivitas unsur-unsur Taliban dan kelompok-kelompok yang memakai seragam Taliban untuk menghentikan kendaraan pejabat pemerintahan dan melucuti senjata mereka.

  1. Abdul Haq Akhund

Abdul Haq Akhund juga termasuk pilar utama Taliban yang bertugas manajemen bagian kesehatan pasca Kabul jatuh, meskipun dirinya tidak terlalu banyak dikenal.

Abdul Haq Akhund menduduki petugas kesehatan kelompok Taliban dan sekarang juga sedang membantu Menteri Kesehatan pemerintahan Ashraf Ghani, Dr. Wahid Majrooh.

Menteri Kesehatan pemerintahan Ashraf Ghani baru-baru ini menegaskan bahwa anggota Komite Kesehatan Taliban datang menemuinya. Komite Kesehatan Taliban menuntut Menkes untuk tetap duduk di post kesehatan dan Dr Wahid menyetujui permintaan tersebut.

  1. Mulla Sakhaullah

Mulla Sakhaullah bertugas di pos pendidikan. Aktifitasnya berpusat di semua pusat pendidikan, baik universitas pemerintahan maupun khusus, sekolah-sekolah pemerintahan dan khusus agar tidak berhenti.

  1. Zabihullah Mujahid

Jubir Taliban, Zabihullah Mujahid adalah salah satu sosok nomer wahid Taliban yang sekarang hadir di Afganistan. Dia tersohor karena aksi pembelaannya atas politik dan militer Taliban. Dan akhir-akhir ini dia muncul di media untuk pertama kalinya. Memimpin delegasi Taliban, dia meminta para pejabat di Kementerian Informasi dan Budaya untuk terus aktif bekerja.

  1. Amir Khan Muttaqi

Secara politik, Taliban bergerak ke Kabul dengan masuknya Amir Khan Mutaqi, salah satu anggota Biro Politik Taliban di Doha. Dialah yang bertemu dan berunding tentang transisi kekuasaan bersama Hamid Karzai, mantan Presiden Afganistan, Abdullah Abdullah, Kepala Dewan Permusyawaratan Tinggi Nasional Afganistan dan Gulbuddin Hekmatyar, Kepala partai Islami.

Sumber di Taliban yakin bahwa dialah yang nantinya akan menduduki pos Departemen Informasi dan Budaya. Kedudukan Jubir juga tidak akan lepas dari dirinya.

Dalam satu pesan suara, Mutaqi menginginkan masyarakat agar bersabar, sebab Taliban ingin bekerja demi bangsa.

Mutaqi juga meminta para pejabat agar menghubunginya melalui nomer telpon yang telah dia berikan dan meyakinkan bahwa mereka (para pejabat) tidak akan diserang. Kepada pasukan Amerika, Mutaqi juga menuntut untuk menghentikan serangan udara di beberapa wilayah. Karena menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan resolusi Doha.

  1. Abdul Ghani Baradar

Abdul Ghani Baradar atau Mulla Abdul Ghani Baradar adalah Kepala Biro Politik Taliban di Doha. Dia sudah memasuki Kabul pasca pendudukan ibukota. Sebelumnya dirinya pergi ke Qandahar untuk mengikuti koordinasi medan baru dari jantung ibukota Afganistan.

Dengan masuknya Amerika dan jatuhnya rezim Taliban, salah satu media Prancis pada tahun 2001 melaporkan bahwa Mulla Baradar sudah bersiap untuk meresmikan pemerintahan Kabul bersama dengan kelompok militan. Akan tetapi rencana tersebut gagal.

Mulla Baradar adalah salah satu Komando militer Taliban yang tertangkap pada tahun 2010 di Pakistan, tepatnya di wilayah Karachi dan bebas pada tahun 2018 dengan tekanan Washington.

Dari kantor Biro Politik di Doha, Mulla Baradar mengadakan pertemuan dan perundingan dengan Amerika hingga berakhir pada penarikan mundur pasukan Pentagon. Setelah itu mengadakan perundingan dengan pemerintah Afganistan, meskipun tidak membuahkan hasil.

  1. Mulla Hibatullah Akhundzada

Tak lama setelah meninggalnya Akhtar Mohammad Mansoor, Mulla Hibatullah terpilih menjadi suksesor pemimpin Taliban pada Mei 2016.

Akhtar Mohammad Mansoor meninggal dalam serangan AS di Pakistan. Sebelum kejadian ini, tidak banyak informasi mengenai Mulla Hibatullah.

Mulla Hibatullah memiliki pengaruh besar di Taliban sebagai salah satu ulama besar yang sebenarnya mengambil manajemen pengadilan kelompok Taliban.

Beberapa analis yakin bahwa Mulla Hibatullah hanyalah sosok simbolis. Ayman al-Zawahiri langsung membaiatnya dan memanggilnya Amir al-Mukminin. Hal ini melegitimasi dan menetapkan Mulla Hibatullah sebagai Pemimpin di tengah-tengah militan bersenjata.

  1. Sirajuddin Haqqani

Sirajuddin Haqqani adalah putra Jalaluddin Haqqani, salah satu pemimpin termashur Jihadi melawan Uni Soviet. Sirajuddin termasuk orang kedua di Taliban yang memiliki kekuatan dalam tubuh keluarga. Washington mengkategorikan jaringan Haqqani sebagai jaringan berbahaya dan teroris yang telah dibangun oleh sang ayah, Jalaluddin. Mereka masih terus berperang melawan Amerika dan NATO hingga dua dekade terakhir.

Jaringan Haqqani terkenal dengan aksi bunuh dirinya dan bertanggungjawab atas serangan paling brutal di tahun-tahun terakhir di Afganistan. Jaringan ini tertuduh sebagai pelaku teror atas petinggi-petinggi pemerintahan Afganistan, bahkan pihak Barat sekalipun diculik hingga mendapatkan uang dari pertukaran tahanan Taliban. Contohnya adalah kasus tentara Bowe Bergdahl pada tahun 2014.

  1. Mulla Yaqub

Mulla Yaqub adalah putra Mulla Muhammad Omar dan Kepala Komite Militer, yang memiliki pengaruh besar di dalam Taliban. Dialah yang menentukan strategi perang melawan pemerintah Afganistan. Keterkaitannya dengan sang ayah membuat dirinya memiliki kedudukan dan pengaruh khusus di Taliban, bahkan menjadi faktor penyatu kelompok yang demikian besar.

Namun demikian, peran yang dimainkannya di dalam Taliban masih berupa penerawangan atau desas-desus. Sebagian analis meyakini bahwa pemilihannya sebagai Ketua Komite Militer hanyalah satu taktik simbolik pada tahun 2020.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here