Luka Mental Perang Membuat Tentara Israel Berjuang Melawan Kehancuran Prajuritnya Sendiri

Purna Warta – Lebih dari 20.000 tentara Israel telah dirawat di rumah sakit karena trauma psikologis sejak dimulainya perang di Gaza, mengungkap skala kehancuran mental di dalam tentara dan menimbulkan keraguan baru atas ketahanan mereka.

Baca juga: Iran dan EAEU Perluas Hubungan Dagang

Harian Israel, Israel Hayom, melaporkan bahwa lebih dari 20.000 tentara dan personel yang terluka telah dirawat di rumah sakit dan pusat rehabilitasi di seluruh wilayah pendudukan sejak pecahnya perang.

Menurut laporan tersebut, 56% dari mereka menderita trauma psikologis yang terkait langsung dengan perang genosida rezim di Gaza dan luka-luka mereka.

Kementerian Perang Israel mengonfirmasi bahwa departemen rehabilitasinya merawat total 81.700 korban perang. Hampir 31.000 kasus tersebut melibatkan penyakit mental dan trauma — setara dengan 38% dari seluruh korban luka perang Israel. Pihak militer mengakui telah mengalokasikan lebih dari 8 miliar shekel untuk perawatan dan rehabilitasi.

Dari jumlah tersebut, 4,1 miliar shekel dialokasikan untuk korban gangguan psikologis dan trauma. Data menunjukkan 45% korban luka menderita cedera fisik, 35% cedera psikologis, dan 20% kerusakan fisik dan psikologis. Tingkat keparahan cedera sangat parah: 56 korban luka diklasifikasikan sebagai disabilitas yang melebihi 100%, tingkat gangguan paling ekstrem.

Di antaranya terdapat 24 kasus disabilitas total, 168 kasus cedera kepala berat, 16 kasus lumpuh dan harus menggunakan kursi roda, serta 99 kasus amputasi. Kementerian memproyeksikan bahwa pada tahun 2028 departemen rehabilitasinya akan merawat 100.000 korban luka, setengahnya mengalami kerusakan psikologis.

Kekhawatiran yang meningkat atas keruntuhan mental pasukan Israel terlihat jelas dalam data resmi. Sekitar 10.700 tentara yang terluka mengalami gangguan psikologis selama bertugas — mewakili 55% dari total korban. Enam puluh persen dari mereka menerima dukungan psikologis berkelanjutan.

Baca juga: Pemerintah Iran Akan Meratifikasi Rencana Balasan terhadap Snapback

Kementerian mengakui telah melakukan intervensi dalam 251 kasus gangguan psikologis akut. Hotline dukungan kesehatan mentalnya menerima rata-rata 2.000 panggilan per bulan. Laporan tersebut mencatat bahwa korban luka berasal dari semua sektor masyarakat Israel, mulai dari tentara reguler hingga tentara cadangan.

Separuhnya adalah pria di bawah usia 30 tahun, dan 64% berasal dari unit cadangan — menggarisbawahi betapa dalamnya trauma perang telah merasuki para prajurit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *