Mengapa Kunjungan Netanyahu ke AS Bersejarah dan Penting?

MArik

Washington, Purna Warta – Menurut laporan Al Jazeera, saat Netanyahu tiba di Pangkalan Udara Andrews di Maryland pada hari Minggu, ia disambut dengan upacara resmi oleh pejabat tinggi Israel serta penghormatan militer yang membawa bendera AS dan Israel.

Siapa yang Akan Bertemu Netanyahu dan Apa Agendanya?

Pertemuan dengan Pejabat Kebijakan Timur Tengah AS

Pada hari Senin (3/1), Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Steve Witkoff, pejabat baru yang bertanggung jawab atas kebijakan Timur Tengah di Washington. Witkoff adalah tokoh kunci dalam negosiasi gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada Januari lalu dan mendapat pengakuan luas, termasuk dari Qatar. Pertemuan ini menunjukkan pentingnya peran AS dalam upaya perdamaian Gaza dan kebijakan Israel di kawasan.

Pertemuan dengan Trump dan Pejabat Gedung Putih

Pada hari Selasa (4/1), Netanyahu akan mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump. Pertemuan ini akan membahas isu-isu keamanan dan strategi Timur Tengah, terutama terkait situasi Gaza serta hubungan Israel-Palestina. Hasil pertemuan ini berpotensi memengaruhi kebijakan regional AS dan Israel secara signifikan.

Pertemuan dengan Pemimpin Militer AS dan Anggota Kongres

Pada hari Rabu (5/1), Netanyahu akan mengunjungi Pentagon untuk berdiskusi dengan pemimpin militer AS mengenai kerja sama pertahanan, keamanan perbatasan Israel, serta ancaman yang berasal dari Iran dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya.
Kemudian, pada hari Kamis, Netanyahu akan bertemu dengan anggota Kongres AS. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral serta mendapatkan dukungan lebih lanjut dari AS dalam aspek keamanan, ekonomi, dan politik bagi Israel.

Mengapa Kunjungan Ini Penting?

Kunjungan Netanyahu ke AS memiliki dampak besar, terutama dalam membentuk kebijakan Timur Tengah AS. Pertemuan dengan Trump dan pejabat tinggi lainnya dapat membuka peluang bagi perubahan strategi regional, termasuk dalam hubungan Israel dengan negara-negara lain serta kebijakan terhadap Palestina. Netanyahu juga berharap kunjungannya akan meningkatkan dukungan AS bagi Israel di berbagai bidang, termasuk dalam menghadapi ancaman di kawasan.

Mengapa Waktu Kunjungan Ini Krusial?

Kunjungan ini bertepatan dengan pembicaraan penting antara Israel, Hamas, dan mediator internasional terkait tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata Gaza. Netanyahu berada di bawah tekanan politik setelah salah satu menteri sayap kanan dalam pemerintahannya mengundurkan diri. Ia ingin memastikan bahwa koalisinya tetap kuat dengan menunjukkan dominasi militer Israel di kawasan.
Steve Witkoff, pejabat AS, diharapkan akan melanjutkan negosiasi dengan mediator dari Qatar dan Mesir setelah bertemu dengan Netanyahu di Washington.

Netanyahu melakukan kunjungan ini hanya dua minggu setelah Trump kembali berkuasa, menjadikannya pemimpin asing pertama yang secara resmi diundang ke Gedung Putih. Ini terjadi di tengah kebijakan tarif dagang kontroversial Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China, yang diperkirakan mulai berlaku pada hari Selasa.

Sebelum berangkat ke AS, Netanyahu menegaskan bahwa pertemuannya akan berfokus pada tujuan strategis Israel dalam perang Gaza, termasuk:

  • Mengamankan kemenangan penuh atas Hamas
  • Membebaskan seluruh tawanan Israel di Gaza
  • Melawan “Poros Iran” (merujuk pada Iran dan sekutu-sekutunya seperti Hizbullah, Hamas, dan kelompok milisi di Suriah dan Irak)

Netanyahu juga ingin memperluas normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, meskipun perang Gaza telah menyebabkan kehancuran besar dan meningkatnya tekanan global terhadap Israel.

Hubungan Netanyahu dan Trump

Netanyahu dan Trump memiliki hubungan dekat selama masa kepresidenan pertama Trump, ketika ia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memindahkan Kedutaan AS ke sana, serta mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Trump juga menandatangani Abraham Accords, yang menormalisasi hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain.

Namun, hubungan mereka memburuk setelah Netanyahu dengan cepat mengucapkan selamat kepada Joe Biden atas kemenangan dalam pemilu 2020, sementara Trump masih menolak hasil pemilu. Setelah Netanyahu kembali berkuasa di Israel dengan pemerintahan sayap kanan pada 2023, hubungan keduanya kembali membaik meskipun ada kritik Trump terhadap cara Netanyahu menangani perang Gaza.

Trump menunjukkan kedekatan mereka dengan mengundang Netanyahu sebagai pemimpin asing pertama yang berkunjung ke Gedung Putih setelah pelantikannya. Netanyahu menyebut ini sebagai bukti kuatnya hubungan AS-Israel dan persahabatan pribadi mereka.

Apakah Akan Ada Protes?

Dalam kunjungan terakhir Netanyahu ke Washington tahun lalu, ia menghadapi demonstrasi besar, sementara banyak anggota Kongres AS memberikan tepuk tangan meriah selama pidatonya. Kali ini, diperkirakan akan ada protes serupa, baik di jalanan maupun di media sosial.

Beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat mungkin memilih untuk memboikot pidatonya atau menyampaikan kritik terhadap dukungan tanpa syarat AS kepada Israel, terutama setelah lebih dari 61.700 warga Palestina terbunuh di Gaza menurut laporan pemerintah setempat. Ribuan lainnya juga tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat dan Lebanon. Israel terus menduduki sebagian wilayah Lebanon dan Suriah.

Netanyahu mengklaim bahwa keputusan yang diambil oleh AS dan Israel selama perang telah mengubah wajah Timur Tengah, dan ia berencana untuk “menggambar ulang peta kawasan dengan cara yang lebih menguntungkan Israel.”

Namun, Hamas dengan cepat kembali mengontrol Gaza dan menegaskan bahwa mereka tidak akan membebaskan tahanan jika Israel tidak memenuhi komitmennya untuk mengakhiri pendudukan.

Sementara Netanyahu berupaya memperkuat aliansinya dengan AS, banyak negara Arab dan organisasi internasional terus mengkritik kebijakan Israel yang dianggap memperpanjang konflik dan ketidakstabilan di Timur Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *