Melengos dari Emas Hitam Rusia, AS Dekati Venezuela

amerika-venezuela

Purna Warta – Di tengah memanasnya perang Rusia versus Ukraina, Amerika Serikat mendekati pemerintah Venezuela untuk membangun piramida emas hitam. Akan tetapi Washington menghadapi dinginnya Caracas.

Di balik perang Ukraina, AS memanfaatkan kesempatan untuk menekan Rusia dengan menyangsikan banyak hal termasuk Migas.

Baca Juga : Pakar: Operasi Erbil Bukan untuk Membalas Teror Penasihat Iran di Suriah

Di lain pihak Arab Saudi plus Emirat, seperti dilaporkan, enggan untuk mengangkat dering telpon Gedung Putih yang tentu saja berniat untuk menyuruh meningkatkan produksi minyak demi menutupi pasar kosong yang ditinggalkan Rusia.

MBS dan MBZ menolak, maka pemerintah Washington harus mencari pengganti yang lumayan dan mata mereka tertuju pada tetangga sebenuanya yaitu Venezuela dan mereka juga menargetkan untuk memperkuat barisan AS versus Moskow sejak awal. Namun berita terakhir menuliskan bahwa Nicolas Maduro, Presiden Venezuela, menegaskan dukungannya terhadap Presiden Vladimir Putin hingga diambillah keputusan politik yang kontra dengan Gedung Putih pimpinan Joe Biden.

Rai al-Youm menuliskan pengamatan tentang urusan kunci ini dan melaporkan, “Venezuela dan negara-negara Benua Amerika tercengang dengan politik AS dalam meladeni Caracas. Sejak perang Ukraina mengobar, petinggi Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS langsung menjadwalkan pertemuan dengan pejabat Caracas. Surat kabar Venezuela melaporkan bahwa Amerika merubah sikap ini dengan alasan perbedaan visi pemerintahan Joe Biden, Presiden dari partai Demokrat, dengan Presiden Donald Trump yang notabene dari pihak Republik yang sempat mengancam Venezuela dengan perang dan menyingkirkan Maduro, Presiden yang bercorak sosialis.”

Baca Juga : Israel Main Dua Kaki di Ukraina: Penengah, Tapi Bagi-bagi Senjata

“Venezuela ingin mengambil sahamnya dalam pasar Amerika Serikat, karena itu adalah pasarnya sebelum diembargo. Pasca sanksi atas minyak Venezuela, perusahaan-perusahaan Amerika menambah impor minyaknya dari Rusia. Namun sekarang Venezuela menegaskan bahwa peningkatan saham minyak hanya akan dilakukan sesuai dengan perjanjian OPEC dan tidak akan pernah memenuhi tuntutan AS,” tulis Rai al-Youm melanjutkan.

Analis Rai al-Youm menegaskan bahwa Venezuela menghapus segala keraguan tentang dukungannya ke Presiden Putin terkait serangan ke Ukraina dalam hubungan telpon dengan petinggi AS. Tanpa ragu mereka menekankan dukungannya kepada Rusia melalui pernyataan, konferensi maupun dalam pertemuan-pertemuan lainnya.

“Presiden Nicolas Maduro juga menegaskan dukungannya terhadap kebijakan Putin dalam mengaktifkan hak perlawanan terhadap langkah-langkah NATO yang terus memperluas wilayah sekutunya. Dalam sambungan telpon dengan Presiden Rusia, Presiden Venezuela menegaskan dukungan politiknya ini,” hemat analis Rai al-Youm.

Dalam pernyataan Moskow juga tertuliskan bahwa Presiden Nicolas Maduro telah mengungkapkan dukungan pastinya terhadap aksi-aksi besar Negeri Beruang Merah dan mengecam strategi instabilitas Amerika Serikat dan NATO. Bahkan Caracas menegaskan pentingnya perang melawan propaganda dan konspirasi yang dilemparkan oleh poros Barat.

Baca Juga : Kesempatan yang Diberikan Perang Ukraina kepada Bin Salman: Memainkan AS

Dengan keputusannya ini, maka Caracas tetap pada pendiriannya mendukung Moskow. Bahkan Wakil Venezuela di Dewan HAM di Geneva mengecam pernyataan yang mengancam Rusia. Dalam konferensi Majelis Umum PBB, pemerintah Venezuela mengeluarkan suara penolakan terhadap resolusi pengecaman Rusia. Venezuela bersama negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Kuba, Nikaragua, Salvador dan Bolivia, mendukung invasi Rusia.

Di akhir, Rai al-Youm menuliskan sambil mengisyaratkan penegasan dukungan Venezuela, “Ketika Rusia menegaskan bahwa mereka akan mengirim militernya ke Amerika Latin dan negara-negara seperti Venezuela dan Kuba, Caracas tidak mengungkapkan penolakannya. Venezuela dalam 3 tahun terakhir menjamu kapal perang dan pesawat pembom Rusia dan hal ini membuat Washington marah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *