Mengapa Proses Transisi Kekuasaan ke Presiden Baru Amerika Serikat Lama?

amerika

Washington, Purna Warta- Masa transisi ini di Amerika Serikat lebih panjang dibandingkan dengan periode serupa di Eropa. Misalnya, meskipun pemilu AS pada tahun 2024 berlangsung pada 5 November, pelantikan presiden baru tidak akan dilakukan hingga 20 Januari tahun berikutnya.

Sistem Pemilu yang Rumit

Salah satu alasan utama lamanya masa transisi ini adalah sistem pemungutan suara tidak langsung dalam pemilihan presiden AS. Berbeda dengan anggota Kongres yang dipilih langsung oleh rakyat, presiden tidak dipilih melalui suara langsung secara nasional. Saat warga Amerika Serikat memberikan suara, mereka sebenarnya memilih daftar electors (pemilih utama) dari negara bagian mereka. Para electors ini terikat untuk memilih kandidat presiden dan wakil presiden sesuai dengan hasil suara di negara bagian masing-masing. Setelah penghitungan suara selesai dan hasilnya disahkan, barulah para electors ini secara resmi memberikan suara mereka.

Jumlah electors adalah 538 orang, dan mereka biasanya tidak berkumpul hingga pertengahan Desember. Setelah itu, hasil pemungutan suara mereka akan diumumkan dalam sidang gabungan Kongres di Washington pada tanggal 6 Januari.

Sejarah Proses yang Panjang

Dalam dua abad terakhir, proses penghitungan dan pengumuman hasil pemilu memakan waktu lebih lama dibandingkan sekarang, karena harus mengumpulkan hasil dari berbagai negara bagian, mengirimkannya ke pusat, dan kemudian membawa hasil resmi ke Washington.

Selain itu, presiden baru juga harus menunjuk lebih dari 4.000 orang untuk berbagai posisi dalam pemerintahan, dengan lebih dari 1.000 di antaranya membutuhkan persetujuan Senat. Sisanya pun harus dievaluasi dan diperiksa latar belakangnya sebelum akhirnya disetujui.

Penerapan Amandemen ke-20 Konstitusi AS pada tahun 1933, yang menetapkan tanggal pelantikan presiden pada 20 Januari, sebenarnya telah memperpendek masa transisi ini. Amandemen tersebut juga memberikan waktu yang cukup bagi Kongres baru, yang mulai bersidang pada 3 Januari, untuk menyelesaikan beberapa masalah, seperti kemungkinan hasil imbang di Electoral College. Hal ini pernah terjadi satu kali dalam sejarah Amerika Serikat, yakni pada tahun 1800, dalam persaingan antara Thomas Jefferson dan Aaron Burr.

Kelemahan Sistem Ini

Para pengamat berpendapat bahwa masa transisi yang lebih dari dua bulan ini terlalu lama dan dapat menimbulkan masalah. Sebagai contoh, pada tahun 2020, pendukung Donald Trump mencoba memanipulasi hasil pemilu selama masa transisi. Jika pemerintahan baru langsung mengambil alih tugas, hal semacam itu mungkin dapat dicegah.

Kelemahan lain dari periode transisi yang panjang adalah melemahnya pemerintahan yang sedang menjabat. Kekuasaan dan pengaruh presiden yang masa jabatannya hampir berakhir akan berkurang, sementara presiden terpilih sedang mempersiapkan timnya dan menjalin hubungan dengan para pemimpin negara lain.

Sejarah Transisi yang Lebih Panjang

Dalam sejarah Amerika, ada kalanya masa transisi antara dua pemerintahan berlangsung lebih lama, hingga empat bulan penuh. Sebagai contoh, pelantikan presiden pertama Amerika Serikat, George Washington, tertunda hingga April karena kondisi cuaca buruk, meskipun seharusnya dilakukan pada Januari.

Kesimpulan

Sistem pemilu yang kompleks dan kebutuhan untuk menyelesaikan proses administratif menjadi alasan utama panjangnya masa transisi di AS. Namun, sistem ini juga membawa risiko berupa ketidakstabilan dan tantangan dalam menjaga kesinambungan pemerintahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *